3# Godaan IMAN

4K 138 14
                                    

"Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita" HR. Bukhari

Matahari memainkan cahayanya dengan menyinari dunia, burung-burung menari-nari di atas awan, pohon-pohon menaduhi jalanan di kampus serta angin mengelus lembut pipi perempuan berkerudung coklat mocca itu, dengan langkah kaki diiringi tasbih kepada-Nya, hanya beberapa menit berjalan ia sekarang sudah di kampus tercintanya menuju ke sekre LDK.

"Assalamualaikum." salamnya sambil membuka pintu.

"Waalaikumussalam." sahut mereka yang ada di dalam, semua mata tertuju mengarah kepadanya.

"Kok kakak telat, tumben." Sapa Puput dengan muka herannya, adik yang selalu sering hubungin dirinya.

"Ouhh maaf dek, tadi di jalan lumayan macet, jadinya telat deh." Tutur Syifa menjelaskan, sambil mengelap kecuran keringat di dahinya.

"Ahh kaka mah, mau telat sampe malam juga kami tunggu" cibir Winda, adik yang satu ini memang suka menggodanya.

"Loh napa gitu?" tanyanya selidik.

"Biasanya kan kalo mengadakan acara, kakak sering berperan aktif dalam beginian."

"Jangan gitu ah, yang lain pada gak bisa bantu sudah pada balik ke kampung kan, mana banyak yang sudah nikah." tutur Syifa menjelaskan.

Sebetulnya di kampus saat ini lagi libur semester ganjil, hanya beberapa orang yang memang tinggal bersama orangtuanya serta masih ada yang belum balik ke kampung halamannya. Syifa sebenarnya sudah sangat merindukan kedua orangtuanya tetapi masih ada pekerjaan yang harus di selesaikannya di sini. Saat ini sebenarnya ia punya pekerjaan sampingan sebagai guru ngaji di TK/TP Al-Qur'an, biasanya ngajar anak-anak yang masih berumur 5-12 tahun bahkan ada yang lebih.

Pada waktu itu dia lagi keliling komplek tempat tinggalnya, ternyata matanya melihat ada kertas di depan pagar mesjid tentang pemberitahuan sedang mencari guru ngaji, akhirnya tanpa pikir panjang ia pun mengajukan dirinya mau membantu masyarakat di sana, karena Allah sangat menganjurkan semua umatnya melakukan kebajikan dalam firman-Nya

"Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Q.s. an-Nahl: 97)

Dan memang sejak kecil ia sudah di ajarkan abinya mengaji serta ditekankan setiap kali menyetor hafalannya beserta tajwid-tajwidnya.

Adik yang bernama Winda berjalan mendekatinya "iya juga ya ka, kalo kakak kapan nikah?" tanya Winda dengan penasaran, serta ingin mendengar dengan dekat dari mulut Syifa.

Sebenarnya dia sangat sensitif dengan pertanyaan beginian, gak tau kenapa mungkin faktor usia yang sudah 21 tahun, Dengan menghela nafasnya "Duhh kenapa nanya beginian horror tau, ketahuan banget jomblo nya." kekehnya malu-malu "Lagi di simpan sama Allah, do'ain aja dek semoga cepat nyusul seperti yang lain." ucap Syifa akhirnya tersenyum hingga kedua lesung pipitnya terlihat jelas.

"Hahaa iyadeh ka, do'a kami selalu menyertaimu." canda Winda

"Makasih udah mau do'ain." sahutnya memperlihatkan giginya yang rapi. "Masuk ke pembicaraan inti kita dek." melanjutkan berbicaranya.

Kemudian adik tingkatnya mengambil alih mengenai rapat tentang acara yang akan diadakan, semua yang ada di sana menyimak dengan seksama, setelah banyak pertimbangan akhirnya Syifa memberikan masukan.

"Gimana kalo untuk tema Jalani silaturahmi tingkatkan kepedulian mengapa kakak milih unsur temanya itu, karena sesama saudara seiman, kita harus saling peduli apalagi tentang agama, mereka sangat membutuhkan pencerahan pastinya, kakak hanya bisa kasih sedikit masukan, selebihnya kalian yang menentukan" Usul Syifa menatap adik-adik dan teman-temannya.

Dalam Sujudku Terukir Namamu [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang