WY 6

512 84 29
                                    


Beberapa hari ini Yogi meminta orang untuk mencari info lengkap gadis yang menjadi targetnya itu. Satu hal yang bisa jadi kemungkinan adalah ia saudara kembar Rasya. Ia mengatakan ini bukan tanpa alasan.

Rasya adalah seorang yatim piatu. Bisa saja ia mempunyai saudara yang tak ia ketahui. Semua sama, bulan dan tahun lahir hanya hanya berbeda 2 Minggu. Kemungkinan tanggal lahirnya sengaja diubah, Sesuai hari adopsi. Bahkan golongan darah mereka sama o resus negatif.

Bukan hanya itu yang membuat Yogi semakin yakin jika ia mungkin saja bersaudara dengan Rasya. Kenyataan bahwa mendiang istri dari Tuan Rajin Gabriel memiliki kelainan pada rahim, yang menyebabkan ia sulit memiliki keturunan. Yogi mendapatkan semua info itu setelah melakukan penyelidikan.

Hari ini si tuan pucat akan menemui Nasya. Ia telah meminta Sadam menuju apartemen Park Jimmy. Tak butuh waktu lama untuk mereka menemukan gadis itu. Ia keluar, dengan pakaian yang sama seperti foto yang Yogi terima malam tadi.

Sadam keluar mobil setengah berlari menghampiri Nasya. Gadis itu masuk ke dalam mobil menatap Yogi penuh selidik. Kemudian ia mengingat jika pria itu adalah orang yang ia temui di bar.

Yogi terdiam sesaat seolah dibawa kembali pada waktu di mana Rasya masih berada bersamanya. Suara mereka bahkan sama, bukan hanya itu setelah semakin ia perhatikan. Perempuan di hadapannya benar-benar hampir seratus persen mirip secara fisik. Yogi menatap Sadam dari kaca dashboard. Terlihat Sadam juga syok, mungkin karena ia seolah melihat sosok Rasya yang kembali hidup.

Yogi meminta Sadam melaju ke tempat yang lebih nyaman untuk kami berbicara.

"Jadi apa yang ingin anda katakan?" Tanya Nasya setelah tiba.

Sudah beberapa menit dan Yogi masih belum terbiasa dengannya. Nasya secara sikap memang berbeda dengan Rasya. Rasya terkesan tegas dan dingin. Namun, Nasya berbeda, sekalipun ia berusaha keras bersikap tegas. Tak bisa menutupi jika ia sama sekali bukan orang yang bisa memiliki sikap yang keras. Tatapannya sayu, Yogi tau kini jika memang Nasya memiliki tatapan seperti itu. Seperti orang yang ingin menangis, Walau sebenarnya tidak.

"Saya mau bayar kamu untuk melakukan misi," kata Yogi terus terang.

"Misi?" Nasya menatap heran pada Yogi.

"Iya, berpura-pura menjadi ibu dari anak saya," jelas Yogi kemudian memberikan foto Rasya dan Gina sewaktu putrinya masih bayi.

Ia menatap foto dengan terkejut. "Kok bisa?"

"Dua tahun lalu istri saya meninggal dalam kecelakaan. Dan sampai saat ini Gina belum tau tentang itu."

Nasya menatap Yogi dengan tatapan heran dan kesal. "Anda menipu anak Anda sendiri?"

"Bukan urusan kamu," sahut Yogi cepat.

"Ya memang bukan, hanya saja ...." Nasya terdiam menghela napasnya sesekali. Dan meniupkan udah dari mulutnya ke atas membuat bagian poninya sedikit berterbangan. Bahkan kebiasaan mereka sama, ada perasaan sakit juga rindu saat ini. Yogi hanya harus menyadari jika ia buka Rasya.

"Kamu tak seharusnya menipu dia Tuan."

"Bagaimana perasaan kamu saat ibumu meninggal?" tanya pria itu.

"Jangan samakan saya dengan anak kamu, saya sudah dewasa saat ibu meninggal."

"Sakit? Terluka? Kamu pasti nangis dan merasa sesuatu yang berharga hilang dari hidupmu? Sekarang bagaimana saya bisa mengatakan itu pada seorang anak yang baru berumur 4 tahun?"

Rasya terdiam mencoba menelaah perkataan Yogi barusan. Benar juga, tapi salah.

"Kamu hanya mencari pembenaran untuk diri kamu sendiri," ucapnya menatap tuan di hadapannya dalam-dalam.

Mama Untuk Gina| Min Yoongi (M)(✔) REPUBLISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang