43: Take Me Home

28.9K 2.9K 345
                                    

Author's notes;
SURPRISE!
205k views. wohooow!
and merry christmas 🎁🎄
Here's my present for you!

Di kediaman keluarga Taeyong, Shin Minju terlihat begitu gelisah saat mendengarkan sambungan telepon yang memang ditujukan untuknya.

"Kenapa kau bisa begitu bodoh?! Cepat enyahkan mobil tersebut! Tidak ada satu pun orang yang boleh tahu jika kita telah merencanakan pembunuhan istri Kim Jongin." Minju menghela nafas panjang. "Baik, we are now moving to the next plan. Jalankan semuanya dengan baik." Tak lama, sambungan telepon tertutup.

Minju kemudian bersandar pada sebuah sofa yang dihiasi oleh kain beludru halus berwarna merah. Kepalanya menengadah menatap lampu crystal yang cahayanya berkerlap-kerlip membutakan mata, sementara tangan kanannya mengenggam segelas red wine. Senyum liciknya mengembang.

"Eomma."

Kehadiran Taeyong yang muncul secara tiba-tiba tidak membuat Minju tergerak sedikit pun dari posisinya.

"Uh, Taeyongie, kau sudah pulang?"

"Eomma, hentikan semua ini." Ucap Taeyong tegas seraya melemparkan tumpukan dokumen keatas meja yang ada di hadapan Ibunya.

Minju akhirnya harus menegakkan posisi duduknya dan mulai membaca tumpukan dokumen yang ada diatas meja. Dokumen tersebut berisi tentang bukti kecelakaan yang dialami Jennie beberapa waktu lalu.

"Itu perbuatanmu, bukan?"

Minju terkekeh, "Kau memata-matai eomma?"

"Eomma! Aku tidak peduli bagaimana caramu menghancurkan Finley, akan tetapi, jika kau berani menyentuh Jennie maka akan kuhancurkan semua rencanamu."

"Jika kau tidak bisa mendapatkan Jennie, bukan kah seharusnya Kim Jongin juga tak boleh mendapatkannya, anakku?"

"Eomma!"

"Tenang saja, yang perlu kau lakukan sekarang hanyalah diam karena aku pasti akan membalaskan dendam ayahmu."

Melihat kebencian Ibunya yang semakin hari semakin membuatnya bertindak berlebihan tentu membuat Taeyong sedih. As a son, he feels useless because he can't help but to follow her anger because at some point he feels the same hatred as her.

Taeyong bersimpuh dihadapan Ibunya dan kemudian mengenggam kedua tangan Ibunya. "Eomma, mari hentikan saja. Aku berjanji akan membuat LJ group pulih seperti dulu, eomma."

Shin Minju menepis tangan Taeyong dengan kasar. "Apa kau akan menerima begitu saja? Keluarga Kim adalah keluarga yang menghancurkan bisnis keluarga kita dan membunuh ayahmu, Lee Taeyong!"

"Eomma!"

"Kau selalu saja lemah, seperti ayahmu."

Setelah Jongin tidak ada berhentinya merajuk kepada dokter yang merawatnya untuk melakukan perawatan di rumahnya saja, akhirnya dokter memperbolehkan Jongin untuk beristirahat di rumah.

Namun bukannya beristirahat, Jongin malah memutuskan untuk mengerjakan pekerjaan yang sudah ditinggalkannya selama beberapa hari. Jennie awalnya, memang melarangnya—but she knows how stubborn Jongin could be. Meskipun sudah dilarang berkali-kali, Jongin akan selalu mencuri waktu untuk bisa menyelesaikan pekerjaannya seperti saat ini, Kim Jongin terlihat fokus menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja yang memang dibuat khusus untuk dirinya di rumah.

Metanoia • KAI x JENNIE •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang