LM 19

1K 54 4
                                    

Carl memandang wajah Shane dengan rasa tidak puas hati. Memang dia tidak puas hati. Sebab apa ? Sebab Shane selalu menyakitkan hati .

Sudah berapa kali dia menasihati tetapi masih juga dia terikut ikut dengan keegoannya itu .

Bila disoal lain pulak jawapannya. Balik balik nak tukar nama lagi . Kau tak penat ke tukar nama ni ?

" Kau tau tak yang kau ni boleh bunuh Nadya? Kenapa kau bodoh sangat ni . Kau tak terfikir ke yang dia boleh cam kau? Kau bodohlahh Shane! "

Shane tersengih menampakan lesung pipinya . Baju pengantin yang dipakainya tika itu sudah ronyok setelah bergelut dengan lelaki syaitan tadi .

Walaupun dirinya bersama dengan Carl tika ini namun hatinya tetap berada di sana . Memikirkan si isteri.

" Lepas ni kau tak perlu sibuk lagi dengan urusan Mambang . " ujar Carl yang tekun memandu itu .

" Hmm "

" Carl ? Kau rasa dorang boleh cam aku tak ? " ujarnya lagi .

" Dorang dapat cam kau sebab kau bodoh . Kau yang sengaja turun padang untuk selamatkan .." balas Carl lembut .

" Kalau aku tak selamatkan kau tau apa yang aku rasa ? Sakit."

"Hmm "

" Carl .. Kau boleh tolong aku tak ? "

" Tolong apa ? "

" Aku nak tukar nama "

" Haa ? Kau nak tukar balik ? Kau ingat tempat tu aku punya ke ? Tu adik sepupu aku punya lah bangang !"

Sebab susah betul aku nak ingat nama aku . Berbelit belit ! " gumamnya .

" Siapa yang suruh kau buat berbelit belit ? Padan muka kauu ! "

" Kau tolong aku! Tak nak aku kelar lidah kau satu satu ." tegasnya .

Carl memandang muka Shane yang baru saja keluar dari Pejabat Pertukaran itu .

Masam mencuka ! Sudahlah semalam dia dimarah teruk oleh adik sepupunya itu gara gara permintaan Shane yang bodoh .

Kening Shane bertaut memandang muka Carl yang masam mencuka itu . Dia tersengih . Tahulah dia malam semalam dia dimarah teruk oleh adik sepupunya . Namun , siapa kisah ? Bila buaya nak itu kenalah dibaginya kalau tak dibahamnya pulak .

" Nama baru aku Shanel Zarrliq . Tak ada lagi nama panjang panjang tu . "

Lengan baju dilipat ke atas lalu duduk disebelah Carl .

" Puas hati ?" ujarnya dingin .

Moodnya masih kurang baik.

" Kau .. Aku ada kerja sikit untuk kau ." gumamnya Shane dengan kaki yang bersilang.

Stylo la sikit bro!

" Kerja ? Apa dia?" sahut Carl dengan riak yang tenang .

" Bunuh perempuan yang kau buat beberapa bulan lepas . Aku nak dia mati jugak . "

Carl memandang Shane dengan sinis sebelum berangkat menghilangkan diri dari pandangan Shane .

Nadya memandang Shane dengan pandangan yang tajam  . Semalam dia mencari kelibat lelaki itu di luar Dewan Mambang namun dia gagal menjejakinya . Risau hatinya .

Ayden pulak setia berada di ruang tamu dengan Rayyan menonton cerita kartun . Ada juga kedengaran tawa mereka berdua dari luar rumah .

" Kau pergi mana semalam ? Aku cari kau tapi tak jumpa . " ujar Nadya lembut .

" Aku ? " sinis dia menjawab .

" Tak . Aku tanya kambing ." sahut Nadya lembut tapi berbisa .

" Kau panggil aku kambing ? Habistu kau isteri kambing ni la ?" balas Shane balik .

