LM 11 ✔

1.5K 79 1
                                    

Shane memandang secara terpaksa kearah seseorang yang sedaya upaya cuba mendekatkan diri dengannya . Makin ditepis makin dekat .

" Sudahlah , bodoh . Kau kalau nak sangat tu cari orang lain bukan aku . Aku tak sama spesis dengan orang pernah cabul kau . " ujarnya dingin .

Raut wajahnya tegang . Bibir tetap dingin apabila berbicara . Telefon ditangan tetap dilayan , melayan laman ig . Biasa , instafamous katakan .

" I nak cari yang macam you .. Kasar .." ujarnya dengan gaya yang mampu menggoda sesiapa pun yang melihatnya tika itu .

Tangannya mula melingkari bahagian dada sasa milik Shane namun Shane yang 'tidak biasa' diperlakukan begitu menepis kasar tangan si gadis . Kisah apa dia ?

" Youuu.. Kenapa buat I macam tu . Dulu you bukan main suka kalau I buat macam tu . " rengek manja dengan menampakkan sedikit dadanya .

" Tu dulu . Sekarang I dah tak ada minat dekat you . Sebab apa ? Sebab I jijik tengok you . " luruhnya dengan dingin .

" Sayang .. Kenapa you berubah sangat lepas balik dari Francis ? " ujarnya lagi seraya memeluk pinggang Shane dengan lembut plus menggoda .

Shane melepaskan pelukkan pinggang si 'dia' . Dia tersengih jahat . Wajahnya ketika itu tersangat sangatlah ketat .

" You nak tau kenapa I berubah ? I berubah sebab you tau tak! Selama I tak ade dekat Malaysia , you pergi tidur dengan lelaki lain . You serahkan diri you tu dekat dia setiap hari . Siapa je yang tak tahu apa kau buat setiap hari , Arisa ?! You ingat I tak tau apa yang you dah buat selama ni ?! You ingat I bodoh ke ?!" jerkahnya . Matanya tajam mencerlung tepat kearah mata Arisa .

" Sudahlah , Arisa! Cukup dengan permainan kau selama ni . Mulai hari ini , kau dan aku tak ada apa apa lagi hubungan . "

" Look at me , dears . Walau apa pun yang you buat I tak kan pernah lupakan you . I akan pastikan yang you akan jadi milik I . You milik I sorang . Tak ada siapa yang boleh ambik kau dari aku . " ujar Arisa lalu meninggalkan Shane yang masih bersama dengan amarahnya .

Shane memandang kepergian Arisa dengan tajam . Matanya masih tajam memandang kereta Arisa meskipun kereta Arisa semakin jauh dan semakin menghilang .

" Carl ? Kau kat mana ?"

"...."

" Aku ada kerja untuk kau . "

"...."

" Jumpa dekat Villa kau . "

Alea hanya memeluk tubuh apabila mendengar ceramah tidak berbayar dari kakaknya . Bukan salah dia pun . Yang salahnya musuh Adelisha .

" Kakak dah bagitau dah kan . Kalau musuh serang tempat kau , kau kena bagitau kakak . "  ujar Ellyvia yang sedang menghadap telefonnya sambil meniarap diatas tilam yang empuk itu .

" Lea bukan tak bagitau kakak . Lea tak nak libatkan kakak dalam hal Lea . Lagipun Lea boleh buat sendiri kan?"

" Kakak tau Lea boleh buat sendiri.  Tapi nyawa Lea tu penting . Penting ."

" Kakak .. Lea tahu nyawa Lea penting tapi nyawa orang lain pun penting juga kakak . Kalau nyawa orang kita tak apa . Dah janji dorang kena korban  dirikan ?"

Ellyvia meletakkan telefon miliknya dengan lembut dia atas tilam lalu duduk bersila memandang kembarnya itu . Matanya merenung tepat kearah wajah kembarnya .

" Semua tu kakak tau . Tapi kenapa kau sesuka hati je turun padang sorang sorang ? Drive sendiri plus guna kereta Al lagi . Kau kena ingat , musuh keluarga kita dah   makin bertambah . " ujar Ellyvia dengan tegas tetapi dengan nada yang agak lembut .

" Lea tau . Tapi Sha dah pasang dah anak anak buah dia dekat mana tempat Lea pergi ke mana Lea pergi."

LeeSha Mambang Where stories live. Discover now