MUG 4

603 107 34
                                    

Nasya  anak satu-satunya dari Rajin Gabriel. Ayahnya adalah pemilik Our fashion. Perusahaan tekstil yang baru kembali mencoba pangsa pasar Asia tiga tahun belakangan. Sebelumnya ia hanya menjual secara lokal.

Nasya  juga baru kembali ke kota kelahirannya setelah menyelesaikan S2 di Australia. Beberapa tahun yang lalu pindah ke Australia untuk melanjutkan kuliah. Sebenarnya, Nasya di sana setelah kecelakaan yang dialami. Rajin menjadi ketakutan setiap kali anak gadisnya keluar rumah. Ia merasa kota itu tak aman. Walaupun memang kecelakaan bisa terjadi di mana saja, tak hanya di kotanya.

Dan akhirnya ia kembali, dan juga bisa menghabiskan banyak waktu bersama sang kekasih Jimmy. Nasya  dan Jimmy adalah teman sejak lama, Jimmy yang membangun kepercayaan dirinya setelah kecelakaan. Gadis berambut panjang itu sempat lumpuh beberapa bulan. Jimmy yang dengan baik hati menemani, menjadi kakinya, dan kini ia penjaga hati Nasya. Nasya dan Jimmy telah lebih dari enam tahun berpacaran. Mereka memang belum berniat melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Nasya  masih sibuk membantu ayah, sementara Jimmy juga sibuk membangun karirnya.

Pagi ini Nasya masih berkutat di dapur, bersama ayahnya sebelum berangkat ke kantor. Rajin  memulai our fashion dari bawah, perusahaan itu bukan perusahaan besar. Jadi, Rajin memang memulai semua dari awal di sini bersama mendiang istrinya. Sang ayah sedang sibuk memasak sarapan untuk mereka berdua. Sedangkan anak gadisnya menyiapkan meja makan.

"Nak?"

"Ya ayah?"

"Kenapa kamu sama Jimmy pulang larut semalam?" Tanyanya menyelidik.

"Aku Enggak ngapa-ngapain Yah, cuma duduk di taman," sahut Nasya cepat Takut sang ayah memikirkan hal yang aneh-aneh.

"Benar? Sepertinya Jimmy kurang berani seperti cowok lain," gumam Rajin dengan nada yang menyebalkan. Sengaja untuk membuat Nasya kesal.

"Ayah... kenapa ngomong kayak gitu sih?"

"Hahahaha, ayah bosan hidup sama kamu Nas. Cepet lah nikah dan kasih ayah seorang cucu," ledek sang ayah seraya membawa sarapan pagi ke meja makan.

Menu sarapan pagi ini adalah, nasi goreng dengan daging yang di grill dengan matang. Menu favorit Nasya.

"Aku akan menikah nanti kalau aku bisa bantu Ayah dengan baik. Dan buat perusahaan lebih berkembang juga lebih baik dari sekarang."

Sang ayah menatap dengan tatapan yang sulit diartikan maksudnya. Ia sering seperti itu, menatap Nasya tapi, seolah tatapannya tak ditujukan untuk Nasya.

"Ayah sudah hidup cukup baik. Lebih baik lagi kalau punya cucu lebih cepat," ucapnya lagi seraya menyendok nasi goreng ke piringnya.

"Oiya Yah, gimana pertemuan dengan Amore corp kemarin Yah?"  Nasya bertanya salah satu alasannya adalah ingin mengubah topik pembicaraan.

"Cukup bagu, ayah pikir pemilik Amore sangat keren sebagai pemilik perusahaan besar. Diala sendiri yang turun tangan untuk menandatangani kontrak bahkan dengan perusahaan kecil kita." Rajin mengatakan itu dengan senang. Karena ia merasa dihargai.

"Ah gitu? Keren juga bisa menghargai pengusaha yang lebih kecil."

Nasya  merasa salut jika memang pemilik perusahaan tersebut, mau menemui langsung pemilik perusahaan yang jauh lebih kecil, dibanding dengan para relasinya yang pasti lebih dari sang ayah. Ia merasa harus banyak belajar dengan orang seperti itu. Sementara Nasya  sendiri tau jika Amore Corp adalah perusahaan besar yang sudah memiliki banyak relasi bisnis, sekitaran Asia dan Amerika.

"Siapa nama pemilik perusahaan itu Ayah?"

"Pak Yogi."

***

Mama Untuk Gina| Min Yoongi (M)(✔) REPUBLISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang