"Tolong jangan tinggalkan aku. Kau tahu? Ketika tidak ada siapapun yang ingin mendengarkan keluh kesah ku, keinginan ku untuk menghilang dari bumi ini semakin besar. Dan harapan ku satu-satunya ada pada dirimu."
•••
@heybablee
Langit Seoul sedang cerah-cerahnya. Matahari terlalu malas menampakkan seluruh tubuhnya sehingga membuat seluruh pejalan kaki tidak takut untuk berjalan di luar. Hembusan angin pun dapat menyejukkan siapa saja yang terkena terpaannya. Hari Senin yang sangat membahagiakan. Lumayan lah untuk permulaan bagi para pekerja.
Namun tidak untuk seseorang di sudut ruang kerjanya.
Dia adalah Kim Doyoung.
Pria itu sudah tiba sedari tadi pagi namun tidak ada yang ia lakukan semenjak datang. Ia hanya berdiri mondar mandir ke seluruh ruangannya, menerawang ke langit-langit ruangan yang berwarna putih, berjalan sambil memasukkan kedua tangannya di kantung celana dan sesekali mengusap wajahnya kasar tanda gusar.
Perasaannya pagi ini tidak secerah langit Seoul.
Sedari kemarin malam, banyak hal yang ia pikirkan. Ia tidak tahu bagaimana harus bersikap.
Jika kalian bertanya-tanya apa yang sedang terjadi pada seorang Kim Doyoung, maka disinilah kalian akan mendapatkan jawabannya.
Seorang pria berstatus Marketing Executive itu adalah anak seorang President sekaligus CEO dan cicit seorang Founder dari perusahan tempat dimana sekarang ia bekerja. Bisa dikatakan Kim Doyoung adalah pewaris tunggal dari perusahan elektronik terbesar di Seoul ini. Saat masih bersekolah, Pamannya diminta untuk menggantikan posisi Direktur untuk sementara waktu karena Doyoung belum cukup umur untuk memegang tanggu jawab tersebut. Hingga dirinya lulus dari universitas, ia malah menolak jabatan tersebut dan kekeuh untuk menjadi pegawai biasa di kantor Ayahnya, tentu saja dengan menyembunyikan identitas Doyoung yang sebenarnya dari seluruh pegawai kecuali orang kepercayaan Ayahnya.
Dengan alasan ingin bersikap mandiri dan berjuang dari bawah, Doyoung meminta Ayahnya untuk tetap mempertahankan Pamannya di posisi itu. Doyoung tidak tahu bahwa Pamannya banyak terserang penyakit yang akan mengakibatkan menghambatnya kinerja untuk melanjutkan mengemban tugas. Setelah perdebatan panjang dan melelahkan, akhirnya Ayahnya memberikan kelonggaran pada dirinya. Dengan satu syarat, apabila Ayahnya meminta dia untuk duduk di posisi itu, dirinya harus siap.
Tentu saja Doyoung harus siap dengan konsekuensi yang dia ambil. Ia telah terlanjur menyetujui persyaratan dengan Ayahnya dulu dan tidak bisa di ubah kembali. Laki-laki itu yang dipegang adalah omongannya.
Dan seperti inilah dirinya sekarang.
Pamannya memang diharuskan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan dan pastinya akan memakan waktu yang banyak untuk pemulihan. Setelah dua bulan tanpa induk, akhirnya perusahaan kembali mengadakan rapat untuk menentukan siapa pengganti Direktur, baik dalam kurun waktu sementara maupun selamanya.
Dan dalam hal ini tentu saja Doyoung tidak bisa tinggal diam. Saingannya adalah wanita lulusan S2 dari Universitas Chicago yang tak lain dan tak bukan adalah Kim Yoora, anak dari sang Direktur sendiri.
Tidak menutup kemungkinan akan ada saingan lainya yang pantas menempati posisi tersebut, namun yang membuat hal ini tidak biasa adalah Doyoung harus bersaing dengan sepupu kandungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traumatic Disorder. | Doyoung-Sejeong
Fanfiction[ b a h a s a ] "Aku ini wanita yang gila" -Hana start : november 2018 end : agustus 2019