"Aku tidak peduli kau punya hubungan apa dengan Jongin di masa lalu dan aku tak peduli apa yang Jongin janjikan padamu nanti, tapi selama Jongin bersamaku aku harap kau tidak akan menganggu kami, karena sekarang Jongin adalah suamiku."
Soojung terkekeh pelan mendengar perkataan Jennie yang terdengar seperti peringatan, tentu ini lucu bagi Soojung terlebih dirinya tahu jika pernikahan mereka hanyalah sebuah hal yang palsu.
"Apakah barusan kau sedang memperingati aku?"
"Jika kau berpikir demikian."
"Apa kau pikir menikahinya lantas membuatmu merasa memilikinya?" Soojung mulai melakukan counter attack pada Jennie.
"Kau tahu," Mata Jennie menatap dingin Soojung sebelum dia melanjutkan perkataannya. "Di tangan Jongin bergantung tanggung jawab dan ribuan nasib orang banyak, kau mungkin tidak mengerti ini tapi sebagai CEO, dirinya memiliki sebuah tanggung jawab moral yang besar yang nilainya bahkan tidak bisa terukur dengan uang. Jika kau pikir aku akan tinggal diam saja dan membiarkan dirinya melakukan hal bodoh kau salah, Soojung-ssi. Aku tak akan membiarkannya melakukan hal bodoh."
"Hal bodoh?"
Soojung seolah tidak bisa terima dengan apa yang baru saja Jennie ucapkan yang seperti menganggap hubungannya dengan Jongin seperti sesuatu yang harusnya sudah berakhir.
"Maaf, tapi kurasa aku harus mengingatkanmu, wanita yang Jongin cintai adalah aku."
Tidak ada sedikit pun ekspresi yang terpampang nyata di wajah Jennie saat Soojung mengatakan sebuah fakta yang sebenarnya bukan sebuah fakta baru untuknya. Jennie tahu dengan jelas siapa wanita yang dicintai Jongin tapi dirinya tidak peduli, karena sekarang dirinya adalah istri sah Jongin.
"Aku tidak peduli, hubungan kalian berakhir saat Jongin menikah denganku. Seharusnya kau sudah mengerti maksudku." Ucap Jennie dengan nada bicara yang tegas seraya beranjak dari kursinya. Tangannya kini sudah terulur ke depan. "Terima kasih atas kedatanganmu." Lanjut Jennie, membungkam mulut Soojung dengan sempurna.
Selesai memberikan salam pada Soojung, Jennie langsung beranjak pergi meninggalkan Soojung yang masih terdiam memandang kepergian Jennie.
Jongin memang sudah sering memberitahunya bahwa Jennie adalah wanita yang penuh kejutan, and indeed she is—sekarang, suatu kecemasan mulai timbul di dalam benaknya; akan kah Jongin berpaling darinya?
Satu yang pasti, Soojung tidak akan membiarkan itu terjadi dengan mudah.
•
Selesai berbincang dengan Soojung, Jennie segera menelepon salah satu supir pribadinya untuk mengantar Soojung pulang sampai ke rumahnya. Memang terdengar kasar, tapi Jennie tidak ingin pesta pernikahannya ternodai karena kehadiran wanita yang masih punya kendali penuh terhadap Kim Jongin untuk membuatnya bersikap tidak rasional.
Meskipun dirinya kini berada di tengah keramaian tamu undangannya, Jennie bisa dengan mudah mendapati sosok Jongin yang perhatiannya sudah terfokus pada CEO Samsung yang sedang mengajaknya berdiskusi. Ada sedikit rasa lega saat mengetahui Jongin tidak memperhatikan kepergian Soojung dari pesta pernikahannya.
Namun kenyataannya, yang menjadi tujuan Jennie yang sebenarnya bukanlah mencari keberadaan Jongin melainkan keberadaan Jisoo. At some point, she needs to know something about Jung Soojung.
Setelah cukup lama berusaha mencari sosok Jisoo, akhirnya Jennie berhasil menemukan sahabat yang paling bisa dia andalkan tersebut, sedang berbicara dengan beberapa perwakilan rekan bisnis The Globe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia • KAI x JENNIE •
Fanfiction"Metanoia." -(n) the changing of one's mind, heart, self, or way of life. Let's meet Jongin and Jennie, the crazy rich korean, dua manusia yang saling membenci satu sama lain. Apa yang akan terjadi ketika dua orang yang sangat berpengaruh, paling ka...