Jimin

3.8K 450 51
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo





29Okt18

Jimin menatap langit senja yg mulai bertaburan bintang-bintang, pandangan kosongnya tepat menatap kearah langit biru yg akan segera redum tersebut.

Namja mungil itu menghabiskan secangkir teh yg sudah di seduhnya sejak 3 jam yg lalu, yah sudah cukup lama jimin duduk di taman belakang rumah mereka.

"Tae? Apa kau melihatku?"

"Aku ingin bercerita"

"Anakmu tumbuh sangat tampan, sepertinya ia juga sering di goda banyak teman wanitanya" jimin tersenyum

"Aku sudah mejaganya cukup lama, tapi... aku tidak ingin berpisah darinya. Bisakah kau tidak membawanya pergi?"

"Apa kau juga merasakan hal yg sama seperti yg di rasakan Junhyung saat ini? Aku melihatnya hampir setiap hari merintih kesakitan"

"Perhatianku terlalu tertuju kepada Junhyung, sehingga aku tidak mengkhawatirkan Jungmin, tapi ternyata anakku juga merasa kesepian karena aku terlalu memperhatikan Junhyung"

"Tapi kau tahu? Beberapa hari ini mereka terlihat cukup akrab, bahkan Junhyung membantu Jungmin belajar"

"Hiks tapi ketika aku sadar waktu mereka untuk bersama tidaklah banyak, aku melihat hasil pemeriksaanya minggu lalu hiks hatiku sangat sakit sekali membaca berkas kesehatannya. Ahh sesak sekali"

"Tidak bisakah kau membujuk tuhan agar Junhyunh tetap berada di samping kami? 6 bulan waktu yg sangat singkat bagiku"

Jimin menatap langit malam dengan uraian air mata dan isakan tangis yg cukup dalam, saat ini ia sedang berada sendiri di rumah. Jungkook sedang berada di luar kota sementara kedua namja kecintaanya sedang pergi keluar untuk bermain di taman kota.

Jimin menghapus air matanya yg jatuh berguguran, layar ponselnya menunjukan pukul 07.20pm saatnya namja mungil itu menyiapkan santap malam untuk dirinya sendiri mengingat kedua bocahnya sedang asik di luar.

Jimin sangat kaget ketika seseorang melingkarkan tangannya ke leher jimin, hampir saja jimin akan berteriak jika saja ia tak bersuara.

"Wae urro?"

"Hm... eomma, gomawo"

"Untuk apa Jun-ie?"

"Mm.. eomma sudah merawatku dengan baik, maaf jika aku selalu merepotkan eomma"

Jimin menghapus air mata yg mengalir di pipi Junhyung, mereka menghabiskan waktu dengan mencurahkan beban hati mereka. Jimin membalikan badannya untuk bisa memeluk anak jangkungnya yg mungkin lebih tinggi 5 cm dari jungkook.

"Jungmin mana?"

"Aku pulang untuk mengambil pakaian Jungmin, ia basah kuyup setelah bermain air"

"Kau meninggalkannya?"

"Sebentar saja, Jungmin sedang di temani oleh teman-temannya yg kami temui di taman"

[END] Menanti Sebuah Jawaban [MSJ] KookminxKookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang