"Aku pulang bukan untuk mendengar kabar ini."
— Doyoung.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
©heybablee
Jam telah menunjukkan pukul 05.00 KST. Doyoung sudah bangun dari 10 menit yang lalu. Pria itu terlihat betah memandangi Hana yang masih terlelap dalam tidurnya. Karena semalam Hana sangat ketakutan dan mengalami drop terhadap tubuhnya, oleh karena itu kini ia tertidur cukup pulas di samping Doyoung.
Benar, semalam Hana menginap di apartemen Doyoung. Pria itu memutuskan untuk sementara Hana tinggal dengan dirinya. Ia tidak ingin hal-hal aneh terjadi lagi dengan diri Hana, karenanya saat ini Doyoung sedikit protektif terhadap kekasihnya itu. Bersyukur tadi malam ia gigih menelpon Hana sampai panggilannya terjawab, bagaimana jika ia menyerah begitu saja dan membiarkan Hana terkulai lemas di apartemennya tanpa ada yang mengetahui?
"Kenapa kamu suka sekali membuat ku khawatir?"
Doyoung berbicara sambil mengusap pelan surai wanitanya itu. Ia masih menatap lekat wajah Hana yang terlihat sangat damai saat ia tertidur. Parasnya sungguh polos bagaikan anak kecil yang sedang tertidur di samping ibunya.
"Bagaimana mungkin Ayah mu tega menyakitimu, Han? Bahkan kau lucu sekali."
Entah mantra apa yang digunakan Hana untuk memikat Doyoung, namun yang pasti pria itu sudah menahan habis-habisan rasa gemasnya untuk tidak mencubit pipi menggemaskan Hana. Ia tidak ingin mengambil resiko jika Hana terbangun kesakitan hanya karena ia mencubitnya.
"Hhhh....bu....hh...bu..darah...hhh....bu...hhh...doy....doy...."
Hana terus-terusan mengigau dalam tidurnya sejak semalam. Kali ini tidak seekstrim biasanya jika ia mengalami mimpi buruk, ia hanya berbicara sebentar sambil menampilkan mimik ketakutan, setelah Doyoung menenangkannya maka Hana akan tertidur kembali.
"Hey, aku disini. Ssstt sstt tenanglah."
Memang benar Hana tidur bersama Doyoung malam ini, tapi Doyoung tidak benar-benar tertidur. Ia akan terus-terusan terbangun jika Hana tiba-tiba mengigau dalam tidurnya. Doyoung sempat khawatir saat sekali dua kali ia terbangun, namun setelahnya Doyoung malah merasa geli. Karena baginya, menjaga Hana seperti menjaga seorang anak bayi.
"Kamu rewel sekali malam ini, Han," ucap Doyoung sambil sedikit tersenyum.
Lelaki itu kemudian mengecek handphonenya. Ia menelpon asistennya, Mingyu, di subuh dini hari ini.
"Kau sudah bangun?"
"Sudah, Tuan. Ada yang Tuan inginkan?"
"Tolong urus kejadian semalam secepatnya. Dan juga, aku ingin kau memindahkan beberapa barang Hana yang penting baginya- maksud ku penting bagi seorang wanita, aku harap selengkap mungkin karena ia akan menginap di tempat ku untuk beberapa waktu ke depan. Mengenai apartemennya, minta kepada pihak apartemen untuk mengubah seluruh akses ke tempatnya agar menjadi sangat privacy dan cek di seluruh CCTV apartemen. Jangan sampai kau melewatkan hal sekecil apapun, Mingyu-ah. Aku ingin pelakunya segera tertangkap."
"Baik, Tuan. Akan saya kerjakan."
"Baiklah. Penerbangan ku jam berapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Traumatic Disorder. | Doyoung-Sejeong
Fanfiction[ b a h a s a ] "Aku ini wanita yang gila" -Hana start : november 2018 end : agustus 2019