Part 7. Promise

3.5K 228 3
                                    

######

Naruto melihat Hinata dengan perasaan sangat prihatin karena Hinata selalu diliputi kesedihan karena kematian orang – orang yang dicintainya. Pertama suami, lalu anaknya dan kini neneknya.

" Mungkinkah karena Hinata berada di dekatku hingga dia mengalami semua kesedihan itu? Mungkinkah kesialanku tidak hanya berakibat pada keluargaku tapi juga pada Hinata? " tanya Naruto pada dirinya sendiri.

" Mulai sekarang, lebih baik aku menjauhi Hinata. Aku tidak mau kesialanku menimpa satu-satunya keluargaku yang tersisa. " putus Naruto.

Sejak saat itu Naruto berusaha untuk menjauhi Hinata. Dia tidak ingin Hinata, adik iparnya yang sudah terlanjur dia sayangi, terkena kesialannya yang selalu membuat semua orang yang disayanginya celaka. Naruto benar-benar tidak mau Hinata terluka, sekecil apapun itu. Mungkin Hinata hanya adik iparnya, tapi dia adalah satu-satunya keluarganya saat ini. Wanita itu telah membuat Menma, adiknya, sangat bahagia meskipun hanya dalam waktu singkat. Tapi hal itu telah menjadikan Hinata sebagai orang yang sangat berharga baginya. Karena itu, Naruto akan berusaha keras agar Hinata jauh dari bahaya. Oleh karena itulah Naruto berusaha sesedikit mungkin bertemu dan berinteraksi dengan Hinata. Naruto menggunakan pekerjaannya di perusahaan yang memang sangat banyak sebagai alasan untuk menjauhi Hinata. Lagipula, Naruto mulai bingung harus bersikap bagaimana di depan Hinata semenjak ada getaran aneh di dalam hatinya saat berdekatan dengan Hinata.

Apakah aku sudah jatuh cinta pada Hinata? Berkali - kali pertanyaan itu melintas di benak Naruto. Mungkin saja. Wanita mungil itu mempunyai semua hal yang membuat lelaki mudah jatuh cinta padanya, termasuk Naruto. Kecantikannya, kebaikan hatinya dan bahkan mungkin, hanya keberadaan Hinata di rumah besar keluarga Namikaze pun sudah membuat Naruto bahagia. Dan itu membuat Naruto mempunyai alasan kuat untuk melindungi Hinata dari kesialannya dengan cara menjauhi Hinata. Namun betapa terkejutnya Naruto saat Hinata malah menganggap dirinya membenci Hinata.

" Kenapa Kakak menjauhiku? Apakah Kakak Ipar membenciku? Atau aku sudah berbuat kesalahan besar? " tanya Hinata sambil menangis sedih.

Naruto tersentak kaget mendengar pertanyaan Hinata itu. Dia makin kaget saat melihat adik iparnya itu menangis di depannya. Hati Naruto sangat terluka melihat wajah Hinata yang terlihat sangat sedih itu. Dia ingin melindungi Hinata, tapi kenapa malah membuat Hinata menangis sedih seperti itu?

Naruto lalu menjelaskan alasannya menjauhi Hinata. Naruto hanya tidak mau Hinata mengalami kesialan yang selalu menimpa siapapun yang berdekatan dengannya seperti kakek-neneknya, ayah-ibunya, Menma, bayi dalam kandungan Hinata dan terakhir nenek Kaguya, nenek Hinata yang meninggal setelah mengenal dan berdekatan dengannya.

" Aku tidak mau kau juga mengalami kesialan seperti mereka semua, Hinata. Kau adalah satu-satunya keluarga yang aku punya. Aku tidak mau kehilanganmu juga. Jadi.. Aku mohon jauhi aku.. " ucap Naruto pada adik iparnya itu dengan perasaan sedih.

Namun ternyata Hinata tidak mempercayai alasan kesialan yang ada padanya. Hinata malah berpikir Naruto menjauhinya karena terlalu sibuk dengan pekerjaan di perusahaan dan menganggap Hinata tidak pantas untuk diberi tanggung jawab apapun di perusahaan. Naruto sangat kaget saat Hinata mengatakan bahwa dirinya akan pergi dari rumah keluarga Namikaze.

" Lebih baik aku pergi dari rumah ini. Toh aku juga tidak berguna tetap berada di sini. " ucap Hinata.

Naruto benar-benar tidak menyangka Hinata memutuskan akan pergi meninggalkan rumah keluarga Namikaze. Naruto tidak pernah menduga Hinata bisa membuat keputusan sebesar itu dengan begitu mudahnya. Ternyata di dalam tubuh mungilnya itu, Hinata menyimpan keberanian yang besar. Naruto makin merasa kagum pada Hinata. Dan Naruto tidak akan membiarkan Hinata meninggalkan rumah keluarga Namikaze dan juga dirinya. Tidak setelah hatinya terpaut pada Hinata.

REPLACEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang