Acara makan malam ini begitu hangat, Ashley senang merasakan makan bersama keluarga seperti sekarang ini. Dia menyukainya, ia suka dengan suasana hangat dan nyaman yang keluarga Evan berikan padanya. Rasa gugup yang ia rasakan tadi sudah menghilang, sikap hangat keluarga Evan padanya membuatnya tidak merasa hal itu lagi.
Setelah makan malam, mereka mengobrol di ruang tengah yang mungkin menjadi ruangan keluarga di mansion besar ini. Ia lega karena Kakek atau Ayah Evan tidak menanyakan tentang Ayahnya lagi karena ia tidak tau harus menjawab seperti apa mengingat ia tidak begitu banyak mengetahui tentang Ayahnya, sekarang ia bersama Evan di sana di antara keluarga Evan kecuali Wanda yang tengah menidurkan bayinya.
"Apa kau suka memancing?"
"Dad!" Evan mencegah Ayahnya untuk berbicara dengan Ashley tentang memancing, "Hentikan,Father!" Ulang Evan bahkan menyebut Ayahnya dengan sebutan 'Father' yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.
Ashley yang duduk disebelahnya tersenyum sambil menggeleng, "Dulu aku sering memancing, seseorang mengajarkan aku memancing dengan berbagai macam jenis memancing agar aku tidak bosan, memang membosankan tapi ketika aku mendapat ikan pertamaku aku senang terutama saat aku yang pertama kalinya mendapatkan ikan di bandingkankan para pemancing lainnya membuatku senang dan rasa bosan itu hilang,"
Evan menatapnya tidak percaya, ia memang belum pernah menceritakannya tentang kakak laki-lakinya yang menyukai memancing, ketika teman seusianya menyukai bermain game atau pesta, kakak laki-lakinya lebih menyukai memancing dan pengalamannya memancing bersamanya sangat menyenangkan.
Ayah Evan-Eric memperlihatkan rasa kagumnya serta penasaran dengannya, ia sudah lama tidak memancing jadi ia tidak tau bagaimana perasaannya jika ia kembali memancing.
"Ketika kau mendapatkan ikan sedangkan pemancing yang lain tidak, disaat itu kau mendapatkan sesuatu yang membanggakan, itu seperti prestasi sendiri," Ucapnya tersenyum pada Evan yang tampak bosan dan tidak menyukai ia berbicara tenang memancing, diruangan ini hanya Ayah Evan yang tertarik dengan ucapannya.
"Kau tau banyak tentang memancing, aku tidak tau Ayahmu suka memancing juga."
"Aku memancing bersama saudara laki-laki ku, aku bahkan tidak yakin Ayahku menyukainya," Ralatnya, dia memancing bersama kakak laki-lakinya dan ia tidak mau Ayah Evan mengira ia memancing bersama Ayahnya.
Eric mengangguk, "Kalau begitu lain kali aku akan mengajakmu memancing, kau suka?"
Ashley melihat wajah Evan yang benar-benar terlihat tidak setuju, ia tersenyum dan mengangguk atas tawaran Ayah Evan yang menarik baginya karena ia juga menyukai memancing, bukan mania tapi ia menyukainya sebagai hiburannya saja. "Dengan senang hati aku akan melakukannya,"
Evan menghela nafas panjang dan menyandarkan punggungnya di sofa yang tengah ia duduki, jika Ashley setuju memancing bersama Ayahnya maka ia juga akan ikut dan ia membenci memancing, itu benar-benar membosankan.
Elle-Ibu Evan kemudian mengajaknya keluar dari obrolan pria, dia mengajaknya naik ke lantai atas dan mereka memasuki kamar Evan dulu.
Elle bercerita tentang kehidupan Evan yang kekurangan kasih sayang orangtuanya dan ia menyadari itu, dia baru berhenti berkerja ketika Evan duduk di kelas dua highschool dan Ayahnya juga terlalu sibuk dengan bisnis mereka, Evan kecil memang manis dan dia tidak pernah mengeluh karena ia mendapatkan perhatian yang cukup dari kakek serta kedua bibinya tapi memasuki dunia remaja dia berubah.
Ashley juga pernah mendengar hal itu sedikit dari Bibi Anna yang membahas tentang prilaku buruk Evan ketika sekolah, ia tidak tau pasti sebagaimana nakalnya Evan karena Evan tidak mau membicarakannya tapi pasti itu sangat buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE GIRLFRIEND [COMPLETE]
Любовные романы[COMPLETE] Happy Reading ~ Evan Louis Johnson adalah pria populer di universitas tempatnya berkuliah, dia tampan dan yang penting adalah dia seorang pewaris itulah mengapa para wanita mengejar dirinya karena bermimpi akan menjadi Cinderell...