"Posisi seorang hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam posisi sujud." HR. Muslim
Malam yang gelap gulita di temani dengan bulan dan bintang-bintang yang selalu tersenyum menyinari seluruh bumi, angin yang selalu menghembuskan setiap pepohonan, lampu yang menerangi dari kegelapan untuk tidak ada rasa takut bagi makhluk-Nya cukup hanya takut kepada-Nya, serta suara binatang tak hentinya bertasbih dalam senyapnya malam.
Disebuah kota besar yang selalu diterangi lampu-lampu di setiap rumah dan jalan. Semua manusia terlelap dalam tidurnya penuh kenyamanan, namun beruntunglah orang yang menyempatkan bangun untuk sujud kepada sang Khalik yang menciptakan seluruh langit dan bumi.
Di sebuah taman yang diterangi dengan kelipan lampu bewarna warni. Sepasang lelaki dan perempuan sedang bertengkar dengan argumennya masing-masing.
"Fa, aku gak mau kita putus! aku masih sayang sama kamu." ucap lelaki itu.
"Iya aku tau, maafkan aku mas, aku tidak bisa meneruskan hubungan kita" ucap seorang perempuan, yang tak kuasa menahan air mata.
"Kenapa? hubungan kita udah lama, masa kamu tega meruntuhkan cerita yang kita jalani selama ini" sahut lelaki yang bernama Firman.
"Aku gak mau kita terus berdosa, ini salah! aku..aku sudah terlalu jauh dengan Allah." Jawab perempuan itu dengan menundukkan kepalanya.
"Apa kamu gak sayang lagi sama aku?!" Bentak lelaki itu meninggikan nada suaranya yang masih tidak percaya dengan jawaban pacarnya. Firman memegangi tangan perempuan itu, tetapi perempuan itu langsung menepisnya.
"jangan sentuh aku! tolong jangan buat aku terus berdosa mas, aku mohon! aku dengan bodohnya tidak memikirkan bahwa syaitan terus tertawa dengan perbuatan kita ini." Sela syifa yang telah jatuh air matanya.
"Tapii.. pacaran kita ini syar'I, kita saling mengingatkan shalat, ngaji, dan lain-lain fa" ujar firman melembut serta tak mau kalah dengan pemikirannya.
"Gak ada pacaran-pacaran syar'i mas, dalam islam pacaran itu gak ada, kamu tau kan? Mohon terima keputusanku!" ucap perempuan itu dengan nada kesalnya.
"aku gak habis pikir sama kamu, yaudah jika itu keputusan kamu, oke aku terima!" lelaki itu pergi begitu saja tanpa pamit.
Sedangkan perempuan itu di tinggalkannya sendiri begitu saja, dia tersungkur di tanah menangis sejadi-jadinya. Tangisannya bukan karena ditinggalkan lelaki itu, melainkan karena dosanya yang telah dia lakukan bersama Firman selama ini.
Perempuan itu terbangun dari mimpinya, "astagfirullah..astagfirullah..astagfirullah" ucap dia yang tak lain bernama Syifa. Di sudut matanya terdapat tetesan air mata, dia tersadar dalam mimpinya sedang menangis.
"Ya Allah mengapa aku mimpi'in dia sih?" lirihnya dengan nada sedih, sambil menelungkupkan wajahnya ke bantal. Mimpi itu benar-benar persis dengan kejadian setahun yang lalu setelah dia memutuskan hubungan satu pihak dengan lelaki itu.
Akhirnya perempuan itu mengambil air wudhu, untuk bermunajat kepada-Nya di sepertiga malam untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam sujud terakhirnya Syifa mencurahkan semua isi hatinya dengan menangis, karena tempat yang paling baik untuk bersandar hanya dalam keadaan sujud, disitu Allah selalu setia mendengarkan curahan setiap hamba-Nya.
"Posisi seorang hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam posisi sujud." HR. Muslim
Setelah selesai dalam shalatnya, Syifa tak hentinya bertasbih dengan menganggungkan nama-Nya, serta berdo'a kepada Allah Azza Wa Jalla meminta pertolongan dan memohon ampun bagi dirinya.
"Ya Allah, YaRabb, Lindungilah aku dari godaan syaitan yang terkutuk, tunjukilah aku ke jalan-Mu untuk menuju jannah-Mu, lindungilah aku dari panasnya api neraka ya Rabb.. berikanlah aku taufik dan hidayah-Mu, hapuskan lah dosaku dan dosa-dosa ibu bapakku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyanyangi aku di masa kecil Aamiin.."
"Aku rindu dengan ke dua orang tuaku semoga mereka sehat selalu dan di panjangkan umur, maafkan aku yang pernah memiliki rasa dengan hamba-Mu yang bukan mahramnya, izinkan aku disandingkan dengan lelaki yang mencintai-Mu seseorang yang bisa membimbingku ke jannah-Mu ya Allah Aamiin Ya Rabbal Alamiin" do'a Syifa dengan isakan tangisnya dalam balutan mukena yang menghiasi wajahnya, bahkan lelaki manapun seandainya melihat wajahnya kini akan terpana melihat kecantikannya.
Azan kini berkumandang menyerukan semua manusia untuk bangun dari tidurnya mengerjakan shalat subuh, tetapi masih banyak manusia yang melalaikan shalat subuhnya hanya karena masih nyaman dalam balutan selimut, serta syaitan yang selalu menggoda umat-Nya untuk tidak bangun dari tidur mereka. Padahal shalat subuh itu langsung di lihat oleh ALLAH SWT dan semua Malaikat-malaikat, malaikat siang dan malam. Maka beruntunglah orang yang mengerjakan shalat subuh untuk mencari ridho-Nya.
Kumandang Azan Subuh membangunkan Syifa yang sempat tertidur di sajadahnya, "Ya ampun aku ketiduran di sini ternyata!" Celetuknya sambil mengucek-ucek matanya yang masih setengah sadar dari bangunnya. Setelah Syifa sudah selesai shalat subuh, dia melipatkan mukenanya di sajadah dan seperti biasanya menaruh di atas lemari kayunya.
Dia menggelengkan kepalanya berkali-kali, melihat temannya yang satu ini masih terlelap dalam tidurnya.
"Waduhh nih anak masih enak banget yee tidur, Zah bangun bangun! Shalat subuh subuh!" teriak di telinganya Dizah, teman sekamarnnya Syifa serta sahabat yang selalu ada ketika dia membutuhkan.
"Yaelah enak-enaknya mimpi di gangguin, 5 menit lagi ya Fa." Cibirnya dengan senyumnya yang merasa tak berdosa.
Bruukk! Syifa melempar guling ke badannya Dizah.
"iya.. iya.. aku bangun nih!" ucap Dizah dengan nada keselnya tapi dengan mata yang masih terpejam.
"nah gitu dong! cepat nanti keburu kesiangan lo" jawab Syifa dengan tersenyum.
Btw aku revisi kembali ya, mungkin karena udah banyak lupa juga, ini cerita sebenarnya udah berapa tahun yang lalu kalau gak salah, tapi aku mau ulang lagi 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Sujudku Terukir Namamu [REVISI]
SpiritualitéApakah ini cinta atau hanya nafsu? Cinta sebenarnya ialah datang ketika diberikan perasaan berupa anugrah indah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, diberikan hati digunakan untuk mencintai-Nya bukan digunakan untuk nafsu belaka yang hanya...