18: Kiss And Make Up

44.4K 3.5K 647
                                    

this chapter contains 18++ mature content
if you are still underage, di skip aja ya :)

"Apa kau harus menciumku didepan semua orang seperti itu?"

Tanpa basa-basi Jennie langsung melakukan sebuah konfrotrasi pada Jongin saat mereka baru saja tiba di rumah semenit yang lalu.

Jongin mengangkat sebelah alisnya, menatap Jennie dengan dingin.

"Apa kau merasa terganggu? Sebelumnya kau tidak pernah menolak saat aku menciummu. Kau bahkan melakukan hal yang sama padaku."

"Yah! Kim Jongin!" Kini pandangan mereka beradu. "Tidak bisa kah kau melihat jika aku benar-benar tidak nyaman dengan semua ini?!"

"Apakah ini semua karena Lee Taeyong ada disana?"

Jennie terdiam, tebakan Jongin ternyata tepat pada sasaran.

"Kau benar, it's because he was there."

"Oh please," Jongin tidak pernah menyangka sama sekali jika Jennie akan mengakuinya semudah ini. "Bukannya kau sangat terobsesi untuk balas dendam padanya? Kau bahkan menggunakan pernikahan ini sebagai alasan untuk membalaskan dendam mu padanya."

"Bukan kah dirimu juga melakukan yang sama? Kau menikahi ku hanya untuk memenuhi keinginanmu saja, bukan? Berhentilah membuatku seperti aku satu-satunya orang yang egois disini, kau pria brengsek!" Teriak Jennie, mengeluarkan segala emosi yang sudah dipendamnya. Nafasnya terengah, seolah masih belum puas melampiaskan segala amarahnya, Jennie kini meraih sebuah bantal yang tergeletak di atas sofa dam melemparnya dengan kencang ke tubuh Jongin.

Jongin yang masih bergeming saat Jennie melemparinya dengan bantal, membuat Jennie semakin frustrasi hingga akhirnya dia memilih untuk memukul dada Jongin berkali-kali.

"Brengsek!"

Setelah puas memukuli dada Jongin, kali ini giliran Jongin yang meraih kedua tangan Jennie, meskipun Jennie terus meronta namun cengkraman tangan Jongin begitu kuat hingga membuatnya sulit untuk melepaskan diri.

"Aku tidak peduli, aku mempunyai hak untuk menyentuhmu atau bahkan mencium dirimu karena aku suamimu!"

"YAH! Apa kau akan melakukan hal yang sama jika Soojung ada disana?!"

"Baik tidak atau pun ada dirinya, aku akan tetap mencium mu karena kau benar-benar sudah membuatku gila, Jennie Kim."

Jennie tidak tahu apa yang terjadi saat sekali lagi, bibir Jongin menerpa bibirnya, ciumannya kali ini terasa begitu kasar dan memaksa hingga membuat Jennie meronta namun Jongin tetap menciumnya secara paksa dengan menangkup wajah Jennie dengan kedua tangannya.

Semakin Jennie meronta semakin dalam ciuman yang Jongin berikan, hingga akhirnya Jennie merasakan ada sedikit rasa frustrasi yang Jongin coba sampaikan melalui ciumannya ini, ada sedikit rasa manis dan rasa pahit pada saat bersamaan yang membuat Jennie kehilangan pertahanannya, it's such a bittersweet kind of kisses which is, at some point, makes her believe that there's still a tiny bit of hope about him loving her back.

Dan akhirnya, Jennie menyerah dan membalas ciuman Jongin dengan sama frustrasinya. Tangannya kini sudah melingkar di leher Jongin, sementara Jongin sudah menarik tubuh Jennie agar semakin mendekat padanya.

Jongin menarik bibirnya dari bibir Jennie saat ciuman mereka berubah menjadi lebih intens, jika dia terus melakukannya, he may lose it and breaks the lines he'd made between them.

"You drive me crazy, J."

"Don't we just a pair of crazy person?" Nafas Jennie masih terengah karena intensnya ciuman yang mereka lakukan tadi.

Metanoia • KAI x JENNIE •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang