MUG 14 (M)

552 78 20
                                    

Perasaan  Yogi menjadi tak keruan sejak perjumpaan dengan Kinan tempo hari. Ia terus saja memikirkan hubungan diantara Rasya dan Nasya.

Malam ini ia putuskan untuk menenangkan diri ke tempat biasanya. Setelah memarkir mobil miliknya, Yogi berjalan memasuki bar milik Teddy. Ia terbiasa di sana, melamun dan menikmati segelas minuman. Ia terbiasa terdiam dan larut dalam alkohol yang telah ia teguk. Ia duduk, di tempat biasa. Teddy melihat itu, kemudian berjalan mendekati menyapa pelanggan setianya.

"Biasa kan?" tanyaTeddy.

Si pucat mengangguk, ia tak banyak bicara beberapa hari perasaan sedang tak baik. Belakangan Ia merasa ingin pulang lebih awal. Ia merasa merindukan rumah, atau merindukan Nasya?

Teddy menuangkan, salah satu minuman mahal koleksinya ke sloki. Vielle bon secours bir,  bir manis yang dibuat  dari bahan alami. Dan sepertinya Tak hanya membeli ini untuk Yogi karena ia yang selalu memesannya. Maka dengan spesial Teddy menyiapkan itu untuk Yogi.

Sementara Tuan Yogi menyukai minuman mahal itu karena Rasya. wanitanya dulu suka selalu minum dan memesan minuman yang sama. Ada sebuah harapan bodoh terus berbisik dalam otaknya. Jika dengan minum minuman itu, ia merasa bersama Rasya. Bodoh dan tak masuk akal, kini yang ada dalam pikirannya.

"Ini terakhir kalinya aku minum ini," kata  Yogi seraya meneguk minuman di tangannya. "Apa Kinan enggak datang hari ini?"

"Dia datang tadi,  cuma minum kemudian pergi. Belakangan dia enggak cari perempuan. Kinan cuma diam dan minum. Dia bilang menemukan kembali wanita yang ia cari." Teddy menjawab, tanpa mengetahui apa yang terjadi sebelumnya antara Yogi, Nasya dan Kinan.

Yogi jelas sekali mengerti yang dimaksud Kinan. Sungguh ini membuat ia semakin tak nyaman. Ia takut jika mungkin saja pria itu mengganggu kehidupannya lagi. Mengganggu rencananya untuk membuat Nasya menjadi ibu palsu bagi anaknya.

"Tunggu ... kenapa kamu bilang kalau ini minuman terakhirmu?"

Yogi tersenyum, lalu mengangkat gelas miliknya. "Hmm, mungkin karena aku sudah menemukan kembali perempuan yang aku cari."

Teddy memicingkan matanya, hari ini sudah dua kali ia mendengar itu. "Aish, kalian berdua. Aku curiga kalian menyukai gadis yang sama." Teddy berseloroh lagi kemudian tertawa.

Yogi tersenyum di sudut bibirnya. Seraya memainkan pinggiran gelas dengan jari telunjuknya. Tentu saja apa yang dikatakan Teddy benar. Dulu keduanya jatuh cinta pada gadis yang sama. 

***

Sementara di sebuah rumah mewah, Kinan dibantu seorang gadis cantik masuk ke dalam kamarnya. Ia adalah Micha tunangan Kinan. Pertunangan itu terjadi karena kedua ayah mereka yang adalah rekan bisnis. Pertunangan keduanya dilakukan sejak lama. Namun Kinan terus menolak karena ia dulu begitu tergila-gila pada seorang wanita.

Dengan kesulitan Micha merebahkan tubuh pria yang lebih berat darinya itu. Kinan sampai di tempat tidur. Gadis itu berhasil merebahkan tubuh sang tunangan. Membuat ia terengah-engah karena kelelahan.

"Hmm, kamu kenapa sih  Kinan?" tanya Micha pada Kinan yang sama sekali tak bisa mendengarnya, karena tak sadarkan diri.

Micha duduk cukup lama. Menatap Kinan yang tak bergeming. Dengan tiba-tiba Kinan menarik gadis itu dalam pelukannya, lalu ia bergerak cepat merubah posisinya, lalu merebahkan Micha. Ia kini berada di atas Micha. Tatapan mereka beradu sesaat.  Dengan rakus ia mencium Micha. Menyesap bibir tipis gadis itu, menggigitnya hingga sedikit mengeluarkan darah. Micha memberontak berusaha mendorong tubuh Kinan yang jelas lebih kuat darinya.

"Kinan, jangan! Lepas!" lirih gadis itu. Ia takut sekali, sementara pria itu semakin yakin untuk berbuat hal lain.

Lagi Kinan seolah seperti tak mendengar jika gadis itu menolak. Ia tetap bertindak semaunya. Menciumi semua bagian wajah gadis itu. Micha melawan hanya saja ia sama sekali tak bisa membuat Kinan beranjak. Pria itu terlalu kuat, untuk ia lawan. 

Mama Untuk Gina| Min Yoongi (M)(✔) REPUBLISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang