13

5.9K 219 25
                                    

Happy Reading!

“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.”
[HR. At-Tirmidzi no.1997 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani
dalam Shahih Al-Jami’ no. 178]

🍒🍒

"Apa?!"

"Kamu yakin dia pelakunya?"

"Sepertinya, dari ciri-ciri orang di video itu aku yakin itu adalah dia "

Setelah mendengar penjelasan Naira, Fauzan berniat untuk mendatangi orang tersebut namun di urungkannya saat Naira mencengahnya

"Nggak usah datengin deh bang, Nai juga udah nggak papa kok"

"Nggak, abang nggak bisa biarin kalau ada orang yang mau nyakitin kamu"

"Ini udah malem bang, nanti di sangka maling lagi kalau kesana"

"Yaudah, kalian istirahat aja. Abang yang jaga di depan ", menuju pintu namun langkahnya terhenti

"Ris, maafin gue yah. Gue harap lo emang nggak akan pernah nyakitin adek gue"

"Iya bang"

"Mas, sini aku obatin lukanya"

"Nggak usah deh, entar juga sembuh kok"

"Ihhh, nggak boleh gitu nanti bisa infeksi loh"

"Kamu kan lagi sakit, mas aja deh yang ngobatin sendiri"

"Nggak!, ayo sini "

Haris pun akhirnya mengalah karena sebagai suami yang baik dia tidak boleh menolak istrinya..

Perlahan Naira mengobati luka lebam yang ad di pinggir bibir haris, sesekali meringis melihat hasil tonjokan abangnya.

"Mas kenapa nggak lawan abang sih, kan jadinya kayak gini udah nggak salah di tonjok lagi, ihh abang juga emosian banget. Nih juga rumah sakit masa nggak ada satpam sih yang lerai kalian "

Haris yang mendengar keluhan naira hanya memasang wajah tersenyum

"Ihhh, kok malah senyum sih. Mas tadi denger kan apa yang Nai bilang"

"Iya sayang, mas denger kok. Udah yah marah-marahnya nanti cantiknya ilang loh"

"Nyebelin!", pekiknya sambil menekan luka di wajah Haris

"Aww...
Tega yah kamu Nai sakitin suami sendiri"

"Mas di bilangin juga malah becanda"

🍒🍒

Keesokan harinya, Naira telah kembali ke rumah namun bukan ke rumahnya dan Haris melainkan ke rumah Fauzan.

"Kok kesini sih, Nai udah nggak papa abang, mas Haris.."

"Abang yang minta kamu tinggal di sini dulu sampai abang buat perhitungan sama orang itu"

The Hardest HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang