@heybablee
Setiap manusia memiliki kelemahannya masing-masing. Setiap orang memiliki ketakutannya masing-masing. Setiap mahluk hidup memiliki tempat bersembunyinya masing-masing.
Ada yang takut akan datangnya kematian yang disebut Thanatofobia. Takut akan kegagalan atau Atychiphobia juga sering kita jumpai. Takut akan penolakan hingga cenderung membuat masing-masing orang menjauhi diri dari lingkungan teman atau keluarga. Ada juga ketakutan yang berlebih pada kegelapan disebut dengan Achluophobia. Lalu ada ketakutan yang berlebihan terhadap ketinggian disebut dengan Hypsiphobia. Dan juga ketakutan berlebihan terhadap kemiskinan disebut dengan Peniaphobia. Diantara banyaknya contoh ketakutan yang dimiliki setiap orang, jika fobia tetap tidak diobati, gejalanya akan terus memburuk. Menyebabkan kehilangan semangat dan penurunan rasa percaya diri dan dapat menyebabkan gejala depresi.
Lalu, bagaimana dengan trauma? Apa yang terlintas dibenak mu saat mendengar kata trauma? Beda kah dengan fobia?
Fobia merupakan istilah psikologis yang digunakan untuk menyebut sebuah kondisi seseorang yang mengalami ketakutan berlebihan terhadap sesuatu, bahkan untuk hal yang tidak menakutkan bagi orang lain. Seperti fobia yang sudah di sebutkan di atas.
Bisa juga hal lebih aneh jadi sumber ketakutannya, misalnya trypophobia atau takut pada lubang-lubang kecil tak beraturan seperti yang diderita Kendall Jenner, juga Gigi Hadid yang mengalami claustrophobic atau takut berlebihan saat wajahnya dipegang.
Bagi mereka yang mengalami fobia, maka akan timbul reaksi berlebihan ketika berhadapan dengan hal yang ditakuti misalnya berteriak, panik, cemas, keluar keringat dingin, atau badan jadi kaku dan tidak bisa melakukan apa-apa. Dalam keseharian, mereka juga akan terus berusaha menghindari objek yang membuatnya takut. Fobia dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satu penyebab utamanya adalah kejadian traumatis, meskipun tidak semua trauma berujung pada fobia.
Berbeda dengan fobia, trauma adalah suatu kondisi yang muncul akibat pernah mengalami kejadian traumatik, atau kejadian buruk yang membekas dan mengganggu. Misalnya kita pernah menabrak sesuatu saat bersepeda, akibatnya kita merasa takut jika mengendarai sepada lagi. Keadaan trauma seseorang juga bisa berbeda-beda tergantung seberapa parah atau kejadian buruk yang menimpanya sebelumnya.
Meskipun suatu kejadian dapat dikategorikan sebagai kejadian traumatik, tetapi belum tentu membuat trauma semua orang yang mengalaminya. Misalnya kecelakaan kendaraan bermotor, bagi seseorang mungkin ini membuatnya trauma berkendara, tapi tidak menimbulkan trauma pada orang lain.
Aku adalah seseorang yang memiliki trauma. Dan hingga sekarang, aku masih mencoba melawan rasa trauma ku itu.
•••
Nama ku Choi Hana. Aku bekerja di salah satu perusahaan elektronik terbesar di Korea Selatan. Sebuah perusahaan yang dikelola keluarga namun berkembang dengan sangat pesat ini memiliki dampak signifikan pada ekonomi Korea. Aku bekerja di bidang Desain dan hari ini adalah hari pertama ku bekerja.
"Ms. Choi, disinilah tempat mu bekerja selama beberapa tahun ke depan." Jelas seorang wanita berambut pendek dan menggunakan pakaian yang tidak kalah formal dengan ku. Dia adalah Mrs. Yojung, seorang Senior Designer yang akan bekerja sama dan membimbing ku dalam pekerjaan ini.
"Terima kasih, Mrs. Yojung." Sahut ku sambil memamerkan senyuman terbaik ku yang ku miliki hari ini.
"Selamat bergabung dan selamat bekerja ya. Nanti kita adakan acara penyambutan." Kalimat terakhir ia katakan dengan nada sedikit berbisik.
"Tidak perlu Mrs. Yojung. Aku tidak apa-apa, nanti aku akan berkenalan sendiri." Jawab ku.
"Itu sudah tradisi. Tidak ada penolakan disini." Ia mengakhiri pembicaraan kami sambil tersenyum lalu berjalan ke luar ruangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traumatic Disorder. | Doyoung-Sejeong
Fanfiction[ b a h a s a ] "Aku ini wanita yang gila" -Hana start : november 2018 end : agustus 2019