#CHAPTER 25

382 4 0
                                    


Sudah lama rasanya Ashley tidak berkencan berdua dengan Evan. Ashley tentu saja berusia berpenampilan sebaik mungkin setiap berkencan dengan Evan, karena hari ini cuaca cukup dingin di awal musim dingin ini jadi ia menggunakan mantel berwarna coklat muda yang cukup menutupi dress hangat berwarna biru tua yang dikenakannya, dari pada menggunakan high heels ia memilih menggunakan flat shoes yang tentunya aman di gunakan di jalanan licin seperti sekarang ini.

Mereka berdua pergi ke The Lighthouse café tempat syuting film LaLa Land yang terkenal beberapa tahun lalu. Tempat tersebut sangat klasik, mereka mengambil foto di depan café tersebut seperti kebanyakan orang yang pergi ke sana. Mereka berbincang di dalam café yang tadinya bukan rencana mereka untuk masuk kedalam tapi karena hujan mereka kedalam dan memesan minuman hangat, keduanya membicarakan banyak hal, termasuk mengenai Ethan yang semakin hari semakin pintar, dia bahkan bisa berbicara bahasa Jepang dan Perancis, memang tidak fasih tapi Ethan lebih baik dari pada Evan sendiri yang hanya bisa mengatakan selamat pagi dan terima kasih saja. Evan juga tidak tau mengapa Ethan begitu cerdas, dia menyerap semua yang didengarnya dengan cepat, sejujurnya itu malah membuatnya sedikit khawatir terlebih Ethan akan mulai sekolah tahun depan, kecerdasannya sekarang bisa di katakan setara dengan anak sekolah dasar akhir.

Di café tersebut mereka tidak lama karena setelah hujan berhenti dan minuman yang di pesan mereka habis. Ashley memesan latte panas dan Evan memesan kopi hitam yang pahit menurut Ashley. Tujuan mereka selanjutnya adalah Sawtelle yang sering di sebut juga liitle osaka, tempat itu seperti japan town yang dipenuhi restaurant-restaurant atau pertokoan jepang. Evan mengajaknya kesana karena disana ada satu restaurant ramen bernama fujita ramen yang di sukai keluarganya, minggu lalu dia mengajak Ethan juga kesana, sayangnya Ashley tidak bisa ikut karena menemani Linda yang berada di rumah sakit saat itu akibat kelelahan dan untungnya Linda serta bayinya baik-baik saja.

Selama di perjalanan. Ashley terus bertanya mengenai Ethan yang memang sudah diketahuinya jika anak itu anak yang cerdas, dia membaca buku-buku harry potter yang tebal dan bahkan mungkin sulit di pahami oleh anak seusianya tapi Ethan memahaminya dengan baik.

"Tapi, darimana dia bisa berbicara Jepang dan Perancis?"

"Aku juga tidak tau, mungkin dia bisa berbicara Jepang karena Anna sering menonton Anime dan kau tau kan suami Brenda adalah seorang guru, dia guru bahasa Perancis. Brenda berkata terkadang suaminya memang berbicara Perancis di apartement mereka karena itu bahasa negara asalnya, jadi seperti itu."

"Dan, Ayahmu mengetahuinya?"

Evan mengangguk dengan pandangan masih melihat jalanan didepannya dengan fokus, "Saat itu Ayahku membawanya ke kantor, dan memperkenalkan Ethan dengan rekan bisnisnya dari Jepang, saat itu Ethan menyapa rekan Ayahku itu dengan bahasa Jepang yang sama sekali tidak dipahami Ayahku sendiri. Lalu dia berbicara Perancis pada Brenda mengikuti suaminya dan sekarang dia mulai berbicara Spanyol karena suami Wanda keturunan Spanyol," Jelas Evan masih tidak percaya juga jika Ethan begitu cerdas, "Kita semua ingin memeriksa tes IQ Evan, tapi dia terlalu muda untuk itu jadi kami membiarkannya saja sekaligus melihat apa yang akan terjadi padanya, apakah dia akan pergi ke sekolah biasa atau sekolah di rumah."

"Uhh, Sekolah di rumah sangat membosankan." Komentar Ashley mengingat dia juga dulu sekolah di rumahnya, dan baru mengetahui kehidupan luar saat kuliah saja.

Evan juga berpikir seperti itu, dia ingin Ethan sekolah di tempat biasa dan memiliki banyak teman seperti saat dia di panti. Tapi, menurut Ibunya itu akan sedikit mengkhawatirkan karena Ethan akan berada di lingkungan yang tidak sesuai dengan pemikirannya dan Brenda setuju dengan itu. Semuanya masih dalam diskusi, belum ada keputusan pasti untuk Ethan. Ethan sendiri juga terlihat bingung, dia memang bukan anak yang mudah bergaul jadi dia berkata padanya ingin sekolah di rumah nanti tapi setelah bertemu dengan anak-anak lain dia ingin sekolah bersama mereka lalu dia berkata kembali dia lebih nyaman belajar sendiri.

FAKE GIRLFRIEND [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang