Di suatu malam, Pete sedang menunggu dijemput oleh kekasihnya, Ae. Pete menunggu di tempat agensi nya bekerja setelah selesai berdiskusi dengan pihak agensi dan promotor untuk project selanjutnya. Namun, sudah hampir tengah malam Ae tak kunjung terlihat.
"Loh Pete. Belom pulang?" sapa Pond, manajer nya Mean.
"Kak Pond... belum kak, lagi nunggu dijemput nih." jawab Pete dengan senyum khas nya.
"Pacarmu belom datang? Udah malam loh."
"Belum kak. Hape nya ga aktif." jawab Pete lesu.
"Mau aku antar pulang? Daripada kamu disini nunggu kelamaan. Malah ada apa-apa." Pond merasa iba melihat Pete yang seperti nya sudah lelah.
"Tapi kak...." Pete ingin menolak.
"Udah gak usah sungkan. Ayo aku antar saja." Pond langsung menarik tangan Pete menuju mobil nya.
Pete tak punya pilihan lain. Dia sedang tidak membawa mobil pribadi nya karna Ae berjanji akan menjemputnya malam itu. Bila dia pulang naik bus pun, mungkin bus terakhir sudah pergi satu jam yang lalu. Jadi mau tak mau Pete menerima tawaran Pond untuk mengantarnya pulang.
"Pete, mengenai tawaranku tempo hari. Apa kau sudah mempertimbangkan nya?" Pond membuka pembicaraan saat di mobil.
"Maaf kak. Aku tetap dengan pendirianku. Aku tidak bisa melakukannya." Pete menjawab dengan berat hati.
"Tapi ini kesempatan yang bagus. Kau akan menjadi idola terkenal." Pond mencoba merayu.
"Aku tidak ingin dengan cara yang seperti itu kak. Aku ingin orang-orang mengenalku karna usaha ku sendiri. Bukan karna numpang tenar sama Kak Mean. Lagi pula, aku tidak ingin menyakiti perasaan pacarku."
Pond mengehala nafas panjang.
"Kalian berdua sama saja."
"Ya?"
"Kau dan Mean, terlalu memikirkan perasaan pasangan kalian. Sampai-sampai tak ingin meraih mimpi kalian yang udah di depan mata."
Pete terdiam. Dia hanya memandang ke luar kaca mobil dan melihat kota Bangkok yang sudah mulai sepi di malam hari. Dia berharap, semoga keputusan yang dia ambil ini tidak akan membuatnya menyesal di kemudian hari.
Saat Pond menghentikan mobil nya karna terjebak lampu merah, Pete melihat orang yang berkendara sepeda motor di sebelah nya.
Pengendara motor itu berhenti tepat disamping nya, di samping mobil Pond.
"Kak Ae.....?" Pete bergumam tak menyangka.
Namun Ae tidak sendiri. Dia memboncengi seorang wanita. Wanita itu mengenakan jaket kulit ketat berwarna hitam dan rok mini yang memperlihatkan paha mulusnya. Wanita itu seperti nyaman menyandarkan buah dadanya pada punggung Ae.
Pete seperti terkena hantaman keras. Dia tak menyangka bahwa pria yang sudah ia tunggu berjam-jam untuk menjemputnya mengingkari janji nya hanya untuk wanita itu.
Pete ingin membuka kaca mobil untuk memastikan apakah itu benar adalah kekasihnya. Tapi sayang, lampu lalu lintas berubah hijau, dan pengendara motor itu langsung menancapkan gas nya dan melaju kencang. Membuat Pete kehilangan jejaknya.
Tapi Pete sangat yakin, bahwa pengendara motor itu adalah Ae, kekasihnya....
************Drrrt.... Drrrt.... Drrrt......
Plan yang masih tidur terusik karna suara getaran handphone di meja samping tempat tidurnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/162235973-288-k564927.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
RomantizmKetika dua pasang manusia sudah ditakdirkan bersama, akankah ada yang bisa memisahkan mereka? Ini adalah kisah seorang selebritas papan atas dengan seorang pelayan cafe.