Ethan tidak mau melepaskan genggaman tangannya dari Evan ketika turun dari mobil. Evan melihat putranya tersebut kebingungan melihat sekitarnya, dia sudah memberitahu Ethan bahwa mulai hari ini dia akan tinggal bersama Kakek-Neneknya disini dan juga bersamanya. Pada awalnya Ethan tidak mau, dia ingin tinggal di panti bersama teman-temannya saja, tapi pada akhirnya dia mau pindah setelah diberi nasehat oleh Julie, Brenda dan orangtuanya.
Memang Ethan sudah mengenal Kakek-Neneknya, tapi kali ini yang membuat Ethan menjadi sangat pemalu karena kehadiran semua keluarganya. Evan memberkenalkan Ethan pada kakeknya yang sangat senang melihat cicit pertamanya, lalu pada Anna dan Wanda yang membawa Bella di tangannya.
Semuanya berada di ruang keluarga sekarang. Ethan masih duduk di sebelah Evan dengan malu-malu, dia berbicara singkat saat ditanya terus memegang tangan Evan erat. Elle kemudian mengajak Ethan untuk melihat kamar barunya yang bersebelahan dengan kamar Evan yang berada di lantai atas. Biasanya kamar itu di tempati Anna jika kemari dan Elle sudah merubah kamar tersebut menjadi kamar anak-anak yang pasti akan membuat Ethan senang.
Ethan menggengam erat tangan Elle saat mereka menaiki tangga untuk melihat kamar baru yang akan ditempati Ethan, mata Ethan terlihat berbinar ketika dia melihat kamar miliknya sendiri itu di hias dengan banyak gambar tokoh kartun car yang menjadi kesukaannya bahkan tempat tidurnya berbentuk mobil, disana juga terdapat gambar pemain sepak bola favoritnya dan pernak-pernik bola yang membuat Ethan menangis senang.
"Hey, buddy. Kenapa kau menangis?"
Evan berlutut di depan Ethan, dia menghapus air mata dari putranya tersebut, kemudian Evan memeluk lehernya. Menangis disana. Evan menepuk-nepuk punggung Ethan dan memintanya berhenti menangis.
"Mengapa menangis?"
Elle mengira Ethan tidak suka dengan kamar tersebut, dia berpikir juga Ethan takut dengan semua yang ada di kamar. Ethan lalu berkata pelan di telinga Evan jika dia senang. Elle tersenyum, lalu Ethan memeluk kakinya membuat Elle langsung duduk di lantai untuk memeluk cucunya tersebut.
"Terima kasih, Nana."
.
.
.
Seiring waktu, Ethan mulai terbiasa dengan keluarga barunya itu, dia mau duduk di samping kakek buyutnya itu- Mark. Berbicara dengan Eric lalu bermain bersama Bella dan Wanda. Ethan juga mengajak Eric untuk memancing karena dia suka memancing, Julie pernah mengajaknya bersama teman-temannya yang lain ke danau tidak jauh dari panti dan itu sangat menyenangkan baginya ketika ia mendapatkan ikan. Mark dan Eric senang mendengar itu, mereka merencanakan memancing bersama Ethan nanti. Evan terlihat tidak tertarik dengan rencana itu,ia memang satu-satunya pria di keluarganya ini yang benci memancing.
"Evan,"
Anna yang duduk di sebelahnya memanggil nama Evan pelan. "Ethan sangat menggemaskan, aku tidak bohong tapi dia benar-benar mirip denganmu waktu kau kecil."
Evan tersenyum, dia tau Ethan memang mirip dengannya dan sudah dipastikan Ethan akan melebihi ketampanannya saat dewasa nanti. Anna lalu bertanya tentang Ashley. "Mengapa dia tidak ada disini?"
"Dia sedang di New York, mengunjungi kakak laki-lakinya."
Anna mengangguk mengerti, "Ibumu bilang kalian akan segera menikah? Itu benar?"
"Aku tidak pernah berkata seperti itu," Evan melihat Ibunya di sofa lain sebelahnya dengan curiga membuat Ibunya melihat balik padanya dengan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE GIRLFRIEND [COMPLETE]
Roman d'amour[COMPLETE] Happy Reading ~ Evan Louis Johnson adalah pria populer di universitas tempatnya berkuliah, dia tampan dan yang penting adalah dia seorang pewaris itulah mengapa para wanita mengejar dirinya karena bermimpi akan menjadi Cinderell...