Long Night

2K 289 45
                                    

Kengkla dan teman-teman nya tiba di rumah Plan bersamaan dengan Mean yang baru saja turun dari mobil nya.

"Kak Mean. Kau disini?" Techno menghampiri Mean.

Mean hanya mengangguk sekali. Lalu dia menatap ke arah Kengkla "Mengapa si brengsek itu masih ikut campur urusanku."

"Lebih baik kita kedalam dulu. Aku benar-benar punya firasat buruk." Kengkla terlihat agak panik.

Mereka semua pun bergegas menuju rumah orang tua Plan.

Ae mendobrak pintu utama, "Sial. Sepertinya kita terlambat." gumam nya saat melihat isi rumah benar-benar sangat kacau.

"Oh. Tuan Muda Mean sudah datang rupa nya. Dan tidak sendiri." Trump melihat kesumber keributan dan melihat Mean datang bersama Kengkla beserta beberapa teman nya.

Mean naik pitam saat melihat Plan sedang terkapar di lantai dengan tubuh terikat dan bercak darah disekitar mulut dan baju nya. Hati nya benar-benar panas.

"Plan! Mengapa bisa seperti ini? Kak Trump apa yang kau lakukan pada sahabatku?!" Techno panik bukan main dengan kondisi Plan, dia hendak berlari untuk menolong Plan namun kedua tangan nya tertahan oleh Tum dan Tar.

"Jangan gegabah." bisik Tar saat melihat anak buah Trump menodongkan senjata tajam yang mereka bawa.

"Trump! Lepaskan mereka. Mereka tak salah apa-apa." Kengkla mencoba bernegosiasi. Dia iba melihat kondisi keluarga Plan yang mulai melemah.

"Uh-huh..." Trump menggelengkan kepala nya. "Aku belum selesai main-main."

Trump lalu menjambak rambut Plan. Dia mengarahkan pisau lipat nya ke wajah Plan.

"Trump! Lepaskan tangan kotormu itu." Mean tak bisa menahan emosi nya. Dia hendak melayangkan pukulan nya ke wajah Trump namun terhenti.

"Kalau kau berani maju, anak ini akan merasakan tajam nya pisauku." Trump mengancam lalu tertawa puas.

Plan perlahan kembali tersadar. Badan nya terasa sakit semua. Dia terkejut saat melihat Mean ada di depan nya.

"Kak Mean.. mengapa kau ada disini?" katanya lirih.

"A-akh..." rambut Plan ditarik Trump paksa agar dia berdiri.

"Mean, kau lihat ini. Seandainya kau memberikan aku uang ayahmu itu. Pacarmu tidak akan mengalami hal ini." Trump masih saja mencengkram rambut Plan, membut Plan meringis kesakitan.

"Jadi selama ini kau berbuat baik kepada kami karna ada tujuan lain, kak?!" Techno melepaskan diri dari Tum dan Tar dan berlari ke arah Trump untuk melindungi sahabatnya.

Bugh!

Dada Techno terasa sesak saat salah satu anak buah Trump menedang dada nya.

"Brengsek! Berani sekali kau menyakiti temanku." Ae yang daritadi hanya menahan, akhirnya meluap emosi nya. Dia balas orang yang menedang Techno itu dengan dua kali pukulan nya.

Kengkla membantu Techno untuk berdiri. "Kau tak apa?" tanya nya. Techno mengangguk walaupun dada nya masih terasa nyeri.

Anak buah Trump yang lain pun tak terima temannya dihajar Ae dan mereka mulai maju untuk menyerang.

"Kau siap Tum?" Tar memasang kuda-kuda siap tarung.

"Sudah sejak tadi aku ingin menghabisi mereka." Tum menjawab dan langsung bergabung untuk ikut berkelahi bersama Ae.

Mean tak tinggal diam, dia juga menghajar Trump.

Rumah orang tua Plan semakin kacau.

Kengkla ikut teman-teman nya menghajar anak buah Trump. Namun saat salah satu dari mereka terhuyung ke arah adik perempuan Plan, Kengkla memutuskan untuk menyelamatkan Plan dan keluarga nya terlebih dahulu.

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang