9# Sidang Skripsi!

2K 92 8
                                    

Terkadang apa yang ingin kita miliki, belum tentu menjadi milik kita, bisa saja Allah menggantikan dengan yang jauh lebih baik.

Perempuan berkerudung maroon itu berlari bergegas menuju tempat persidangan sahabatnya yang hari ini sidang skripsi. Matanya menyesal melihat kejadian tersebut bahkan kalau bisa dia pura-pura seakan tidak melihat apa-apa, namun hatinya begitu tersayat melihat sahabatnya sendiri bersama dengan lelaki yang begitu di kaguminya.

Dizah memberhentikan langkahnya di koridor, berkali kali ia menggelengkan kepalanya bahwa yang ia lihat tadi bukan sahabatnya sendiri melainkan orang yang mirip dengan sahabatnya. Ya selama ini Syifa selalu menjaga jarak dengan lelaki manapun setelah putus dengan Firman. Syifa gak mungkin bersama lelaki yang bukan mahromnya. Dia sangat tahu betul sifat Syifa bagaimana terhadap lelaki yang mendekatinya, apalagi satu mobil dengan lelaki yang tidak di kenalnya, Itu gak mungkin!

Setelah ia mengatur nafasnya, langkah kakinya pun membuka pintu tempat Syifa sidang skipsi. Ia melihat Syifa yang sedang duduk mempersiapkan dirinya yang sudah siap. Hatinya miris ketika melihat Syifa bahwa pakaian yang dikenakannya begitu mirip dengan perempuan yang ia lihat bersama Khalid.
Aisyah yang sudah menyediakan bangku kosong di sampingnya langsung memanggil Dizah dengan pelan untuk menyuruh duduk di sampingnya.

"Kenapa Zah, kok muka kusut gitu?" bisik Aisyah di sampingnya.

"Ehh, gak papa kok" jawabnya tersenyum.

"Gak papa itu artinya ada apa-apa kalau bagi seorang perempuan loh" selidik Aisyah.

"Ngaco ah! Itu Syifa bentar lagi persentasi" ucapnya mengalihkan pembicaraan.

Syifa pun menjelaskan penelitian yang disampaikannya dengan baik, semua jawaban dari para dosen dapat dijawabnya dengan lancar. Walaupun dia pasti gugup tapi jawaban yang keluar dari mulutnya dapat menutupi kegugupannya. Untuk memulai awal hari ini dia mengucapkan Bismillah meminta pertolongan kepada-Nya agar dipermudahkan, dan ALLAH mengabulkan do'anya. Setelah dia sudah berhasil menjawab semua pertanyaan dari para dosen, dia pun mengucap Alhamdulillah beberapa kali, dia sangat bersyukur sekali atas semuanya.

Selesai sidang skripsi dia berfoto dengan para dosen dan mengucapkan terimakasih serta para dosen juga mengucapkan selamat kepadanya yang sudah menggelar sarjana s1. Dan semua teman-temannya menghamburkan badannya kepelukan Syifa dan memberikan buket-buket bunga serta boneka, serta Aisyah dan Dizah tak mau kalah ketinggalan.
Setelah sesi foto sudah puas, teman-temannya serta adik tingkat dan senioran mereka duluan pamit keluar setelah mengucapkan selamat kepadanya. Syifa dan Sahabatnya membantu membawakan hadiah yang begitu banyak diberikan olehnya, dia sangat bersyukur ini rezeki dari Allah untuknya.

Ketika mereka sudah meninggalkan tempat tersebut, tiba-tiba dari belakang ada yang memanggilnya. "Mbak Mbak tunggu!" ucap lelaki itu sambil mengejar mereka yang kira-kira adik tingkatnya karena dilihat jauh lebih muda dari mereka.

Sontak mereka bertiga membalikkan badannya langsung, dan lelaki itu menghampiri Syifa. "Ini mbak ada hadiah buat mbak!" ucapnya sambil ngos-ngosan.

"Dari kamu?" tanya Syifa bingung karena tidak pernah melihat mahasiswa di depannya.

"Bu..bukan kak." sambil menggerakkan kedua tangannya.

"Terus dari siapa?" Tanya Syifa lagi.

"Dari.. siapa ya? Aku gak tahu namanya" ucap mahasiswa itu.

"Cewe atau cowo?" Tanya Aisyah yang ikut penasaran dengan pemberikan bunga buket bewarna biru.

"Cowo kak" jawab mahasiswa itu lagi.

"Oohh yaudah bilang padanya terimakasih banyak" ucap Syifa tersenyum dan lelaki itu meangguk serta pamit duluan.

"cieee banyak fansnya" goda Aisyah sambil terkekeh.

Dalam Sujudku Terukir Namamu [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang