*****
Mungkin Hinata akan bahagia bila bersedia menerima Sasuke. Mungkin pemuda tampan berambut hitam itu akan lebih bisa menyayangi dirinya karena mereka pernah merasakan kesedihan dan kegelisahan yang sama. Kesedihan dan kegelisahan saat orang yang kau cintai, tidak memberi kepastian dan kejelasan tentang perasaannya. Haruskah Hinata menerima uluran tangan Sasuke itu?
Hinata menatap wajah Sasuke dengan perasaan sedih. Mungkin perasaan pemuda tampan di hadapannya itu sama dengan dirinya. Sama - sama mengharapkan seseorang yang tidak bisa membalas cintanya. Oleh karena itu, dirinya tidak akan tega menerima Sasuke lalu pura - pura bahagia saat bersamanya. Perlahan Hinata menarik tangannya dari genggaman Sasuke.
" Terima kasih, Tuan Uchiha. Tapi aku tidak mau menyakitimu dan diriku sendiri dengan menerima perasaanmu. " ucap Hinata.
" Apakah karena Naruto? Kau masih mencintainya meskipun dia bersama wanita lain? " tanya Sasuke.
" Itu hanyalah prasangka, Tuan Uchiha. Kita belum tahu apa yang terjadi sebenarnya. Dan aku akan sabar menunggu Kakak bangun agar dia bisa mengatakan kebenarannya. " jawab Hinata sambil memandang wajah Naruto.
Keesokan harinya, dua orang polisi mengawal seorang lelaki tampan berambut silver yang memakai stelan jas mahal datang ke ruang ICU tempat wanita cantik berambut merah dan Naruto dirawat.
" Di mana dia? " tanya lelaki itu pada polisi yang mengawalnya dengan wajah panik.
" Di ruangan sebelah, Tuan Walikota. " polisi itu menunjuk ruangan ICU dimana Hinata sedang menunggui Naruto.
Hinata kaget saat lelaki dan dua polisi yang mengawalnya itu berhenti di dekat ranjang Naruto.
" Ini orang yang kecelakaan bersama Nona Karin, Tuan Walikota. " tunjuk polisi ke arah Naruto.
Lelaki itu menoleh ke arah Naruto dan terlihat sangat kaget.
" Tuan Naruto?! " teriaknya.
Lelaki tampan berambut siver yang dipanggil walikota itu langsung menghampiri ranjang Naruto dan berdiri di samping ranjang Naruto berseberangan dengan Hinata yang sedang menungggui Naruto.
" Bagaimana keadaan Tuan Naruto, Nona? " tanya lelaki itu dengan wajah cemas.
" Belum ada perkembangan, Tuan. Tapi Anda siapa? Kenapa Anda bisa mengenal kakak ipar saya? " tanya Hinata.
" Oh. Maafkan ketidak sopananku. Kenalkan, saya Kimimaru Kaguya. Saya adalah Walikota Oto. Kami adalah teman baik sejak Tuan Namikaze membangun sebuah jembatan yang gagah dan indah untuk Kota Oto. " ucap Kimimaru sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Hinata.
Hinata segera menyambut tangan Kimimaru dan menjabatnya erat.
" Saya Hinata, adik iparnya. " jawab Hinata.
" Adik ipar? Jadi kau lah yang bernama Hinata? Pantas aku merasa pernah melihat wajahmu. " kata Kimimaru.
" Tuan Walikota mengenal saya? Tapi rasanya kita belum pernah bertemu. " tanya Hinata kaget.
" Ah tidak. Saya pernah melihat foto Tuan Menma bersama Nyonya Hinata di layar ponsel Tuan Naruto. Setelah itu Tuan Naruto lalu menceritakan tentang Anda dan Tuan Menma. " kata Kimimaru.
" Oya. Saya tidak bisa lama-lama. Saya kesini untuk menjenguk Karin, kekasih saya yang kecelakaan bersama Tuan Naruto. " ucap Kimimaru.
" Jadi nama Nona itu adalah Karin? Dia kekasih Tuan Walikota? " tanya Hinata kaget. Dalam hatinya Hinata bersorak gembira mendengar ucapan Walikota tampan di hadapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REPLACEMENT
FanfictionNaruto, menmahina, naruhina, dewasa, hurt, mrate, ekplicitmaturecontent, fanfiction,ooc