Wildan terus menekuk wajahnya selama permainan, ia terpaksa ikut bermain atas paksaan Shopia. Apa ia bisa menolak Snow White?
Wildan melotot kearah Dani yang sangat menikmati permainan ini. Usulan laki-laki yang memainkan Truth or Dare disetujui dengan semangat oleh Beni dan Shopia, sementara dirinya tersiksa. Gilang? Hanya seorang yang berubah penurut.
"Giliran kau memutar Wil," Beni menyerahkan botol minuman kosong ke arah Wildan.
Wildan menatap Beni dengan jengah, ia mengalihkan pandangan pada botol lalu berdecih kesal.
"Aturan mainnya adalah orang yang mendapatkan pilihan yang selanjutnya memutar," Wildan melempar botol ke arah Dani dan langsung ditangkap dengan sigap.
"Baiklah," Dani tak ambil pusing dan langsung memutar botol ditengah-tengah.
Botol mengarah ke arah Gilang Javier, semuanya menatap Gilang yang tampak biasa-biasa saja.
"Truth or Dare?"
"Truth."
"Baiklah. Gilang Javier, hidup itu misterius selalu ada rahasia dibalik rahasia. Pertanyaanya siapa yang terbayang dari benak saat pertama membuka mata?"
Semua menatap Dani dengan menganga, apa ada yang paham maksud pertanyaan itu? Pointnya hanya 1, 'hanya siapa yang terlintas didalam benak saat pertama membuka mata?'
"Kau bertanya berbelit-belit, tapi intinya hanya itu? Kau benar-benar membuat kami terke-"
"Shopia Andini."
Shopia yang tengah mengolah langsung menoleh kearah suara yang menyebutkan namanya dengan mata melotot, "Apa!"
"Tidak ada," Gilang langsung menggeleng cepat.
Suasana tiba-tiba hening. Wildan yang kesal bukan main, mengingat dia tau maksud Gilang Javier menyebutkan nama Shopia merupakan Truth dari pertanyaan yang dilontarkan Dani. Wildan melirik Beni yang mengguk paham dengan maksud Gilang tersebut hanya memberi kode memejamkan mata seaman berkata 'kendalikan diri'
"Kita lanjut," Beni mengalihkan fokus.
"Tidak, Gilang belum menjalani Truth dariku," protesan Dani mendapatkan pelototan dari Wildan dan Beni sedangkan Shopia hanya mengangguk membenarkan Dani.
"Benar, siapa yang terbayang?" Shopia bertanya mengabaikan Wildan dan Beni.
"Aku sudah mengatakannya tadi," balas Gilang.
"Aku tak mendengarnya, siapa? Apa kalian tau?"
"Dia itu-"
"Tidak ada pengulangan dalam menjawab, lanjut ronde selanjutnya," Wildan dengan cepat memotong ucapan Gilang.
"Tapi Wil-"
"Putar botolnya," perintah Wildan dengan ketus.
Gilang hanya mengangguk dan memutar botol, entah kesialan atau apa tapi botol berhenti kearah Shopia.
"Shopia Andini, Truth or Dare?"
Shopia diam, Ia bingung antara keduanya. jika Truth, maka ia takut jika pertanyaan menyangkut perasaan atau apapun itu yang bisa menjurus kepada hati. Jika Dare, bagaimana jika tantangannya aneh-aneh. Semuanya beresiko, tapi ia akan memilih...
"Dare."
"Sportif dalam menjalani tantangan, pegang tanganku sampai game berakhir."
Semua orang menatap Gilang dengan tatapan membunuh, tak lupa juga dengan Wildan yang menggeram dengan rahang mengeras dengan gigi bergelatuk.
Sedangkan Shopia? Gadis itu mematung dengan tantangan Gilang. Gila!
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDzone (Completed)
Ficção AdolescenteAwalnya memang teman biasa, Namun tiba-tiba datang rasa cinta. Namun hanya salah satu saja yang dihati merasakan cinta. Awalnya memang tidak ada rasa, Namun akhirnya ada rasa yang istimewa. Namun salah satunya hanya masih ingin tetap jadi TEMAN saja...