21: Her Temptation

42.8K 2.9K 497
                                    

‼️ WARNING ‼️
THIS CHAPTER CONTAINS MATURE AND EXPLICIT CONTENTS. DISTURBING PICS OR SENTENCES MIGHT BE EVERYWHERE.
IF YOU ARE STILL UNDERAGE PLEASE KINDLY SKIP THIS CHAPTER.

Pasca mengunjungi Padang-padang beach, Jennie dan Jongin langsung meluncur ke Pura Luhur Uluwatu atau biasa disebut sebagai Uluwatu Temple oleh para turis.

Uluwatu Temple dipilih karena ditempat ini biasanya diadakan tari kecak yang diadakan setiap sore menjelang malam. Keduanya tahu, Bali is also famous with its culture, sehingga keduanya seakan tak mau melewatkan untuk melihat tarian asal Bali itu.

Setelah selesai menonton pertunjukan tari kecak, Jongin mengajak Jennie untuk dinner di tepi pantai yang masih berlokasi di satu kompleks hotel tempat mereka menginap.

Awalnya, Jongin berniat untuk memberi Jennie kejutan but he failed miserably when Jennie could guess it easily. Jennie tahu jika suaminya itu sudah mempersiapkan dinner romantis karena dirinya tidak sengaja mendengar percakapannya dengan salah satu staff hotel sewaktu mereka sedang menonton pertunjukan tari kecak tadi.

"Aku tahu kau sudah menyelipkan apa di dalam chocolate cake itu." Goda Jennie dengan mengedipkan satu matanya saat seorang pelayan meletakkan sepirin dessert di atas mejanya.

"Baby please, kau pura-pura tidak tahu saja."

Jennie tergelak, dia tahu suaminya sudah menyiapkan sebuah kalung di dalam cake itu. Baik lah, Jennie akan mencoba untuk pura-pura tidak tahu karena memang dirinya masih belum tahu bentuk kalung itu seperti apa.

Perlahan-lahan Jennie mulai membelah cake tersebut, sementara Jongin hanya bisa menatap wajah istrinya dengan harap-harap cemas.

Jennie melirik suaminya sekilas, meletakkan kembali sendok kecil yang digunakannya tadi untuk membelah cake coklat itu.

"Jangan bilang kau membelikan aku sebuah kalung yang aku inginkan itu?"

Memori Jennie membawanya ke suatu kejadian yang terjadi beberapa minggu yang lalu, ketika Jongin menemani Jennie untuk mencari kado ulang tahun untuk Ayahnya. Waktu itu Jennie sempat mampir ke toko perhiasan dan melirik sebuah kalung cantik bertali silver gold dengan bandul berlian berpola bintang ditengahnya, namun dirinya tidak jadi membelinya karena Jisoo melarangnya sewaktu itu, begitu juga dengan Jongin dan diikuti dengan Mingyu yang waktu itu berkata, "Hey, kakak ipar, untuk apa kau membeli perhiasan dengan uangmu sendiri jika kau punya suami yang saldo tabungannya unlimited?"

Kini Jongin makin salah tingkah, tebakan Jennie lagi-lagi tepat sasaran. Jongin sampai harus menutupi wajahnya dengan kedua tangannya karena tidak bisa menanggung malu lagi. Dirinya juga tidak ada henti-hentinya untuk terus mengumpat dalam hati, mengutuk segala kebodohannya malam ini.

Tawa Jennie benar-benar meledak saat melihat sebuah kalung yang terpendam di dalam cake coklatnya, Jennie tertawa karena semua tebakannya malam ini 100% tepat sasaran.

"Awww, terima kasih sudah mau memberikan aku kalung cantik ini." Jennie tersenyum manis pada Jongin sambil membersihkan kalung tersebut dari krim coklat yang sedikit menempel disekitarnya dengan tissue. "Apa kah dirimu yang membeli sendiri?"

"Tidak, aku meminta Mingyu untuk membelikannya."

Jennie cemberut. Tentu saja dia sedikit kesal mendengar jawaban Jongin.

"Oh ya? Kau pikir aku percaya?"

Jongin memutar kedua manik matanya, "Itu sih sepenuhnya hakmu mau percaya atau tidak."

Metanoia • KAI x JENNIE •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang