Part 9. Jealous

3.5K 218 1
                                    

*****

Hinata mulai bekerja di perusahaan Namikaze. Shion menyambut kedatangan Hinata di perusahaan itu dengan senang hati. Dia jadi merasa punya teman karena karyawan Perusahaan Namikaze di sekitarnya kebanyakan adalah lelaki.

" Aku senang ada Nyonya Namikaze di sini. Dengan begitu kita bisa pergi belanja bersama saat pulang kerja. " ucap Shion ceria.

" Tentu saja, Nona Shion. " jawab Hinata sambil tersenyum.

" Nyonya Namikaze datang ke perusahaan untuk bekerja, Shion. Bukan untuk jadi temanmu memuaskan hobi belanjamu itu! " kata Kakashi.

" Maafkan aku, Tuan Hatake. " Shion menunduk malu.

" Hinata, kau masuklah dulu ke ruanganku. Mejamu ada di ruangan di sebelah ruanganku. Mungkin kau ingin menatanya dulu? " ucap Kakashi pada Hinata.

" Baik Paman. " ucap Hinata patuh lalu masuk ke ruangan wakil direktur.

Setelah Hinata masuk ke ruangannya, Kakashi berdiri menatap Shion dengan ekspresi serius.

" Kau tahu Nyonya Hinata Namikaze adalah salah satu pemilik Perusahaan Namikaze, jadi kau harus menganggapnya sebagai atasanmu juga meskipun saat ini dia berstatus sebagai asistenku. Kau mengerti? " tanya Kakashi pada Shion.

" Saya mengerti, Tuan. " Shion menunduk patuh.

" Dan aku memberi tugas padamu untuk ikut menjaga keselamatan Nyonya Namikaze. Karena keselamatannya sangat penting bagi kestabilan perusahaan ini. Aku tahu kau punya kemapuan beladiri. Jadi selain sebagai sekretaris Naruto, sejak saat ini kau juga bertugas menjadi pengawal Hinata. Kau mengerti? " tanya Kakashi.

" Saya mengerti, Tuan Hatake. " ucap Shion tegas.

" Bagus. " ucap Kakashi lalu meninggalkan Shion ke dalam ruangannya.

" Yess! Akhirnya ada tugas yang menyenangkan juga. Aku sudah bosan hanya jadi boneka pajangan di kantor ini dan belanja. " ucap Shion sambil tertawa senang.

" Kau terlihat senang sekali. Apa kau baru saja mendapat voucher belanja gratis?! " tanya Naruto yang baru saja datang.

" Ah! Selamat pagi Tuan! Saya mendapatkan sesuatu yang jauh lebih menyenangkan dari itu, Tuan Naruto. " jawab Shion ceria.

Kehadiran Hinata di perusahaan bagaikan pemandangan menyejukkan bagi karyawan dan pegawai Perusahaan Namikaze yang sebagian besar adalah laki-laki. Meskipun Shion juga tidak kalah cantik dari Hinata dan masuk lebih dulu ke Perusahaan Namikaze, tapi mereka lebih tertarik pada Hinata. Hinata sangat jauh berbeda dengan Shion yang sering bersikap ketus dan galak pada semua karyawan kecuali pada Naruto dan Kakashi karena keduanya adalah atasannya. Mereka sangat mengagumi kecantikan alami Hinata yang ditunjang dengan keramahannya. Hampir semua karyawan dan pegawai berusaha menarik perhatian wanita itu. Kakashi hanya bisa menggelengkan kepalanya heran karena hampir tiap hari melihat kotak hadiah atau bunga dan berbagai pemberian lainnya dari para karyawan pengagumnya di meja Hinata.

" Kau punya banyak penggemar rupanya. " ucap Kakashi.

" Lalu aku harus bagaimana, Paman? Aku tidak enak menolak pemberian mereka. " kata Hinata malu.

" Apakah kau sudah mempunyai seseorang yang kau sukai, Hinata? " tanya Kakashi.

Hinata kaget mendengar pertanyaan Kakashi itu. Seketika Hinata langsung terbayang wajah Naruto. Hinata jadi bingung kenapa wajah kakak iparnya yang muncul di otaknya pada saat Kakashi menanyakan apakah ada orang yang disukainya? Apakah Hinata benar-benar jatuh cinta lagi pada kakak iparnya itu? Hinata jadi sangat malu. Dia menatap Kakashi dengan wajah merah padam.

REPLACEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang