Ashley sudah bisa menebak jika Linda dan Jane berkerjasama dengan Evan agar dia berpakaian seperti ini karena tidak biasanya kedua sahabatnya itu menjadi pemaksa. Evan menjelaskannya selama mereka di dalam mobil jika dia meminta pada dua sahabatnya itu untuk merubah dirinya dalam sekejap dan hasilnya tidak mengecewakan. Evan menambahkan tadinya dia akan membawa Ashley ke salon tapi itu akan memakan waktu lama.
"Mungkin lain kali aku akan benar-benar membawamu ke salon kecantikan,"
Ashley membuang wajahnya dari Evan, pantas saja kedua sahabatnya itu tiba-tiba merubahnya dengan alasan ia harus tampil cantik didepan kekasihnya, kekasih palsunya. Evan kembali berbicara, Ashley tidak membicarakan kemana mereka akan pergi tapi dia membicarakan tentang bagaimana penampilan dirinya dan sejujurnya ia tidak nyaman jika Evan membicarakan tentang penampilannya, walaupun pria itu memujinya cantik tapi tetap saja rasanya ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.
"Aku suka tampilanmu seperti ini walaupun kau terlihat baik-baik saja dengan penampilan naturalmu juga, tidak seperti saat kau di klub dimana kau berpenampilan berlebihan dan makeup mu terlalu tebal. Aku tidak menyukainya"
"Sejak kapan mengurusi penampilanku, itu semua bukan urusanmu!"
Evan tersenyum tipis, "Benar, tapi sepertinya aku mulai peduli padamu."
Ashley menoleh melihat Evan yang menatap lurus kedepan jalanannya, untuk apa Evan peduli padanya? Tanya Ashley pada dirinya sendiri. Evan ini memang pria yang tidak tertebak jalan pikirannya.
"Apa kau selalu berpenampilan seperti saat kau di klub malam atau dihadapan kekasihmu?"
"Aku tidak memiliki kekasih,"
"Aku yakin kau punya sebelumnya, jadi bagaimana kau saat dihadapan mantan kekasihmu?"
Tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Ashley, Evan melirik sebentar pada Ashley yang menunduk dengan arah kepala melihat padanya. Sungguh, apa gadis itu belum pernah berkencan sebelumnya?
Tidak mungkin. Pikir Evan.
"Jangan bilang kau belum pernah memiliki kekasih?"
"Aku memang belum pernah mempunyai pasangan!" Ashley mengakuinya dengan suara pelan karena merasa malu, diusianya sekarang seharusnya dia sudah pernah berkencan setidaknya sekali saja.
Evan langsung melihat Ashley tidak percaya, pria itu kembali menatap kedepan sambil menggelengkan kepalanya. "Jika kau Ashley yang polos saat di kampus aku percaya kau memang belum pernah memiliki kekasih tapi jika Ashley yang kulihat di klub...aku yakin kau sudah berkali-kali berkencan, jangan menipuku Ashley kau dikelilingi banyak pria disana."
"Apa karena aku dikelilingi pria itu berarti mereka akan mengencaniku?" Ashley menghela nafas sambil melihat keluar jendela dengan pandangan rendah, "Mereka hanya menginginkan tubuhku, intinya pria yang di sekelilingku itu tidak tulus padaku mereka hanya ingin membawaku kedalam kamar."
Itulah yang dipikirkan Ashley. Ashley juga merasa Evan sama saja pada pria-pria yang mendekatinya di dalam klub, mereka tidak tulus, hanya perbedaannya pria itu bukan menginginkan tubuhnya tapi dia memanfaatkannya untuk melindungi kekasihnya yang tidak diketahui itu.
"Kau sungguh menarik Ashley,"
Menarik. Ashley menyatukan kedua alisnya mendengar komentar Evan tadi, ia mengabaikannya dengan melihat keluar lewat jendela di samping kirinya itu. Cuaca hari ini sangat bagus, tapi Ashley segera pulang lalu beristirahat di dalam kamarnya yang sangat nyaman.
.
.
Pria itu baru memberitahu alasan mereka berpakaian formal seperti ini saat keduanya sampai didepan lobi hotel, mereka akan menghadiri acara pernikahan salah satu teman dekat Evan. Alasan Evan tidak memberitahunya sejak tadi karena dia tidak mau Ashley melarikan diri. Ashley menggerutu pada Evan, jika saja ia diberitahu maka ia akan lebih mempersiapkan mentalnya karena itu berarti ia akan bertemu dengan teman-teman Evan. Ashley tidak tau apakah mereka mengetahui kebohongan dalam hubungan mereka ini atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE GIRLFRIEND [COMPLETE]
عاطفية[COMPLETE] Happy Reading ~ Evan Louis Johnson adalah pria populer di universitas tempatnya berkuliah, dia tampan dan yang penting adalah dia seorang pewaris itulah mengapa para wanita mengejar dirinya karena bermimpi akan menjadi Cinderell...