11# Takdir atau kebetulan #part 2

1.9K 87 4
                                    

"Seandainya aku bisa menghilang, aku ingin menghilang detik itu juga seakan tidak pernah terjadi.
Oh Tuhan apakah ini takdir atau kebetulan mengapa aku sering bertemu dengannya?
Setiap bertemu dengannya aku merasa malu entah apa yang membuatku merasa malu dengannya?"
Assyifa

Sejak beberapa hari setelah sidang skripsinya, Dizah lebih memilih untuk tinggal di tempat sepupunya. Dia sudah bertanya mengenai sikap sahabatnya itu beberapa hari yang lalu namun nihil tidak ada jawaban kebenarannya. Dizah hanya mengatakan gak apa-apa, hanya saja dia juga ingin cepat-cepat menyelesaikan skripsinya. Mungkin karena skripsinya membuatnya bersikap seperti ini, biasanya ketika Dizah kesulitan dalam mengerjakan skripsinya ia selalu meminta pertolongan Syifa. Namun akhir-akhir ini tidak ada meminta ataupun mehubungi sama sekali.
Sungguh hatinya bertanya-tanya ada apa dengan sahabatnya?

Dia melihat pergerakan Dizah akhir-akhir ini menjauh darinya. Baru saja dia kangen dengan sahabatnya itu, tiba-tiba handphonenya bergetar tanda masuk pesan di grub mereka bertiga serta yang membuatnya senang Dizah menchat di grub duluan.

Dizah:
"Ukhti ukhtikuuh.. tolongin aku dong ngerjain skripsi, maaf ya lama gak nongol"

"Ya ampun kacang kacang -__-

Syifa:
"okehh, mau ngerjain di mana?" orang baru megang hp say, sabar.."

Dizah:
"Di cafe seperti biasa aja ya, aku sekalian mau refreshing sejenak 😁😂"

Syifa:
"wkwk yaudah, kapan?"

Dizah:
"Sore ini ya, aku langsung ke sana aja Fa, gak mampir ke kost dulu"

Syifa:
"Asyiap bos!"

15 menit kemudian

Aisyah:
"Waduh apa'an nih rame banget, ketinggalan nih akuu"

Tuhkan aku aktif kaliannya hilang"

"Nyebelinnn 😭😭"

Syifa:
"Hahaha, kamu sih lama, syah jemput aku ya sore ini 🤗"

Aisyah:
"Okeehh"

Setelah shalat asar Syifa menyempatkan membaca Al-Qur'an beberapa lembar, sesudahnya dia langsung mengganti pakaiannya untuk pergi janjian dengan sahabatnya. Jujur saja ia bingung harus memakai pakaian yang mana dari beberapa pakaian yang ia pilih, akhirnya dengan pikir panjang ia mengambil pilihan pertama baju gamis bermotif bunga-bunga dan jil'bab Syar'i bewarna baby pink.

Beberapa menit kemudian Aisyah sudah di depan kostnya, ia pun langsung keluar menghampirinya dan akhirnya mereka berangkat.

Mobil Aisyah terus melaju di jalanan, betapa lihainya Aisyah mengendarai sebuah mobilnya. Akhirnya mobilnya sudah berada tepat di parkiran caffe tersebut. Mereka berdua pun turun dan masuk ke caffe yang sudah mereka injaki, nuansa caffe yang membuat begitu nyaman buat para pengunjung, ternyata Dizah sudah menunggu mereka di dalam yang sedang membaca buku entah buku apa.

"Assalamualaikum Zahhhh" salam mereka berdua.

"Wa'alaikumussalam" Dizah langsung mengangkat wajahnya dari buku yang sedang di baca, sontak dirinya langsung memeluk mereka berdua. "Maafin aku ya beberapa hari ini membuat kalian gak nyaman."

"Don't worry baby." jawab Aisyah menepuk bahu Dizah.

Mereka pun duduk dengan posisi Syifa di samping Dizah dan Aisyah di depan mereka bedua.

Dalam Sujudku Terukir Namamu [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang