Part 14. Loosing Control

4.6K 196 2
                                    

*****

Naruto merasa sangat bersalah pada Hinata. Dia telah membuat Hinata tidak bisa bebas pergi kemanapun dan dengan siapa pun karena Naruto melarangnya. Tapi dia juga tidak bisa terlalu dekat dengan Hinata karena takut Hinata akan celaka karena kesialannya. Naruto jadi sangat frustasi karena dia hanya bisa menahan semua perasaan cinta dan sayangnya pada Hinata sementara Naruto juga tidak rela Hinata didekati oleh Sasuke atau lelaki manapun. Ucapan Sasuke tempo hari menyadarkan bahwa dirinya memang egois dan pengecut seperti yang diucapkan rivalnya itu.

Naruto hanya bisa melarikan diri dari rasa frustasinya dengan kembali bekerja gila - gilaan. Naruto mengerahkan semua energinya untuk bekerja dan bekerja. Dia membuat dan mempresentasikan sendiri proposal untuk semua tender proyek konstruksi yang digelar pemerintah Konoha atau pun perusahaan swasta, bahkan dari kota selain Konoha. Dan hebatnya, banyak proposal yang diajukan oleh Naruto berhasil menjadi pemenang tender. Kakashi sampai geleng - geleng kepala saat Perusahaan Namikaze mendapat empat tender proyek dalam waktu bersamaan.

" Jika Perusahaan Namikaze tidak mampu mencapai target waktu yang ditentukan yang hampir bersamaan itu, Perusahaan Namikaze tidak hanya akan mengalami kerugian karena harus membayar denda, tapi reputasi perusahaan yang dibangun ayahmu dengan susah payah ini juga akan hancur, Naruto. " ucap Kakashi memperingatkan.

" Kita akan mampu menyelesaikan semuanya sesuai rencana, Paman. Karena itu aku harap Paman Kakashi bersedia membantuku. " pinta Naruto.

" Tentu saja aku akan membantumu. Aku hanya merasa sedikit khawatir, Naruto. " ucap Kakashi.

" Tidak akan terjadi apa-apa, Paman. Kita hanya harus bekerja sedikit lebih keras. Itu saja. " ucap Naruto tenang.

" Ck. Aku bukan workaholic sepertimu, Naruto. Aku juga punya kehidupanku sendiri. " keluh Kakashi.

" Kehidupan percintaan Paman dengan Mei Terumi maksud Paman. " sindirnya.

" Heh! Kau tahu saja. Dia bisa mengusirku jika aku tidak pulang tepat waktu. Kau tahu dia itu seperti apa, kan? " Kakashi menghela nafas.

" Jadi benar kalian sudah tinggal bersama? Lalu Mizu corp. di Kiri dia tinggal begitu saja? " tanya Naruto heran.

" Mizu corp. sudah Terumi serahkan pengurusannya pada wakilnya Chojuro. Terumi hanya memantau dari sini. Aku juga tidak mengerti kenapa dia begitu percaya pada bawahannya itu. Tapi aku senang, dengan begitu aku bisa terus bersamanya. " ujar Kakashi sambil tersenyum bahagia.

" Wow! Kau hebat bisa menundukkan wanita seperti dia, Paman. Kudengar dari Menma dia itu wanita yang sangat.. mm.. galak? " kata Naruto.

" Menma tidak akan pernah bilang begitu. Menma akan bilang Mei itu wanita mengerikan. " ucap Kakashi.

" Dia memang bilang begitu. Hahaha. " Naruto tertawa. Tapi beberapa saat kemudian Naruto terdiam.

" Menma pasti akan lebih bisa menangani semua ini. Dia orang yang teliti dan hati-hati. " ucap Naruto sedih teringat pada adiknya itu.

" Jika Menma yang menangani, dia tidak akan mampu membuat proposal sebagus dan sebanyak itu dalam satu waktu. Dan aku rasa, Menma juga akan berkata hal yang sama tentangmu. Kalian benar-benar mirip, tidak hanya wajah kalian, tapi kalian sama-sama saling memandang yang lain lebih tinggi dari kalian sendiri. " ucap Kakashi.

" Tapi aku akan membantumu semampuku. " janji Kakashi.

Tapi apa yang diperkirakan Kakashi menjadi kenyataan. Pekerjaan Naruto jadi overload karena dia harus memimpin dan memantau 4 tim yang mengurusi 4 proyek tersebut. Meskipun Hinata dan Kakashi sudah membantunya dengan memimpin masing - masing satu tim, Naruto masih kewalahan mengurusi dua tim lainnya karena salah satu proyek itu ada di Kota Oto. Naruto jadi harus bolak-balik ke Kota Oto yang meskipun tidak terlalu jauh, benar-benar membuat energinya terkuras.

REPLACEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang