9

5.6K 210 0
                                    

Happy Reading!

"Mas mandi sana"

"Males ah. Saya masih wangi kok"

"Ya udah kalau mas nggak mau mandi, nanti malam mas tidur di sofa aja"

"Ooh kamu mulai berani ngancam saya yah"

"Udah sana man-"

Cup

Haris selalu saja berhasil membuat pipi Naira memanas

Kini Naira memilih baju beserta celana yang akan dipakai oleh Haris. Ini sudah rutinitasnya selama ia menjadi nyonya Haris.

Ketika ia mengambil selembar kaos, tiba-tiba secarik kertas terjatuh

"Tiket? Mas Haris mau ngapain ke Makassar? Kok nggak bilang-bilang sama aku yah"

Selepas Haris mandi, Naira berencana akan menanyakan mengenai tiket tadi.

"Mas, dalam waktu dekat ini kamu sibuk nggak? "

"Nggak kok. Emang kenapa sayang? "

"Kamu nggak ke luar kota gitu? "

"Hmm. Nggak"

Apa sebaiknya aku langsung tanya aja yah

Drrttt

"Bentar yah sayang. Mas angkat telepon dulu "

Naira memperhatikan mimik wajah Haris yang sedang menelepon. Haris nampaknya sangat senang saat berkomunikasi dengan lawan bicaranya di seberang sana

"Mas bicara sama siapa? "

"Mmm, itu tadii... "

"Kalau memang mas nggak nerima pernikahan ini, jangan perlakukan Nai seperti ini"

"Maksud kamu apa? Kamu kira mas selingkuh ha? "

"Nai nggak bilang mas selingkuh. Kalau mas tidak cinta sama Nai , Nai siap kok pisah sama mas Haris"

"Kamu ngomong apa sih? Mas tadi cuman bicara sama rekan kerja"

"Ooh rekan kerja. Sampai harus ke Makassar?"

"Maksud kamu apa sih? Kamu ngaco dari tadi"

"Ini tiket apa?"

"Astaghfirullah. Ini tiket liburan Nai"

"Liburan? Mas mau liburan sama siapa? "

"Hadeuh. Liburan sama pasien kamu"

"Oh"

"Maksud mas liburan sama nyonya Naira Azhari"

"Hm"

"Kamu kenapa sih sayang, lagi PMS yah kok jawabnya singkat banget. Maafin mas deh itu sebenernya pengen di bikin surprise tapi kamunya udah liat terus marah-marah lagi"

"Bagaimana Nai nggak marah-marah. Mas nggak pernah cerita kalau mas mau ke Makassar terus pas nelpon, Mas senyum-senyum. Kan Nai jadi curiga"

"Allah berfirman:

اِجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

“Jauhilah kalian dari kebanyakan persangkaan, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa”  (QS. Al-Hujuraat: 12).

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

إياكم والظنَّ، فإنَّ الظنَّ أكذب الحديث

The Hardest HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang