"Hal paling menyenangkan adalah menjadi mimpi buruk bagi seseorang yang menyakiti kita"
•••
@heybablee
Seorang wanita paruh baya berpakaian elegan nan anggun terlihat menyajikan secangkir teh hangat untuk lelaki tua, yang mana adalah suaminya sendiri, yang kini tengah duduk di sebuah sofa sambil memijit keningnya tanda frustasi.
Saat mereka duduk bersebelahan, lantas wanita itu memegang pundak suaminya itu.
"Tarik nafaslah. Kau butuh oksigen untuk berpikiran jernih." Tuturnya pelan mencoba menenangkan.
"Hari yang ku takutkan akhirnya tiba." Suaminya bergumam pelan.
"Tidak ada yang perlu kau takutkan. Percayakan semuanya pada anak mu." Wanita itu kembali menenangkan dengan kata-katanya.
"Aku harap bocah itu tidak lupa bahwa ia memiliki sebuah keluarga terhormat." Lalu lelaki itu menggenggam tangan istrinya sambil mengelusnya pelan.
"Dia tidak akan lupa." Sang istri hanya tersenyum simpul.
Tiba-tiba dari arah pintu datang seorang pelayan memberitahukan sebuah kabar bahwa ada tamu yang datang berkunjung kerumahnya yang super megah ini. Sebelum sang pelayan menyelesaikan kalimatnya, sang tamu sudah tiba di belakangnya dan berjalan mendahului pelayan tersebut menuju ke tempat si pemilik rumah sedang duduk.
"Apakah kalian tidak ingin menyambut keponakan mu ini, Om? Tante?" Tutur wanita muda itu di hadapan dua suami istri yang kini sedang saling pandang.
Seorang wanita berperawakan ramping, rambutnya brunette balayage yang tergerai panjang, riasan minimalis namun terkesan cantik di wajah mungilnya, mini dress selutut menampilkan pundaknya yg mulus, serta tas branded Diamond Forever Chanel Handbag berbentuk bunga mawar bewarna ungu melengkapi tampilannya dengan sangat sempurna.
Sungguh definisi wanita berstatus Putri Mahkota. Tidak ada yang dapat menolak kecantikan wanita ini.
"Bagaimana kabar mu, Kim Yoora?" Tanya wanita paruh baya itu sambil tersenyum tulus.
"Baik, Aunty. Namun tidak begitu baik mengingat kondisi Ayah ku." Wanita bernama Kim Yoora itu menyahut. Sedetik kemudian ia tersenyum sarkas.
Seketika suami istri itu kembali berpandangan, lagi.
"Apakah ada perkembangan? Apa yang dokter katakan?" Wanita tua itu bertanya kembali.
"Oh? Ternyata kalian perduli juga terhadap Ayah? Aku pikir tidak hehe."
Wanita tua itu begitu terkejut saat mendengar penuturan Kim Yoora. Begitu juga dengan suaminya. Namun bedanya, sang suami hanya memasang wajah sedatar mungkin, menyembunyikan perasaannya lewat ekspresi.
"Tidak begitu, sayang. Kami sangat mengkhawatirkan keadaan Ayah mu. Bagaimana mungkin kami dapat mengabaikannya?" Tutur sang wanita tua.
"Benar juga. Bagaimana bisa kalian mengabaikan kondisi Ayah ku, tentu saja kalian memantaunya agar perusahaan ini dapat kalian miliki seutuhnya. Benarkan, Uncle Kim?" Pria tua yang dipanggil Unlce Kim itu menatap dengan pandangan tajam. Ia tidak bersuara saat ditanya.
"Yoora-ya, apa maksud mu nak?"
"Kau jelas tahu maksud ku, Aunty."
"Katakanlah yang jelas, sayang."
"Baiklah, aku akan mengatakannya. Mulai besok aku akan bekerja menggantikan Ayah. Mengerjakan seluruh tugas dan tanggung jawabnya. Aku memberitahu Uncle dan Aunty terlebih dahulu agar kalian tidak bingung kenapa aku terlihat bekerja disana. Oh? Atau kalian sebenarnya sudah tahu namun pura-pura tidak tahu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Traumatic Disorder. | Doyoung-Sejeong
Fanfiction[ b a h a s a ] "Aku ini wanita yang gila" -Hana start : november 2018 end : agustus 2019