Part 19. Replacement

4K 199 0
                                    

*****

Meskipun Naruto dan Kakashi melarang Hinata untuk kembali bekerja di kantor karena mengkhawatirkan kehamilan Hinata, tapi Hinata yang belum mengetahui tentang kehamilannya tetap ngotot ingin pergi bekerja. Hinata bahkan meminta Kakashi menyerahinya tugas memimpin Perusahaan Real estate Namikaze.

" Aku kasihan pada paman Kakashi, Kak. Dia pasti sangat kerepotan karena mengurusi dua Perusahaan Namikaze seorang diri. " jawab Hinata saat Naruto melarangnya.

" Lagi pula aku harus mulai belajar memimpin perusahaanku sendiri kan, Kak? Tidak selamanya aku bisa mengandalkan Kakak dan Paman Kakashi. " tambah Hinata.

Akhirnya Naruto menyerah dengan ikut masuk kantor meski dia harus bekerja sambil duduk di atas kursi roda dan hanya bisa bekerja dengan satu tangan, yaitu tangan kanannya. Itupun dokter Shizune menunda dan menahan ijinnya dengan alasan untuk mengobservasi dulu keadaan Naruto selama dia menjalani rawat jalan hingga Naruto baru bisa berangkat ke kantor seminggu kemudian. Selain untuk membantu pekerjaan Kakashi, Naruto juga ingin mengawasi Hinata. Dan Naruto sangat bersyukur telah mengambil keputusan itu saat melihat Sasuke kembali mendekati Hinata dengan mengajaknya makan siang seperti sebelumnya.

" Apakah Uchiha Sasuke ada di dalam? " tanya Naruto pada Shion.

Naruto mendatangi ruangan kerja Hinata setelah melihat mobil Porsche biru dengan lambang keluarga Uchiha ada di lapangan parkir depan kantor Perusahaan Namikaze dari jendela ruangannya.

" Benar, Tuan. Seperti biasa, dia ingin mengajak Nyonya Hinata makan siang lalu Nyona Hinata menolaknya. Selalu seperti itu sejak Nyonya Hinata masuk kantor seminggu yang lalu. Tapi anehnya Tuan Uchiha itu tidak pernah kapok dan selalu mengulangi hal itu. " jawab Shion sambil menghela nafas lelah.

" Benarkah? Sasuke masih datang meskipun Hinata sudah menolaknya? " tanya Naruto heran.

Padahal setahunya, Sasuke tidak pernah serius tiap berhubungan dengan seorang wanita. Sejak kuliah dulu Sasuke sudah terkenal di kalangan mahasiswi karena perilakunya yang suka bergonta-ganti teman kencan, seorang playboy yang selalu mencampakkan wanita yang sudah berhasil ditidurinya. Tapi kenapa rivalnya itu berubah menjadi sangat ngotot ketika mengejar Hinata? Mungkinkah Sasuke penasaran karena Hinata selalu menolaknya dan paling susah diajak kencan? Atau rivalnya itu melakukan hal itu untuk sekedar membuatnya marah? Atau mungkin Sasuke memang benar - benar jatuh cinta pada Hinata? Entahlah. Tapi Naruto tidak akan membiarkan Hinata didekati oleh Sasuke atau lelaki lainnya. Tidak lagi.

Naruto segera menjalankan kursi roda elektriknya menghampiri pintu ruang kerja Hinata. Tapi sebelum Naruto menyentuh pegangan pintu, Naruto berhenti karena mendengar percakapan Hinata dan Sasuke. Naruto lalu duduk diam di atas kursi rodanya di depan pintu sambil mendengarkan percakapan yang terdengar dari dalam ruang kerja Hinata itu.

" Tapi aku benar - benar mencintaimu Hinata. Tidak bisakah kau memberikan kesempatan padaku untuk bersamamu? Mungkin dengan begitu, cintamu padaku perlahan akan tumbuh di hatimu. " ucap Sasuke menghiba.

" Aku mohon jangan merendahkan dirimu dengan memohon seperti itu, Tuan Uchiha. Jangan sampai kau mempermalukan nama keluarga Uchiha dengan sikap Anda itu. " ucap Hinata.

" Apakah sebegitu besar cintamu pada lelaki itu hingga kau tidak menyisakan sedikit pun ruang di hatimu untukku? "

Naruto memutar bola matanya mendengar ucapan Sasuke yang sok puitis itu. Dan siapa lelaki yang dimaksud Sasuke itu? Apakah Menma?

" Aku mohon hentikan semua ini, Tuan Uchiha. Aku tidak mau membuang waktu dan tenaga untuk berdebat denganmu yang kita berdua sama - sama tahu hasilnya. Kau akan terus membujukku dan aku akan terus menolakmu. Jadi aku mohon padamu dengan hormat, Tuan Sasuke Uchiha. Jangan datang lagi kemari dan menanyakan pertanyaan yang sudah kau tahu jawabannya. Jangan mencoba sesuatu yang sudah dipastikan kegagalannya karena itu adalah hal yang sangat konyol untuk dilakukan oleh orang sepintar dirimu. " ucap Hinata sambil memijit keningnya, mencoba mengurangi sakit kepala yang tiba - tiba menyerangnya setiap kali menerima kedatangan Sasuke di kantornya.

REPLACEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang