Happy Reading!
Di ruang yang cukup besar, kini Naira merenungi permintaan salah satu pasiennya yang tidak lain adalah zahra. Bagaimana mungkin dia di jodohkan dengan kakak pasiennya
Sendiri.Tak lama kemudian, suara ketukan pintu, membuyarkan lamunannya.
"Masuk"
"Dok, pasien VIP 5A dia kritis dok"
Aku memutar pikiran VIP 5A? Bukankah itu kamar inap zahra?! aku segera pergi, ku liat zahra terbaring lemah di sana, Oh Allah tolong angkatlah penyakit gadis ini, dia terlihat begitu menderita dengan sakitnya. Tidak terasa cairan bening mengalir begitu saja namun segera ku hapus agar tak ada yang melihatnya.
"Zahra, kamu bisa dengar saya?" Namun tidak ada respon sama sekali. Allah apakah dia masih bisa bertahan dengan semua ini?
Setelah memeriksanya, aku keluar dengan wajah seperti biasa, DINGIN + DATAR.
Kemudian seseorang menghampiriku.
"Bagaimana keadaan adik saya dok?"
Hening
"Dokter !! Apa dokter tuli ha? saya bertanya bagaimana keadaannya, dia baik-baik aja kan?"
"Kanker darah yang di derita pasien sudah stadium akhir, kami harus melakukan kemoterapi kembali"
"Lalu mengapa anda hanya diam saja, silahkan jika itu bisa membuatnya tetap hidup"
"Untuk saat ini saya hanya memberinya obat anti nyeri saja, besok saya akan memantaunya kembali"
"Dokter, apakah anda dapat membuatnya tetap hidup?"
"Maaf tuan, saya bukan Allah SWT yang bisa menentukan kehidupan seseorang, saya hanya bi-"
"Lalu apa gunanya anda jadi dokter kalau anda tidak dapat membuat pasien anda sehat kembali!!"
"Cukup!! Anda tidak perlu bicara lagi saya tau apa yang harus saya lakukan terhadap pasien saya, permisi, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Haris masuk ke ruang inap zahra, ia menatap sendu adiknya yang kini masih menutup mata.
Ba'da magrib Haris masih tetap menunggu adiknya dan akhirnya, perlahan zahra membuka mata, Haris pun berniat untuk memanggil dokter namun Zahra segera mencegahnya dan menyuruhnya untuk tetap di sini menemaninya.
"Bang, penuhin permintaan zahra ya?" ucapnya memohon
"Permintaan apa dek?" jawab Garis pura-pura tidak tau.
"Abang nikah ya sama dokter Nai, Ara ingin kalau nanti Ara di panggil Allah, Ara bisa tenang karena udah bisa liat abang bahagia"
"Sstt, jangan ngomong gitu ya dek, abang yakin kamu pasti sembuh"
"Tapi abang maukan?" tanyanya sekali lagi.
"Dek, abang belum mikir sampai kesitu, abang masih fokus buat ngebahagiain kamu, mama, dan papa"
"Sampai kapan aku harus nunggu abang siap, aku hanya ingin liat abang bahagia walau tanpa Zahra nantinya"
"Tapi, kenapa harus sama dokter itu dek? Masih banyak wanita di luar sana yang baik pula"
"Dia itu berbeda dengan wanita yang lain bang! Pertama kali aku kenal dia orangnya emang sedikit dingin, wajah datar tapi Ara tetap bahagia kok kalau liat dia lagi ngobatin atau periksa Ara dan dia itu orangnya baik dan tulus bila kita udah kenal baik dengannya. Emang sih kebanyakan bilang kalau dia itu dokter kutub tapi itu hanya terlihat kalau belum kenal dia aja bang"
"Terus?"
"Dia banyak memotivasi memberi Ara semangat agar tetap kuat melawan penyakit ini dan dokter Nai pernah bilang,
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji'uun'. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ". (QS. Al-Baqarah : 155-157).
Dan dalam hadist juga dikatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya". (HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
Apabila sakit dan musibah telah menimpa, maka seorang mukmin haruslah sabar dan ridho terhadap takdir Allah Azza wa Jalla, dan harapkanlah pahala serta dihapuskannya dosa-dosanya sebagai ganjaran dari musibah yang menimpanya.
Begitu yang selalu dokter Nai bilang sama Ara, dan Ara pun mulai belajar untuk menerima semua ketetapan yang Allah SWT berikan. Nah, kan bisa di pastikan kalau abang nikah sama dia, abang bakal dirawat dengan kasih sayang olehnya dan Ara juga dapet kakak perempuan deh pasti seru, udah baik, cantik, shalihah, dan yang pastinya dia masih sendiri loh bang, percaya deh Ara nggak bakal salah pilih calon kakak ipar kok bang, hehe"
"Yaudah kamu istirahat ya, udah malam, assalamu'alaikum shalihah" sambil mengelus kepala sang adik yang tertutupi khimar.
"Wa'alaikumussalam bang, jangan lupain permintaan Ara ya bang,
Ara sayang abang." sambil tersenyum dan perlahan ia pun menutup mata."In shaa allah ya dek, abang akan berusaha penuhin permintaan kamu"
- - - - - - -
Jazakumullah ya khair❤
Rzrhma&Wdyrsky

KAMU SEDANG MEMBACA
The Hardest Heaven
EspiritualMeysha Alnaira Azhari, yang akrab di sapa Naira. Harus rela menikah secara terpaksa dengan dosen killer bin judes. Menikah dengan terpaksa membuat dirinya harus siap akan ombak-ombak yang akan menerjang kehidupan rumah tangga nya. Naira menikah de...