LM .2 ✔

3.1K 178 2
                                    

Nadya hanya berlagak biasa saja memandang seseorang yang berada di hadapannya melalui cermin yang terdapat dalam pintu tersebut . Dia hanya tersenyum sinis .

Nadya bersiul ketenangan namun 'rakan' baharunya itu hanya menangis teresak esak saja . Terbit rasa kasihannya terhadap gadis tersebut . Aikk ? Ketua Mafia Perempuan yang digeruni pun ada rasa kasihan jugak kah ? Ada . Sebab dia aura kegelapannya tidak menguasi dirinya lagi .

" Aku nak keluar . Aku bosan . Aku nak borak dengan gadis depan tu . " ujarnya dingin .

Bunyi tombol pintu yang baru dipulaskan oleh 'pak guard' itu menarik perhatiannya . Dia tersenyum sinis kerana 'pak guard' itu sentiasa menuruti permintaannya.

" Cik boleh keluar tapi saya akan temankan . " ramah 'pak guard' itu . Bukan apa , dia bimbang gadis dihadapannya itu membuat hal lagi seperti sebelumnya .

Nadya mengangguk . Faham sangat dia sikap 'pak guard' itu . So proud with 'pak guard' !

Gadis yang baru dimasukkan sebentar tadi terkejut dengan bunyi pintu yang dikuakkan dari luar itu . Dia merapatkan dagunya dengan lututnya . Wajahnya jelas takut .

" Hai! Kau baru masuk kan ?" ujar Nadya dingin . Menusuk kalbu betul!

Dia mengangguk .

Tanpa rasa segan silu , Nadya lalu melabuhkan punggungnya diatas mozek itu berhadapan dengan gadis itu . 'Pak guard' pula mengikut sama . Pintu bilik Penjara Mewah 2 itu ditutup dan dikunci .

" Nama kau apa ?"

Gadis itu mengangkat mukanya sebelum menjawab soalan Nadya .

" Jessbell Laura . "

" Umur ?"

" 21 tahun . "

Nadya tersenyum menampakkan kedua dua lesung pipitnya . Cantik !

" Aku Erisha Ezel Nadya . Mix blood . 24 years . Tua 4 tahun dari kau . " ujarnya lembut pelat .

Jessbell hanya mengangguk . Jessbell menguis nguis mozek tersebut dengan kakinya . Nadya memandang pergerakan kaki Jessbell itu .

" Jessbell ? Kau masuk sini kenapa ?" soalnya dingin . Hilang kelembutanya suaranya sebentar tadi .

" Aku jual dadah . " ujarnya tenang .

" Seriously ? Kau jual dadah je pun tak kan boleh sampai masuk sini . Sini tempat orang paling berbahaya tau macam aku . "

Jessbell mengangguk .

" Kau anak itik dadah ? "

Jessbell mengangguk .

" Kau tu muda lagi kenapa kau nak jadi anak itik ? Kau makan ?"

Jessbell menggelengkan kepala namun jauh didalam hatinya sudah berbunga .

Nadya tersenyum sinis tanpa Jessbell sedar . Bukan dia tidak kenal siapa Jessbell . Jessbell anak musuh ketat daddynya .

'Pak guard' itu hanya memandang mereka berdua sahaja namun jauh didalam hatinya mengutuk Jessbell . Bukan dia tidak tahu yang Jessbell itu sudah merancang sesuatu untuk mengenakan Nadya namun dibiarkan saja kerana tugasnya hanya berkawal disitu dan hanya 'menjaga' Nadya dan orang berbahaya disitu yang diletakkan di tempat yang jauh lagi dari Jessbell dan Nadya .

Sementara itu , ' pak guard' itu juga berfikir macam mana Nadya boleh mendengar tangisan yang dibuat oleh Jessbell tadi ? Bukan ke bilik tersebut kalis bunyi ?

Nadya berlagak biasa dengan lakonan Jessbell yang tersangat memantapkan itu .

" Jessbell Laura Carliq Mickson .. Aku tau apa kau buat . Kau jangan main main dengan aku .. Sebab orang daddy aku perhatikan setiap gerak geri musuh . " bisiknya dingin .

Jessbell sedikit gerun dengan bisikkan Nadya . Jessbell akui Nadya lebih hebat darinya tapi kalau ia nya musuh tiada siapa yang akan nampak dia hebat sebab masing masing anggap diri hebat .Itulah mafia zaman sekarang .

LeeSha Mambang Where stories live. Discover now