8# Cobaan

2K 99 16
                                    

"Allah tidak akan membenani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan hambanya." QS. Al-Baqarah: 286

Beberapa minggu setelah kejadian pertemuannya dengan lelaki itu, dia selalu disibukkan dengan urusan sidang skirpsinya. Satu kata 'sidang' membuat banyak orang takut mendengar hal itu apalagi dikalangan mahasiswa mahasiswi, dimana selama kuliah beberapa tahun akan ditentukan dengan skripsi sebagai penentuan lulus tidaknya kuliah.

Besok adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu Syifa karena ia akan melaksanakan sidang skripsinya. Jantungnya terus berdegub lebih cepat dari hari biasanya. Semua do'a sudah dia panjatkan kepada sang Khalik. Hati dan bibirnya terus menyebut Asma Allah serta sholawat kepada kekasih-Nya. Dia yakin usaha tidak akan mengkhianati hasil! Ya prinsip itu selalu dipikirannya. Semuanya dia serahkan kepada Allah yang telah memberikan kemudahan dalam membuat skripsinya. Kata abinya jangan lupa DUIT (Do'a, Usaha, Ikhtiar dan Tawakkal), Insya Allah semua yang di atur oleh Allah itu yang terbaik!

Akhirnya hari yang telah ditunggu-tunggu Syifa datang juga. Setelah ia melaksanakan shalat subuh, dia menyempatkan waktunya untuk tidur kembali. Karena tadi malam membuat matanya insomnia sehingga setelah subuh matanya kini dikalahkan oleh rasa kantuk.

Betapa kagetnya ketika ia membuka mata jam dindingnya menunjukkan pukul 06.00 pagi. Itu artinya hanya sejam untuk mempersiapkan dirinya ke kampus, dan sebelum jam 07.00 ia harus benar-benar sudah di kampus karena ini hari sidang skripsinya. Hampir saja ia menggerutu dengan ucapan kasar, hatinya langsung mengucapkan istighfar. Ini adalah kesalahannya sendiri yang tidak bisa mengalahkan kantuknya. Terlebih lagi Dizah sekarang tidak ada di kamarnya dari semalam, dia menginap di rumah sepupunya. Biasanya kalau dirinya kesiangan selalu Dizah yang membangunkannya, dan kini ia dibangunkan oleh alarm handphonenya menandakan pemberitahuan tanggal hari ini sidang.

Untung saja teman satu kost'annya lagi tidak bepergian kemana-mana, sehingga dia bisa meminjam kendaraan motor mactik temannya, ia tahu jika ia menaiki bus atau angkot pasti akan terlambat sampai di kampus, dan ia tidak mau itu terjadi terhadap dirinya.

Dia mempercepat kilometer motor tersebut di jalan, hatinya terus berdo'a semoga tepat waktu dan selamat sampai tujuan. Tapi tiba-tiba Allah sedang memberikan cobaan lagi kepadanya, ban motor belakang yang dia kendarai bocor. Sehingga dia harus menepikan motornya di pinggir jalanan. Lagi-lagi dia ingin mengeluh, ya Allah maafkan hamba yang suka mengeluh kepada-Mu benaknya dalam hati. Ia jadi teringat dengan firman Allah yang satu ini "Allah tidak akan membenani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan hambanya" QS. Al-Baqarah: 286.

Akhirnya dia mendorong kendaraan tersebut beberapa meter, dan bibirnya tersenyum menandakan bengkel ada di depannya. Dia pun langsung memperkuat dorongannya lebih cepat untuk sampai ke bengkel tesebut.

"Mas, masih lama ya?" dengan melirik jam tangan birunya menatap gelisah.

"Iya nih neng, masih antre, sabar ya" ucap salah satu pekerja yang ada di sana.

"Kira-kira 5 menit lagi selesai gak mas?" yang sudah membuat dirinya mendesak mas yang sedang memperpaiki mesin oli.

"Duhh neng, 20 menit lah paling enggak" ucap mas tersebut sambil memainkan tangannya melepaskan mesin oli untuk diganti.

"Yaudah mas, aku tinggal dulu motornya soalnya lagi buru-buru. Makasih mas" ucap Syifa sambil berlari kecil.

Dia sekarang sedang berdiri di atas trotoar untuk menunggu angkotan atau taksi, tapi nihil sudah 5 menit dia berdiri namun tidak ada yang muncul satu pun. Dan akhirnya dia harus bersabar dan bersabar. Karena Allah sangat menyukai orang-orang yang sabar. Tiba-tiba dia kejutkan oleh suara bariton yang ada di belakangnya. Mau tidak mau spontan dia membalikkan badannya melirik yang sedang memanggilnya.

Dalam Sujudku Terukir Namamu [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang