Carl memandang wajah Shane dengan rasa tidak puas hati. Memang dia tidak puas hati. Sebab apa ? Sebab Shane selalu menyakitkan hati .
Sudah berapa kali dia menasihati tetapi masih juga dia terikut ikut dengan keegoannya itu .
Bila disoal lain pulak jawapannya. Balik balik nak tukar nama lagi . Kau tak penat ke tukar nama ni ?
" Kau tau tak yang kau ni boleh bunuh Nadya? Kenapa kau bodoh sangat ni . Kau tak terfikir ke yang dia boleh cam kau? Kau bodohlahh Shane! "
Shane tersengih menampakan lesung pipinya . Baju pengantin yang dipakainya tika itu sudah ronyok setelah bergelut dengan lelaki syaitan tadi .
Walaupun dirinya bersama dengan Carl tika ini namun hatinya tetap berada di sana . Memikirkan si isteri.
" Lepas ni kau tak perlu sibuk lagi dengan urusan Mambang . " ujar Carl yang tekun memandu itu .
" Hmm "
" Carl ? Kau rasa dorang boleh cam aku tak ? " ujarnya lagi .
" Dorang dapat cam kau sebab kau bodoh . Kau yang sengaja turun padang untuk selamatkan .." balas Carl lembut .
" Kalau aku tak selamatkan kau tau apa yang aku rasa ? Sakit."
"Hmm "
" Carl .. Kau boleh tolong aku tak ? "
" Tolong apa ? "
" Aku nak tukar nama "
" Haa ? Kau nak tukar balik ? Kau ingat tempat tu aku punya ke ? Tu adik sepupu aku punya lah bangang !"
" Sebab susah betul aku nak ingat nama aku . Berbelit belit ! " gumamnya .
" Siapa yang suruh kau buat berbelit belit ? Padan muka kauu ! "
" Kau tolong aku! Tak nak aku kelar lidah kau satu satu ." tegasnya .
Carl memandang muka Shane yang baru saja keluar dari Pejabat Pertukaran itu .
Masam mencuka ! Sudahlah semalam dia dimarah teruk oleh adik sepupunya itu gara gara permintaan Shane yang bodoh .
Kening Shane bertaut memandang muka Carl yang masam mencuka itu . Dia tersengih . Tahulah dia malam semalam dia dimarah teruk oleh adik sepupunya . Namun , siapa kisah ? Bila buaya nak itu kenalah dibaginya kalau tak dibahamnya pulak .
" Nama baru aku Shanel Zarrliq . Tak ada lagi nama panjang panjang tu . "
Lengan baju dilipat ke atas lalu duduk disebelah Carl .
" Puas hati ?" ujarnya dingin .
Moodnya masih kurang baik.
" Kau .. Aku ada kerja sikit untuk kau ." gumamnya Shane dengan kaki yang bersilang.
Stylo la sikit bro!
" Kerja ? Apa dia?" sahut Carl dengan riak yang tenang .
" Bunuh perempuan yang kau buat beberapa bulan lepas . Aku nak dia mati jugak . "
Carl memandang Shane dengan sinis sebelum berangkat menghilangkan diri dari pandangan Shane .
Nadya memandang Shane dengan pandangan yang tajam . Semalam dia mencari kelibat lelaki itu di luar Dewan Mambang namun dia gagal menjejakinya . Risau hatinya .
Ayden pulak setia berada di ruang tamu dengan Rayyan menonton cerita kartun . Ada juga kedengaran tawa mereka berdua dari luar rumah .
" Kau pergi mana semalam ? Aku cari kau tapi tak jumpa . " ujar Nadya lembut .
" Aku ? " sinis dia menjawab .
" Tak . Aku tanya kambing ." sahut Nadya lembut tapi berbisa .
" Kau panggil aku kambing ? Habistu kau isteri kambing ni la ?" balas Shane balik .
Asap rokok berkepulan keluar dari mulut dan hidungnya .
Kemudian , pandangannya beralih ke Nadya .
" Kau kenapa pulak tak dengar aku panggil semalam . Dah kau tak layan panggilan aku semalam kenapa ? "
" Kau merajuk dengan aku? Kesian . Maaflah aku tak layan lah rajuk rajuk laki macam kau . " ujar Nadya spontan .
" Tak ada masa aku nak merajuk dengan kau. Kau tu yang merajuk sebenarnya kan ? Nak kata aku dia yang terlebih tu tak dikira . Bodoh !"
" Bodoh pun tapi tak sebodoh kau yang sanggup tinggalkan isteri sendiri . Sial! " ujar Nadya dingin lalu meninggalkan Shane diluar rumah .
Shane tersengih . Dia yang merajuk aku pulak yang kena ? Alahai .. Nasib isteri.
" Mak Nab ! " laungnya pada orang gajinya .
Mak Nab tergesa gesa berlari menuju ke ruang tamu mendapatkan majikannya .
" Ada apa Puan Sha ?"
" Hari ni Mak Nab tak payah masak dan boleh pulang awal. Aku nak keluar . "
" Baik Puan . "
Nadya melangkah kakinya keatas setiap anak tangga . Terluka hatinya dengan layanan Shane tadi .
Penat lelah dia cuba untuk membuka hatinya semula untuk lelaki itu namun dia dilayan serupa batu .
Sedingin dingin mana pun dia tetapi dia tidak pernah lagi melukakan hati sesiapa . Jadi .. Tolong jangan sampai aku berubah !
" Aku rindu kau Zarr . Aku nak kau .Tapi .. Kau tinggalkan aku . Jauh Zarr , jauh sangat sangat . Kalaulah aku ada masa tu kau mesti tak kan mati. Ni semua salah aku ! " rintihnya .
Gambar dia dengan seorang lelaki itu dipandang lama. Sedihnya hati siapa yang tahu .
" Mummy .. Kenapa mummy menangis? Mummy rindu daddy ya ? Ishh . Mummy janganlah menangis nanti daddy marah . " pujuk Ayden yang berada di muka pintu bilik Arkib itu .
" Tak sayang. Mummy tak menangis. Ni peluh mummy je . "
" Betul ni mummy ? "
Nadya mengangguk sedih lalu memeluk anak lelakinya itu dengan erat . Mukanya tak tumpah macam Zarr .Handsome!
" Sudah . Pergi bawa Rayyan mandi . Lepas ni , kita keluar ya ? " arah Nadya .
Ayden mengangguk lalu keluar dari bilik arkib .
Nadya pula terus menekan butang yang ada pada belakang pintu itu . Lalu terbukalah jalan menuju ke bilik bawah tanah .
Alqram mengangguk anggukan saja kepalanya bila mendengar bebelan dari Ilasya . Bukan salah dia pun ! Salah Rico .
Rico yang kehabisan bateri itu hanya mampu mendengar saja bebelan dari Ilasya dan amarah Alqram. Aqziz dan Botak sama menikmati air kolam panas tanpa menghiraukan keadaan sekeliling .
" Kau ni. .." terhenti bebelan Ilasya apabila mendengar panggilan dari Nadya .
" Ilasya sudah . " ujar Nadya tenang .
Ilasya merengus geram lalu menyepak lutut kaki Alqram . Alqram mengaduh kesakitan .Padu sungguh sepakan itu .
" Dah . Aku ada kerja untuk korang semua . Petang ni aku keluar . "
" Kerja apa ? " ujar Botak .
" Kau keluar ? Aku nak ikut ? " soal Aqziz .
" Maaf . Itu masa untuk bersama keluarga ! "
" So , kerja apa yang kau nak bagi ?" soal Ilasya .
Nadya tersenyum .
" Malam ni semua datang office ."
YOU ARE READING
LeeSha Mambang
ActionSeorang gadis yang memiliki segala apa yang orang lain tak miliki . Gadis berkacukan Indonesia yang memang pantang dicabar dek kerana sifatnya lain dari gadis yang lain . Kau silap sikit kau jumpa neraka . Dialah Erisha Ezel Nadya , gadis yang perna...