"Future? What?!"
Melihat tingkah Jennie yang mendadak panik, Ayah Jennie malah tertawa lebar menyaksikan tingkah puteri kesayangannya.
"Mari kita duduk dan perbincangkan semuanya secara baik-baik." Lanjut Ayah Jennie, kemudian mempersilahkan semua orang yang ada di ruangan untuk duduk. "Ayo, semuanya mari kita duduk dan mulai saja acara makan malam ini."
"Ibu, apa maksud semua ini?" Tanya Jennie pada Ibunya karena akhirnya dirinya mencium suatu gelagat yang mencurigakan.
"Tenang lah dulu, Nini. Mari kita turuti saja apa perkataan Ayahmu."
"Eomma... kau tahu siapa lelaki yang berdiri disana? Dia Kim Jongin, eomma. CEO Finley Corporation, pesaing abadi The Globe."
"Aku tahu, Nak." Ibu Jennie berusaha untuk menenangkan puterinya dengan mengelus lembut punggung Jennie. "Tenang lah dan dengarkan apa kata Ayahmu."
Dengan terpaksa Jennie harus merelakan untuk duduk bersebelah-sebelahan dengan Kim Jongin.
"Hai, beautiful." Sapa Jongin pada wanita yang berada di sebelahnya, tapi sayang yang didapatkan olehnya hanyalah sebuah lirikan sinis.
"Kenapa kau bisa ada disini?" Bisik Jennie.
"Karena Ayahmu mengundangku."
"Yang benar saja? Apa aku harus menyebutkan siapa dirimu? Kau itu CEO Finley, pesaing utama The Globe."
"Lalu apa itu masalah? Bahkan Ayah kita saja bersahabat."
Jennie kini menatap Jongin tajam. "Aku yakin ada sesuatu yang tidak beres disini."
Tangan Jongin kini menopang wajahnya dan menatap Jennie dalam, lalu tersenyum. "Menurutmu apa yang akan terjadi?"
Untuk sesaat pandangan mereka saling bertubrukan. Saat Jongin tersenyum miring kepadanya, Jennie semakin yakin ada sesuatu yang tidak beres, tapi dirinya tidak mau berasumsi sampai jauh kesana karena untuk berasumsi saja sudah membuatnya bergidik ngeri. That can't be real.
"Jennie, apa kau dan Jongin saling mengenal?" Tanya Ayah Jongin secara tiba-tiba.
"Tidak." Jawab Jennie
"Iya." Jawab Jongin.
Kini mereka saling menatap karena jawaban mereka yang saling bertolak belakang. Sementara, kedua orang tua mereka malah merasa terhibur melihat tingkah anak-anaknya.
"Aigoo, kau tidak usah pura-pura tidak mengenalnya begitu, Nini." Ayah Jennie berujar. "Ayah sudah melihat fotomu dengan Jongin yang beredar di internet. Rasanya Ayah senang sekali karena aku tidak perlu repot-repot mendekatkan kalian."
"Apa maksud Ayah?"
"Ayah akan menjodohkanmu dengan Jongin."
Pupil Jennie membesar, jelas terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya. Entah siapa yang tidak waras disini, keluarganya atau dirinya sendiri.
Jennie seolah tidak bisa mempecayai kenyataan yang terjadi. Menikah dengan Jongin adalah hal yang tidak pernah terpikir olehnya. Menikahi Jongin juga adalah sesuatu yang seharusnya terjadi hanya di dalam drama bukan kehidupan nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia • KAI x JENNIE •
Fanfiction"Metanoia." -(n) the changing of one's mind, heart, self, or way of life. Let's meet Jongin and Jennie, the crazy rich korean, dua manusia yang saling membenci satu sama lain. Apa yang akan terjadi ketika dua orang yang sangat berpengaruh, paling ka...