Seperti dugaan Jennie, penghentian kerjasama antara The Globe dan Taesan Company akan memicu banyak keributan di dalam internal The Globe. Jennie tahu ini memang bukan hal yang mudah namun Jennie tetap pada keyakinannya untuk mencoret nama Taesan dari daftar kerjasama perusahaan.
"Kau tahu berapa juta dollar yang akan kau keluarkan jika menghentikan kerjasama dengan Taesan?!"
"Berhentilah menjadi orang yang naif!" Teriak salah satu petinggi The Globe pada Jennie. "Dilihat dari sisi mana pun bekerjasama dengan Taesan akan memberikan kita banyak keuntungan!"
"Yah, apakah kau ini terlalu dungu?"
"Kenapa kau tidak suruh saja suamimu itu untuk mengelola perusahaan ini! Kau mungkin memang anak CEO tapi kurasa kau bahkan tidak mempunyai bakat untuk mengelola perusahaan dengan baik."
Jennie berusaha untuk mengatur nafasnya dan juga emosinya agar tidak ikut meledak. Matanya menatap tajam ke seluruh penjuru ruangan dan juga pada seisi manusia yang ada di ruangan rapat.
Diam-diam Jisoo memberikan isyarat pada Jennie untuk segera mengakhiri rapat ini, namun Jennie masih bergeming hanya menatap para petinggi The Globe.
Suasana mendadak sunyi saat sebuah data-data kepemilikan saham para petinggi The Globe terpampang pada papan projeksi.
"Dari data ini kalian bisa melihat sendiri dan kurasa aku bisa sedikit paham mengapa kalian begitu memaksa untuk melakukan hubungan kerjasama dengan Taesan." Jennie tersenyum sinis. "Kau pikir aku ini bodoh? Maaf tapi aku tidak sebodoh kalian."
Kini seutas senyum terpancar dari wajah Jisoo, dirinya tidak menyangka jika Jennie sudah menyiapkan sebuah bukti yang akan membuat dirinya selangkah lebih di depan.
"Apa kau tahu menelusuri daftar kekayaan kami adalah hal yang melanggar privasi?!" Teriak salah satu pria tua berumur lima puluh tahunan yang merupakan petinggi bagian operasional The Globe.
"Melanggar privasi? Apa kah aku perlu kembali membacakan perjanjian karyawan padamu? The Globe mempunyai hak penuh untuk melakukan audit kekayaan pada tiap karyawannya jika itu memang dibutuhkan."
Kini seiisi ruangan kembali membisu. Everyone knows that today, Jennie is the winner.
"Lalu apa yang akan kau lakukan, Ibu Direktur? Apa kah sudah terpikir olehmu perusahaan mana yang bisa kita ajak kerjasama?" Tanya Kang Seungyoon, yang merupakan ketua divisi investasi The Globe dan juga salah satu sekutu Jennie.
"Aku sudah menentukan dengan siapa kita akan berkerjasama."
"Siapa itu?" Sekarang giliran Jisoo yang bertanya.
"Finley Corporation."
Suasana di dalam ruangan seketika berubah menjadi gaduh saat Jennie menyebutkan perusahaan yang merupakan saingan utama The Globe. Meskipun kini Jennie telah menikah dengan Kim Jongin yang merupakan CEO Finley Corporation, bukan berarti persaingan diantara kedua perusahaan benar-benar telah terhenti.
"Apa kah dirimu sudah gila?!"
"Tidak. Aku tidak gila." Jennie berbicara tanpa sedikit keraguan. "Tidak ada yang salah melakukan kerjasama dengan lawan kita. Justru dengan kerjasama ini kurasa kita malah akan bisa menambah keuntungan. Dilihat dari sisi finansial maupun kinerja perusahaan, Finley adalah kandidat paling kuat untuk bekerjasama dengan The Globe."
"Kau menuduh kami atas kepemilikan saham Taesan sebagai nepotisme apa kah yang kau lakukan saat ini bukan hal yang sama?"
Jennie mengangkat sebelah alisnya. "Aku tidak pernah menuduhmu telah melakukan nepotisme, Tuan Jang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia • KAI x JENNIE •
Fanfic"Metanoia." -(n) the changing of one's mind, heart, self, or way of life. Let's meet Jongin and Jennie, the crazy rich korean, dua manusia yang saling membenci satu sama lain. Apa yang akan terjadi ketika dua orang yang sangat berpengaruh, paling ka...