Asap rokok berkepulan keluar dari mulut dan hidungnya .

Kemudian , pandangannya beralih ke Nadya .

" Kau kenapa pulak tak dengar aku panggil semalam . Dah kau tak layan panggilan aku semalam kenapa ? "

" Kau merajuk dengan aku? Kesian . Maaflah aku tak layan lah rajuk rajuk laki macam kau . " ujar Nadya spontan .

" Tak ada masa aku nak merajuk dengan kau.  Kau tu yang merajuk sebenarnya kan ? Nak kata aku dia yang terlebih tu tak dikira . Bodoh !"

" Bodoh pun tapi tak sebodoh kau yang sanggup tinggalkan isteri sendiri . Sial! " ujar Nadya dingin lalu meninggalkan Shane diluar rumah .

Shane tersengih . Dia yang merajuk aku pulak yang kena ? Alahai .. Nasib isteri.

" Mak Nab ! " laungnya pada orang gajinya .

Mak Nab tergesa gesa berlari menuju ke ruang tamu mendapatkan majikannya .

" Ada apa Puan Sha ?"

" Hari ni Mak Nab tak payah masak dan boleh pulang awal. Aku nak keluar . "

" Baik Puan . "

Nadya melangkah kakinya keatas setiap anak tangga . Terluka hatinya dengan layanan Shane tadi  .

Penat lelah dia cuba untuk membuka hatinya semula untuk lelaki itu namun dia dilayan serupa batu .

Sedingin dingin mana pun dia tetapi dia tidak pernah lagi melukakan hati sesiapa . Jadi .. Tolong jangan sampai aku berubah !

" Aku rindu kau Zarr . Aku nak kau .Tapi .. Kau tinggalkan aku . Jauh Zarr   , jauh sangat sangat . Kalaulah aku ada masa tu kau mesti tak kan mati. Ni semua salah aku ! " rintihnya .

Gambar dia dengan seorang lelaki itu dipandang lama.  Sedihnya hati siapa yang tahu .

" Mummy .. Kenapa mummy menangis? Mummy rindu daddy ya ? Ishh . Mummy janganlah menangis nanti daddy marah . " pujuk Ayden yang berada di muka pintu bilik Arkib itu .

" Tak sayang. Mummy tak menangis. Ni peluh mummy je . "

" Betul ni mummy ? "

Nadya mengangguk sedih lalu memeluk anak lelakinya itu dengan erat . Mukanya tak tumpah macam Zarr .Handsome!

" Sudah . Pergi bawa Rayyan mandi . Lepas ni , kita keluar ya ? " arah Nadya .

Ayden mengangguk lalu keluar dari bilik arkib .

Nadya pula terus menekan butang yang ada pada belakang pintu itu . Lalu terbukalah jalan menuju ke bilik bawah tanah .

Alqram mengangguk anggukan saja kepalanya bila mendengar bebelan dari Ilasya . Bukan salah dia pun ! Salah Rico .

Rico yang kehabisan bateri itu hanya mampu mendengar saja bebelan dari Ilasya dan amarah Alqram. Aqziz dan Botak sama menikmati air kolam panas tanpa menghiraukan keadaan sekeliling .

" Kau ni. .." terhenti bebelan Ilasya apabila mendengar panggilan dari Nadya .

" Ilasya sudah . " ujar Nadya tenang .

Ilasya merengus geram lalu menyepak lutut kaki Alqram . Alqram mengaduh kesakitan .Padu sungguh sepakan itu .

" Dah . Aku ada kerja untuk korang semua . Petang ni aku keluar . "

" Kerja apa ? " ujar Botak .

" Kau keluar ? Aku nak ikut ? " soal Aqziz .

" Maaf . Itu masa untuk bersama keluarga ! "

" So , kerja apa yang kau nak bagi ?" soal Ilasya .

Nadya tersenyum .

" Malam ni semua datang office ."

LeeSha Mambang Where stories live. Discover now