5

7.1K 271 6
                                    

Happy Reading!

Selepas Zahra terlelap, Haris merenungkan kembali permintaan adiknya.

Menikah dengan dokter itu? Ck. Rasanya aku tidak sanggup. Aku judes dan dia dingin. Apa yang akan terjadi? Kurasa kata 'romantis' tidak akan ada di pernikahan itu

Haris menuju ke ruang administrasi untuk mengurus biaya pengobatan sang adik

"Mbak, kalau mau minta biodata dokter di bagian mana yah ?" Ucap Haris setelah dia menyelesaikan pembayaran

"Disitu pak" Ucap perawat itu sambil menunjuk sebuah ruangan dekat kolam

Haris kemudian memasuki ruangan yang cukup kecil namun asri. Ke kepoan mengenai Naira semakin membuncah. Bagaimana bisa Zahra menyukai dokter kutub itu? Dan menyuruhku untuk menikahinya

"Siang mbak. Boleh minta biodata dr.Naira ?"

"Mas siapa nya yah?"

Gawat. Kalau aku bilang calon suami rasanya aneh. Terus aku harus jawab apa? Ara, Ara kamu buat abang pusing tujuh keliling.

"Mmm. Saya...."

"Mas mau ta'aruf yah sama dokter Nai? Tunggu yah mas saya ambil sebentar"

Peka juga nih mbak nya.

"Ini mas. Semoga ta'aruf an nya lancar yah. Kalau mas jadi nikah ama dokter Nai, jangan lupa undang saya yah mas"

"In syaa Allah"

"Mbak, dokter kutub eh maksudnya dokter Naira itu kayak gimana sih?"

"Dia itu dingin banget mas. Kalau ngomong singkat banget. Makanya dia masih jomblo sampai sekarang. Kayaknya nggak ada laki-laki deh yang suka sama dia mas karena sifat dinginnya itu tapi kata pasien yang di tangani sama dokter Nai, dia itu baik banget plus cantik"

Ada kok mbak yang suka dia. Nih, orangnya depan mbak. Eh nggak ding saya nggak suka dia tapi au ah gelap. Gelap? Tapi ini siang kan yak? Ara abang mu udah stress

"Ya sudah makasih mbak"

Haris meninggalkan ruangan itu dan menuju ruang rawat Zahra. Dia tidak sabar melihat isi biodata Naira.

Kini Haris membuka lembar demi lembar biodata Naira. Mata Haris tertuju pada nama orang tua Naira, Alm. Zaid Al Azhar dan Almh. Rania Azhari.

Jadi dia yatim piatu? Pantes dia jadi pendiem, Kasian banget. Semoga saya bisa membahagiakan kamu jika pernikahan itu benar-benar terjadi

🌿🌺🌿

"Assalamu'alaikum ma, pa" Ucap Haris

"Wa'alaikumussalam"

"Saya mau ngomong sesuatu"

"Mau ngomongin apa? Kok wajah kamu serius gitu"

"Haris mau..."

"Mau apa? Mau pup ? Kalau mau pup ke WC gih, nggak usah ngomong kayak gini" Ucap papa Haris.

"Haris mau nikah" Ucap Haris dengan satu tarikan nafas

"What ? Beneran Ris?"

"Hm. Ini permintaan Zahra"

"Kok dadakan sih? Calon menantu papa cantik nggak? Dia sholehah kan? Oh, satu lagi namanya siapa?"

"In syaa Allah dan namanya Naira ,dr. Meysha Alnaira"

"Oh, jadi dia seorang dokter. Terus, kapan nih papa dan mama cuss ke rumah besan? Sekarang aja yah"

The Hardest HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang