Happy Reading!
***
Dean duduk di hadapanku dengan wajah memohon. Rasa bersalahnya tidak membuatku mudah untuk memaafkannya. Kesalahannya kali ini terlalu besar. Aku sampai tidak habis pikir bagaimana Dean bisa melakukan hal seperti itu.
"Sayang, maafkan aku. Aku tidak sengaja melakukannya."
Maaf dia bilang? Bagaimana mungkin aku memaafkannya setelah dia mengkhianatiku? Aku paling tidak suka dengan lelaki yang tidak bisa setia. Dan ternyata Dean telah menjalin hubungan dengan wanita lain sejak 2 bulan lalu.
"Mungkin suatu saat aku bisa memaafkanmu. Untuk sekarang aku terlalu terkejut dengan semuanya. Aku benar-benar ingin menampar wajahmu. Perbuatanmu itu sangat bejat."
"Bejat? Aku sudah bilang aku tidak sengaja. Jangan mengatakannya seolah kau adalah makhluk paling suci. Aku tahu kau selingkuh dengan tetanggamu itu."
Emosiku tersulut mendengar ucapan Dean.
"Jadi menyemburkan benihmu ke rahim seorang wanita, termasuk perbuatan tidak disengaja? Aku tidak percaya aku pernah berpacaran orang berengsek sepertimu. Dan asal kamu tahu, aku selalu menolak Ken, bukan sepertimu yang malah menyerah pada godaan dan mengajak wanita ke tempat tidur."
Aku beranjak meninggalkan Dean. Tadi aku memaksa laki-laki itu untuk bertemu. Niatku hanya untuk bertanya kenapa dia sudah pulang dan tidak memberitahuku. Tapi begitu aku mendesaknya dengan berbagai pertanyaan, kejujuran itu akhirnya keluar dari mulutnya.
Aku tidak tahu siapa wanita malang yang telah dihamili oleh Dean. Dia tidak mengatakannya dan aku pun tidak ingin tahu. Ketika aku bertanya mengenai pertemuannya dengan Ken, Dean bilang bahwa Ken tahu mengenai rahasianya ini dan memperingatkannya untuk segera jujur padaku.
Aku harus mengakui kejujuran Dean tapi tetap saja hal itu tidak menghapus gelar pengkhianat di belakang namanya.
Ngomong-ngomong soal Ken aku tidak melihatnya sejak kemarin. Sejak ia meninggalkan VCD di depan rumahku. Entah ke mana perginya si pengganggu itu.
Aku menghentikan taksi yang kebetulan lewat. Meminta sang sopir untuk mengantarku ke rumah Risa.
"Aku diselingkuhi," curhatku pada Risa.
"Kasihan sekali. Sudah lupakan laki-laki seperti itu. coba ceritakan padaku."
Aku mengangguk. Lalu mengambil minuman yang baru dibuatkan oleh Risa.
"Dean bilang dia sudah kenal dengan wanita itu sejak lama. Wanita itu juga pernah menyatakan cintanya pada Dean. Tapi dia tolak karena dia sudah menjalin hubungan denganku. Pria berengsek itu bilang kalau saat mereka berdua lembur di kantor si wanita ini menggodanya. Akhirnya ada setan lewat dan Dean mengajak wanita itu ke hotel. Sekarang wanita itu hamil. Begitulah kisah bagaimana aku diselingkuhi dan mungkin akan ditinggal menikah sebentar lagi."
Risa memelukku. "Sabar. Nanti aku akan memberinya sebuah pukulan saat bertemu."
"Anehnya aku tidak merasa sedih. Hanya marah dan merasa terkhianati," lanjutku.
"Jangan bilang kalau kamu menyukai Ken." Risa melepas pelukannya dan menatapku curiga.
Aku mengangkat bahu. Tidak mengiyakan atau menolak tuduhannya.
"Bodoh. Dia sudah menyakitimu."
"Aku tahu. Itulah kenapa aku membencinya."
"Tapi kamu masih memiliki perasaan untuknya," tuduh Risa.
****
Sudah seminggu aku tidak melihat Ken. Sejujurnya, aku penasaran ke mana dia pergi. Apa mungkin dia sudah pindah dari rumah sebelah? Aku tidak tahu harus bertanya pada siapa. Aku tidak mau menghubungi Ken terlebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Neighbour
RomanceBertemu mantan saja sudah membuatku tak keruan apalagi jika sang mantan justru tinggal di samping rumah dan mendekatiku lagi seperti tidak pernah ada salah di masa lalu. "Rasanya aku ingin pergi dari sini daripada melihat wajahnya setiap hari." -Ch...