0.6

344 45 3
                                    

@heybablee


"Hana-ya! Setelah ini kau ada kegiatan apa?" Soojin bertanya pada Hana sambil memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Sudah jam pulang kantor dan perempuan itu berencana mengajak Hana keluar malam ini.

"Ada apa?" Hana yang ditanya tiba-tiba seperti itu sontak terkejut. Bukannya apa, ia sudah memiliki janji dengan orang lain.

Aku tidak pernah berjanji! Dia yang memaksa ku untuk menuruti perkataannya!

"Aku ingin mengajak mu menonton atau ke coffee shop. Oh ayolah Hana, kau tidak lupa kan bahwa ini malam Minggu?"

Kenapa aku melupakan fakta itu, batin Hana.

Sebelumnya Hana memang tidak pernah memikirkan tentang malam Minggu. Baginya, semua hari sama saja. Tidak ada yang spesial. Untuk apa ia merayakan hari Sabtu setiap minggunya? Apa yang menarik dari malam Minggu?

Bahkan Hana memilih untuk mendekam di apartemennya hingga hari berpindah ke hari Minggu. Ia bisa melakukan banyak hal di malam Minggu itu seperti menonton berbagai film atau kartun kesukaannya, menggambar berbagai macam figur, menonton tutorial memasak di youtube, membaca webtoon favoritnya atau memakan masakan yang baru ia coba buat sendiri.

Hidup Hana di malam Minggu memang sesimple itu.

Tapi kenyataan alur cerita kehidupannya sangatlah rumit.

"Aku....aku sudah ada rencana lain. Maafkan aku, Soojin-ah..." Hana bergerak lambat mengemasi barangnya.

"Benarkah? Baiklah tidak apa-apa, kita masih bisa melakukan minggu depan hehehe." Hana bersyukur memiliki teman seperti Soojin. Wanita itu sangat pengertian.

"Tapi kau ada rencana apa? Pergi dengan siapa?"

Dan juga sangat kepoan.

"Aku harus jujur?" Tanya Hana pelan-pelan.

"Kau ada niatan berbohong padaku? Oh astaga Hana!" Soojin mulai mendramatisir. Itu tentu membuat Hana merasa tak nyaman.

"Bu-bukan itu maksudku. Em...oke oke aku akan mengatakannya jujur."

"So?"

"Aku....akan pergi. Lebih tepatnya, di ajak pergi. Bukan! Dia memaksa ku!"

"Aku tahu. Detailnya, Han. Dengan siapa kau akan pergi?" Soojin mulai menatap ku sambil melipat kedua tangannya.

Aku membuang pandangan. Mencoba untuk tidak berkontak mata dengan Soojin.

"Itu.....em....."

"Itu who?" Soojin mulai mencondongkan badannya.

"Cowok itu." Aku memainkan boneka gantung yang ada di tas ku.

"Who's he? Kim Doyoung?"

Eh?

Hana menganggukkan kepalanya. Mata Soojin sontak membulat.

"Benarkah? Kim Doyoung? Kau akan pergi dengan Si Galak itu? Serius Han?" Soojin memberondong Hana dengan pertanyaan.

"Aku.....tidak salah kan? Lagian dia yang mengajakku duluan?" Hana bertanya pada Soojin sambil mempoutkan bibirnya lucu.

"Ti-tidak! Bukan itu maksudku. I mean....kau...pergi....dalam artian ada urusan kantor atau....berkencan?"

Hana langsung menjawab gelabakan.

"Kami tidak berkencan! Sungguh! Aku bahkan tidak memikirkan hal itu, Soojin-ah."

Tentu saja hal itu terlintas di benak Hana. Oh wanita masa sih yang tidak kepedean saat di ajak pergi oleh seorang lelaki tampan seperti Kim Doyoung?

Traumatic Disorder. | Doyoung-SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang