0.4

332 50 0
                                    

@heybablee

"DASAR BODOH! ISTRI TIDAK TAHU DIRI! WANITA MACAM APA KAU? DASAR JALANG!"

"AMPUNI AKU-"

"KAU TIDAK LAYAK UNTUK HIDUP!"

"JINAN TOLONG HENTIKAN-"

"MATI SAJA KAU! DASAR TIDAK BERGUNA"

Lelaki itu terus memukuli wanita di hadapannya yang kini sudah tersungkur di lantai akibat tamparan bertubi-tubi yang ia terima. Lelaki itu secara brutal memukuli dengan tangan telanjang.

"A-a-ayah..."

Anak kecil di depan pintu kamarnya itu hanya dapat membeku saat melihat Ibunya berkali-kali dipukuli oleh Ayahnya.

"MATI SAJA KAU! AKU TIDAK BUTUH ISTRI SEPERTI DIRIMU!" Ayah anak itu berkata lagi tak mendengarkan panggilan anaknya.

Kini wajah Ibunya sudah lebam-lebam bahkan beberapa spot di wajahnya kini sudah berdarah.

"AMPUNI AKU -HIKS" wanita itu masih mencoba meminta ampun pada suaminya.

Sesakit itukah, Bu?

"TIDAK PERLU MENANGIS! AKU TIDAK BUTUH AIR MATAMU! AKU HANYA BUTUH UANG! DIMANA KAU MENYEMBUNYIKAN TABUNGANMU? HAH?! JAWAB AKU!"

Ya Tuhan, tolong bantu Ibu ku. Aku ingin menolongnya. Ayah terlihat menyeramkan.

"Aku sudah tidak punya apa-apa -sAKIT JINAN AKH TOLONG HENTIKAN-" Suami itu kini menarik rambut istrinya lalu menyeretnya ke dalam kamar mereka. Anak kecil itu tidak mengikuti mereka tapi ia sangat ingin menolong Ibunya saat ini.

Dari dalam kamar masih terdengar suara orang tua mereka yang bersahut-sahutan.

"DIMANA KAU MENYIMPANNYA BODOH?! BERITAHU AKU!"

"HABIS! UANG KU SUDAH HABIS!"

"BOHONG! AKU TAHU KAU MASIH PUNYA UANG!"

"PERCAYALAH PADAKU-"

PLAK! BUGH!

Anak itu mulai menangis di balik pintu kamarnya. Ia menangis karena mendengar Ibunya dipukuli seperti binatang oleh Ayahnya sendiri, suami dari Ibunya.

Hatinya teriris perih saat mendengar suara pukulan demi pukulan yang menimpa Ibunya. Terutama saat tidak ada lagi suara rintihan Ibunya. Anak itu panik bukan main.

Ia masih setia mengintip dari dalam kamarnya melalui celah pintu yang sedikit terbuka. Setelah beberapa lama, dilihatnya Ayahnya keluar dari kamar dengan tampilan yang acak-acakan dan wajah yang masih terlihat emosi. Di tangannya terdapat beberapa darah Ibunya yang tertinggal. Lelaki itu berjalan ke pintu utama dan memilih pergi meninggalkan rumah.

Anak kecil itu langsung berlari secepat mungkin ke kamar Ibunya. Ia begitu syok saat mendapati Ibunya yang diam tergeletak begitu saja di lantai dengan wajah memar dan terdapat sedikit darah. Digoyang-goyangkan badan Ibunya tersebut namun tetap tidak mendapat respon. Kini anak kecil itu mulai panik.

"Ibu banguuuuuun!"

"Ibu jawab aku Bu!"

"Ibu kau harus bangun!"

"IBUUUUUUUUU-"

TRING TRING TRING!!!

Hana langsung terbangun dari tidurnya saat alarm itu berbunyi sangat keras di sampingnya.

Traumatic Disorder. | Doyoung-SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang