Part 2. New Life

5.4K 262 7
                                    

*****

Hinata yang sibuk memikirkan kakak kelasnya yang tampan yang masih saja selalu dia ingat wajahnya selama tiga tahun ini. Hinata masih terus teringat pada Kak Namikazenya sambil bertanya-tanya apakah calon suaminya itu adalah Kak Namikaze-nya dulu?  

Hinata sungguh berharap hal itulah yang terjadi. Hinata terus bergulat dengan pikirannya sendiri sementara dua orang pelayan tadi berjalan memandunya dan neneknya masuk ke ruangan besar yang kalau dilihat dari deretan sofa mewah yang mengelilingi dua meja pendek adalah ruang tamu di rumah itu.

" Hinata Hyuga, Selamat datang. "

Suara seorang lelaki menyadarkan Hinata dari lamunannya. Hinata menoleh ke arah sumber suara. Di kursi yang berada di salah satu sofa tampaklah seorang pemuda tampan menatapnya sambil tersenyum. Apakah benar dia orang yang akan menikahi dirinya? Ternyata dirinya tidak seberuntung itu bisa menikah dengan orang yang sangat dia cintai dan dia rindukan selama ini. Harapan Hinata bahwa calon suaminya adalah Namikaze Naruto langsung musnah dalam sekejab. Mungkin mulai saat ini, Hinata harus benar-benar merelakan Kak Namikaze-nya yang sudah pergi menghilang dengan meninggalkan secuil kenangan cinta pertama yang pernah dimiliki Hinata dalam hatinya. 

Seorang pemuda tampan berambut hitam dan mempunyai sepasang mata beriris biru yang langsung mengingatkan Hinata pada Namikaze Naruto, kakak kelasnya yang merupakan cinta pertamanya yang masih terus diingatnya hingga sekarang, berdiri sambil tersenyum padanya. 

" Selamat datang calon istriku. Aku harap perjalananmu lancar. " ucap pemuda tampan itu sambil meraih tangan Hinata dan mencium punggung tangan Hinata. Hinata merona malu dibuatnya.

" Te-Terima kasih. " ucap Hinata gugup.

" Kau sungguh cantik, Hinata. Jauh lebih cantik dari fotomu. " ucap pemuda Namikaze itu sambil menatap Hinata.

Hinata kembali tersipu malu mendengar pujian pemuda tampan di hadapannya itu. Saat Hinata memandang wajah pemuda berambut hitam itu, Hinata terpesona dengan mata biru pemuda di hadapannya. Posisinya yang berdiri berhadapan dengan pemuda itu membuat Hinata bisa melihat dengan jelas sepasang mata biru jernih seindah lautan milik pemuda di depannya. Mata yang sama dengan mata milik pemuda dari masa lalunya yang telah membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya. Hinata jadi bertanya - tanya, apakah semua orang yang bermarga Namikaze mempunyai mata beriris biru jernih yang sangat indah seperti itu? Dan Hinata kembali terjatuh dalam pesona mata biru yang sama, meski dimiliki oleh orang yang berbeda. 

" Aku tahu aku sangat tampan, tapi... Bisakah kau tidak menatapku dengan tatapan penuh cinta seperti itu atau aku tidak bisa mengendalikan diriku dan menyerangmu, Hinata? " ucap pemuda Namikaze yang membuat Hinata tersadar dari keterpesonaannya.

" Maaf.. Maafkan aku.. " ucap Hinata.

Gadis itu menundukkan wajahnya yang terasa panas karena terlalu malu. Bisa-bisanya dia menatap orang yang baru pertama kali dijumpainya dengan cara tidak sopan seperti itu. Hinata benar-benar malu pada dirinya sendiri.

" Tidak apa-apa. Aku malah senang kok. Aku pikir kau akan menolakku karena kita akan langsung menikah padahal belum saling mengenal. " ucap Namikaze muda itu sambil tersenyum.

" Setelah melihat sikapmu itu, bolehkah aku berpikir bahwa kau juga menyukaiku. Karena terus terang, aku sudah jatuh cinta padamu sejak melihat fotomu di daftar wanita single di biro jodoh itu. "

Hinata mengerjab kaget mendengar ucapan pemuda Namikaze itu. Fotonya ada di daftar di biro jodoh? Tapi dirinya tidak merasa telah mendaftar di biro jodoh. Dirinya, meskipun tidak punya pacar atau pun calon suami, tidak akan mungkin mendaftarkan diri ke biro jodoh. Pasti Nenek Kaguya yang melakukan tindakan memalukan itu. Hinata jadi sangat malu mengetahui kenyataan itu. Apakah nenek Kaguya begitu ingin Hinata segera meninggalkan rumahnya hingga melakukan hal seperti itu? Tanya Hinata dalam hati sambil menatap neneknya itu.

REPLACEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang