Kontribusi

222 10 3
                                    

"Bukankah kita adalah amunisi? Senjata penembak paling bergengsi. Sebagai penggagas negeri ini agar dapat tembus batas-batas intuisi."

Gimana sih cara kita bisa memberi kontribusi buat negeri ini? Apa cuma orang-orang dengan bakat lebih aja yang bisa memberi arti bagi negeri ini? Trus, gimana dengan kita yang biasa- biasa ini? Kayak gimana cara berpartisipasi? Soalnya, rasanya kita gak punya apa-apa buat di kasi liat kedunia.

Aku pernah baca cerita tentang Gita Safitri Devi di blognya. Bahwa orang yang punya skill tapi gak rajin mengasah skillnya akan kalah sama orang yang gak punya bakat tapi rajin berlatih. Kadang kita terlalu sibuk mengomentari dan meremehkan karya orang lain, sedangkan kita punya skill tapi cuman ngandalin anugrah Tuhan aja tanpa ada usaha buat ngembangin. Sementara si yang gak punya bakat tadi sibuk berlatih untuk menggebrak batas kemampuanya. And, finally...orang rajin akan kalah sama orang berbakat yang pemalas. Sebenarnya, alamiah manusia punya potensi tiap individu. Tinggal gimana cara masing-masing kita menggali dan mencari tahu serta mengembangkan potensi diri agar bisa bermanfaat.

Sekarang balik lagi soal kontribusi. Nah! Sebenarnya menurut aku. Untuk bisa berkontribusi itu gak selalu memberi hal yang besar. Untuk berkontribusi gak melulu dari prestasi. Simple sih sebenarnya! Dengan kamu nggak menyakiti diri sendiri aja itu namanya kamu udah berkontribusi. Menurutku, menjauhi obat-obatan terlarang yang dapat merusak mental dan kesehatan, pergaulan bebas dan sebagainya itu sudah termasuk kontribusi. Kamu udah kurangi angka pengguna narkotika yang udah melangit ini. Jika satu individu menjauhi perkara itu, ditambah satu induvidu lagi,lagi, lagi, dan lagi. Pasti Indonesia gak bakalan jadi peraih rangking tertinggi pengguna barang haram berharga tinggi ini. Yang gak kalah dahsyatnya Indonesia menjadi produsen extasi nomor 1 didunia dan pengedar ganja terbesar didunia.
Whaaahh...gimana menurut kalian? Bahaya gak tuh? Masa depan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya. Mau jadi apa Indonesia kalau generasinya masih aja jadi candu. Namun belum mampu menggerakkan sendi- sendi pengempu Indonesia maju. Na'udzubillahiminzalik.
Kadang suka sedih sendiri lihat berita di tv. Ditambah kejadian menyayat hati menjadi-jadi kian hari. Dari tawuran, pergaulan bebas, sampai ngelem. Astaghfirullah...
Yang menjadi sorotan gak jarang pejabat, guru, dosen, oknum, dll. Mau jadi apa negeri ini kalau mental anak mudanya rusak. Belum lagi permasalah negeri yang kian hari makin gak jelas. Sosial, politik, manusianya. Hadeehh...
Baru- baru ini aku juga dengar berita kalau ada anak SMP yang ngelem dan nyayat tanganya. Gaul katanya! Oh ya? Gaul? It's crazy, right? Itu bodoh namanya. Nyiksa diri dianggep gaul. Gak mikir dulu sebelum bertindak? Gak kasihan apa sama orang tua. Kalau mau gaul pake cara sehatlah. Aku binggung juga sama apa yang ada dalam pikiran mereka. Tapi, mau bagaimanapun kita menyalahkan mereka yang paling salah itu adalah orang tua dan guru. Karena pada fitrahnya setiap anak itu suci. Gak ada anak yang nakal, gak ada anak yang bodoh yang ada cuman orang tua dan guru yang belum bisa mendidik anaknnya (my lesson).
Sekarang, kita sebagai generasi muda saatnya beri kontribusi buat sesama. Minimal kita bisalah jadi role model buat generasi muda sekitar kita. Emang alamiah nya manusia itu meniru dan mencontoh.

Satu lagi buat generasi muda. Tingkatkan budaya baca. Karena literasi di Indobesia sangat minim sekali. Kita sangat jauh tertinggal dari negara lain. Memang awalnya sulit. Try, practice, and repeatation. Baca apa yang kamu suka dulu. Baik itu novel, komik, atau buku yang menarik menurut kamu. Lakukan secara berulang-ulang. Maka kamu akan terbiasa.

Haaay...!!
Gimana? Ngawur YAAK!
Tapi, ambil makna baiknya buang buruknya. Semoga tulisan kali ini dapat bermanfaat bagi pembaca tercinta.... saya banyak kurangnya... sedikit tahu nya.kritik dan saran saya tunggu ya...!!!. Makasih ya sudah membaca para pemirsa...

Sedalam MaknaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang