Part 8. Sweet Dream

3.4K 199 2
                                    

*****

Naruto memandangi Hinata yang berbaring di bawah tubuhnya. Hatinya begitu bahagia saat akhirnya tangannya bisa menyentuh wajah itu lalu membelainya. Setelah itu Naruto membelai rambut Hinata yang panjang dan berkilau indah dan terasa sangat lembut di tangannya. Tangannya terasa gemetar saat membelai tubuh putih mulus Hinata yang terasa begitu halus.

" Kakak.. " desahan Hinata saat jemari kedua tangan besarnya menyentuh puncak payudara wanita cantik itu terdengar begitu merdu di telinga Naruto. Membuat Naruto ingin mendengarnya lagi dengan meremas kedua payudara indah itu dengan lembut. Desahan dan rintihan Hinata yang bersahutan seiring sentuhan dan belaian tangannya di tubuh putih itu membuat Naruto bergairah. Naruto mencium, menjilat dan menghisap permukaan halus tubuh itu, mencurahkan semua kerinduan dan hasratnya yang terpendam begitu lama. Dia menciumnya dengan penuh kasih sayang. Dia menjilat dan menghisapnya untuk memenuhi rasa laparnya akan wanita yang dicintainya itu. Naruto memasuki tubuh Hinata dan mencumbu wanita itu dengan penuh perasaan cinta. Naruto mencurahkan seluruh perasaannya melalui cumbuannya. Naruto merasa begitu hangat dan nyaman di dalam tubuh wanita itu. Tubuh mereka begitu menyatu seakan mereka memang diciptakan untuk satu sama lain. Jeritan Hinata saat wanita itu terpuaskan terdengar bagai melodi surga yang membuat Naruto bahagia.

Naruto menangis bahagia saat akhirnya bisa menyatu dengan Hinata. Dia memeluk tubuh indah wanita itu dengan erat dalam pelukannya. Naruto merasa damai dan hangat saat bersama Hinata dan mendekap wanita itu di dadanya. Begitu damai hingga Naruto ingin saat itu berlangsung selamanya.

" Aku sangat mencintaimu, Hinata.. " ucapnya sambil meneteskan air mata.

Hatinya begitu lega saat dia bisa mengungkapkan perasaannya yang selama ini selalu disembunyikannya itu pada Hinata. Dia merasa sangat bahagia saat melihat Hinata tersenyum. Meskipun wajah Hinata terlihat kabur tapi Naruto bisa merasakan kebahagiaan yang terpancar darinya. Kehangatan dan kebahagiaan memenuhi dirinya. Juga cahaya yang menyilaukan pandangannya hingga Naruto membuka matanya. Naruto mendesah kecewa saat menyadari semua yang dialaminya tadi hanyalah sebuah mimpi.

Naruto mengerjabkan matanya yang silau karena sinar mentari pagi yang menerobos vitrase jendelanya. Vitrase putih berbahan transparan itu tampak bergerak seiring udara pagi yang dingin yang meniupnya dan membelai sandaran sofa yang ada di dekat jendela itu. Naruto mengernyit heran. Sofa panjang itu seharusnya ada di sudut kamarnya, bukan di depan jendela seperti yang dilihatnya saat ini. Naruto sengaja meletakkan sofa panjang di sudut kamarnya karena Naruto tidak suka ada barang atau benda apapun yang berada di depan jendela dan menghalanginya saat dia ingin melihat pemandangan dari jendelanya itu. Naruto kaget saat melihat Hinata tampak terlelap di sofa itu.

Wajah Hinata terlihat sangat damai dalam tidurnya. Wajahnya yang cantik terlihat makin cantik terkena cahaya mentari. Rambutnya yang panjang terlihat berkilau dan kulitnya yang putih tampak bercahaya. Hinata benar-benar sangat cantik, bahkan lebih cantik dari Hinata yang ada dalam mimpinya tadi. Hinata terlihat bagai malaikat yang sedang tertidur. Jantung Naruto berdebar kencang melihat pemandangan yang sangat indah itu. Naruto ingin sekali mendekati malaikat itu lalu merengkuhnya dalam pelukannya. Naruto berharap bisa bersama makhluk cantik itu untuk selamanya. Tapi kemudian Naruto ingat dengan kesialan yang ada pada dirinya. Dia tidak akan rela jika Hinata, malaikat cantik itu sampai celaka karena bersama dengannya.

Naruto baru sadar. Kenapa juga Hinata malah tidur dikamarnya? Sudah berkali-kali dia bilang pada Hinata untuk menjauhinya, tapi sepertinya wanita itu tidak pernah mau menurutinya.

" Kenapa kau tidak pernah mendengarkanku dan masih saja mendekatiku? " keluh Naruto sambil mengusap wajahnya lelah.

" Lalu apa yang akan dikatakan orang - orang saat aku malah menjauhimu saat kau sakit, Kak? " ucap Hinata yang terbangun karena mendengar suara Naruto. Wanita itu segera duduk dan menatap Naruto.

REPLACEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang