11

5.1K 227 23
                                    

Happy Reading!

Kini Haris dan Naira telah berada di kediamannya setelah berlibur atau lebih tepatnya honey moon di Kota Bunga, Malino.

Adzan subuh telah berkumandang namun Naira belum beranjak dari kasurnya. Sementara Haris telah bersiap-siap untuk ke mesjid.

"Sayang, ayo bangun" ucap Haris sambil mengelus puncak kepala sang istri

"Hmm"

Haris memaklumi keadaan Naira sekarang. Pasalnya semalam Naira mengalami kram perut yang membuatnya kesakitan. Sehingga mereka baru terlelap pukul empat dini hari.

"Sayang.." ucap Haris

"Gendong" ujar Naira

"Ya udah ayo"

Kini mereka hendak melaksanakan shalat subuh berjamaah. Niat Haris untuk shalat di mesjid ia tunda setelah melihat keadaan sang istri.

Haris tersentak kaget ketika dirinya melihat Naira belum bangkit dari sujudnya sedangkan Haris telah mengucap salam.

"Ya Allah. Jangan ambil Naira secepat ini" batin Haris

"Nai.." ucap Haris sambil memegang pundak sang istri yang masih tetap pada posisinya.

Haris kemudian meletakkan kepala Naira di pahanya dan mengecek apakah Naira masih bernapas atau tidak. Haris begitu khawatir melihat keadaan Naira saat ini.

"Alhamdulillah masih napas" ucap Haris lega

"Nai, kamu nggak papa? " tanya Haris sambil mengelus pelan pipi Naira

"Loh udah selesai shalatnya? "

"Iya sayang. Kamu kenapa tadi ?"

"Hehe Naira ketiduran, mas"

"Ya allah Naira. Kirain kamu udah meninggal Nai. Mas takut tau"

"Mas ih kok ngomong gitu. Naira cuman ketiduran. Naira ngantuk mas"

"Ya udah sini sandar di bahu mas"

Kini gelapnya malam telah digantikan oleh indahnya sinar sang fajar.

Jam sudah menunjukkan pukul 7.00 Namun Naira belum beranjak dari posisinya sepertinya Naira sangat nyaman dengan posisinya saat ini.

"Mas, mau berangkat kerja yah? "

"Iya sayang"

"Jam berapa? "

"Setengah jam lagi"

"Jadi Nai di tinggal nih"

"Mau ikut ke kampus nggak? "

"Nggak ah. Mas?"

"Iya"

"Nggak usah ke kampus yah"

"Tapi cuti mas udah habis, Nai"

"Bolos dulu deh hari ini. Ya mas ya? "

"Tapi, Nai"

Mendengar ucapan Haris, Naira membalikkan badannya membelakangi sang suami kemudian terisak kecil.

"Kamu kenapa, Nai?"

"Apa sih susahnya mas bolos sehari aja. Kayaknya mas lebih pentingin kerjaan ketimbang Naira "

"Kamu kenapa gini sih" ucap Haris yang mulai emosi

"Naira emang gini hiks hiks. Mas pe-pergi ke-kerja aja. Nai-" ucap Naira terbata-bata

The Hardest HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang