Obsessions 3

1.3K 103 8
                                    

BLUGH

Suara pintu dibanting membuat Tuan dan Nyonya Jeon serta Chaekyung terperanjat. Mereka melihat Jiwoo menangis berlari menuju kamarnya dilantai atas.

"Jiwoo ya? Nak kau kenapa?" tanya Nyonya Jeon berlari mengejar anak tirinya itu sementara Tuan Jeon dan Chaekyung melihat Taehyung yang masuk ke dalam rumah mereka dengan penampilan kuyu membuat keduanya mengernyit bingung.

"Sekretaris Kim apa yang terjadi?" tanya Tuan Jeon membuat Taehyung menunduk tak mampu menjawab.

---
BRUGH

"BRENGSEK"

"APPA"

Chaekyung membantu Taehyung bangkit saat Tuan Jeon memukul Taehyung dengan sangat keras. Sementara Nyonya Jeon tampak menenangkan Jiwoo yang masih menangis diatas tempat tidurnya.

"Berani sekali kau menyentuh putriku. Kau tidak sadar apa yang kau lakukan hah?"

"Maaf Presdir. Maafkan aku. Saat itu aku mabuk" Taehyung meminta maaf dengan kepala masih tertunduk dan sesekali meringis merasakan sakit dipipinya.

Tuan Jeon menghela napas berat untuk mengurangi emosinya lantas menatap Taehyung serius.

"Angkat wajahmu!"

Dengan takut- takut Taehyung mengangkat kepalanya menatap wajah Tuan Jeon.

"Bawa kedua orangtua mu pada kami dan kau harus segera menikahi putriku!"

"Appa..." Chaekyung dan Taehyung menatap Tuan Jeon tak percaya begitupun Nyonya Jeon yang tahu jika Taehyung dan Chaekyung saling menyukai. Dia tahu betul jika Chaekyung pasti teramat terluka mendengar ucapan sang ayah.

"Aku tidak menerima protes ataupun penolakan apapun. Taehyung akan menikah dengan Jiwoo" lalu Tuan Jeon bangkit dari kursinya menuju ke tempat tidur sang putri dan memeluk erat sang anak.

Jiwoo yang berada dalam pelukan sang ayah tersenyum sambil menyembunyikan kepalanya di dada sang ayah. Rencananya untuk mendapatkan Taehyung akan segera terwujud dan dia akan memulai pembalasan dendamnya pada Chaekyung dan ibunya.

***
"Oppa katakan padaku jika itu semua tidak benar!" Chaekyung menatap sendu Taehyung saat keduanya berdiri didepan teras kediaman keluarga Jeon setelah Tuan Jeon mempersilakan Taehyung pulang.

"Aku minta maaf Chaekyung ah" lagi, Taehyung hanya bisa menunduk. Dia melihat Chaekyung nyaris menangis dan itu benar- benar melukai hatinya.

"Kenapa Oppa? Kenapa kau tega melakukannya? Kau bilang kau menyukaiku dan memintaku menunggumu mapan dulu, tapi sekarang kau malah melakukan itu dengan saudara tiriku. Kau jahat Oppa"

"Chaekyung ah aku minta maaf"

"Aku... tidak tahu Oppa. Aku bingung"

Usai mengatakan ucapan terakhirnya Chaekyung memilih kembali ke rumah setelah menghapus kasar airmatanya meninggalkan Taehyung yang juga menangis karena tak mampu berbuat apa- apa untuk gadis yang dicintainya.

***
Jiwoo dan Taehyung memasuki kantor dengan perasaan saling canggung. Taehyung sebenarnya yang canggung karena Jiwoo terlihat biasa saja. Mungkin karena Jiwoo ingin terlihat profesional makanya dia bersikap biasa saja.

"Ku dengar mereka akan menikah. Heol~ hebat ya sekretaris Kim bisa menggaet Boss besar" kasak- kusuk itu terdengar ditelinga Taehyung. Emosi, namun dia tak mau bersikap bodoh apalagi ini dikantor milik calon mertuanya. Cukup rasa malu telah menodai anaknya jangan ditambah rasa malu karena bertengkar dengan rekan kerjanya.

"Direktur Jeon" suara besar seorang pria terdengar dadi belakang membuat Taehyung dan Jiwoo berbalik dan menemukan pria tinggi bermata sipit berjalan dengan senyum hangatnya.

"Direktur Kim" sapa Jiwoo pada rekannya itu.

"Selamat pagi Direktur Matthew Kim" sapa Taehyung yang dibalas senyuman ramah oleh pria bernama Matthew itu.

"Hai calon Kakak ipar" sapa Matthew jahil membuat wajah Taehyung memerah.

"Oh iya Direktur Jeon aku butuh bantuanmu" ucap Matthew mengalihkan pandangannya pada Jiwoo.

"Tentang?"

"Aku butuh model untuk iklan baru kita. Ada rujukan?" tanya Matthew mengikuti langkah Jiwoo yang masuk ke dalam ruangannya sementara Taehyung memisahkan diri menuju meja kerjanya diluar ruangan Jiwoo.

"Model yang kemarin kurang cantik?" tanya Jiwoo yang tau jika saudara sepupunya itu memang playboy kelas kakap.

"Bukan begitu. Hanya saja dia sedang terlibat skandal dengan idol. Perusahaan ingin menggantinya" Matthew duduk disofa ditengah ruangan Jiwoo sementara Jiwoo menaruh tas dimeja kerjanya.

"Lantas kenapa kau bertanya padaku? Itu bukan bagianku" balas Jiwoo acuh.

"Siapa tahu saja kau punya kenalan model. Temanmu kan ada yang idol juga"

"Akan ku berikan nomor Rowoon padaku, tapi ingat jangan menyebarkannya! Katakan kau adik sepupuku!" Jiwoo menyodorkan kartu nama milik sahabatnya pada Matthew.

"Ok, thanks Honey. By the way... bagaimana bisa kau dan sekretaris Kim akan menikah?" Matthew memainkan kedua alisnya lucu saat Jiwoo menatapnya membuat Jiwoo dilanda rasa panik namun berusaha disembunyikannya.

"Kau kan tahu kami..."

"Kau tidak bisa membohongiku Jiwoo ya" Benar, sepandai- pandainya Jiwoo berbohong dia tak akan bisa membohongi Matthew. Sejak kecil mereka tumbuh bersama. Dan Matthew sudah sangat hafal pada sifat sepupunya itu.

"Aku tidak tahu apa yang kau rencanakan, tapi demi Tuhan jangan bertindak melebihi batas. Aku tidak mau kau celaka apalagi ini berurusan dengan Yoon Chae Kyung. Dia gadis yang akan melawanmu terus Jiwoo ya" Matthew menepuk pelan bahu Jiwoo sebelum akhirnya pergi meninggalkan Jiwoo diruangannya.

***
Pernikahan berlangsung meriah. Tuan Jeon menyelenggarakan pernikahan Jiwoo dan Taehyung besar- besaran mengingat jika relasinya begitu banyak. Kedua pengantin berusaha menampilkan senyum terbaik meski hati mereka tak menginginkan semua ini. Jiwoo terpaksa melakukannya demi balas dendam sementara Taehyung terpaksa karena harus bertanggung jawab.

Keluarga Taehyung sempat kaget saat mendengar putranya ingin menikahi Bossnya sendiri. Kabar gembira itu berubah luka bagi mereka karena ternyata bukan cinta yang melandasi pernikahan putra tunggal mereka melainkan karena kesalahan fatal yang sudah dilakukan putranya itu.

Disisi lain, Chaekyung yang ditemani kedua orangtuanya tampak bersedih melihat pernikahan pria yang begitu dicintainya. Dia yang selama ini menunggu, tapi Jiwoo yang mendapatkan apa yang seharusnya dia dapatkan.

Sampai resepsi selesai mereka pun menggelar makan malam keluarga dengan keluarga Jeon, keluarga Matthew, serta keluarga Taehyung yang menghadirinya. Karena ayah Jiwoo dan ibu Matthew adalah dua bersaudara jadi tidak begitu banyak anggota keluarga yang mereka miliki.

Jiwoo makan disamping Taehyung yang sudah resmi menjadi suaminya sementara Chaekyung duduk bersebelahan dengan Matthew yang duduk disamping ayahnya.

Saat tiap anggota keluarga hendak menyiapkan piring untuk makan malam mereka Jiwoo mengambil sesuatu dari dalam tas clutch yang dipakainya.

"Aku ada sesuatu yang ingin dibikatakan" ucapnya membuat semua perhatian tertuju padanya.

"Ada apa Nak?" tanya Tuan Jeon.

"Aku..." Jiwoo menatap Taehyung sambil tersenyum sebelum kembali berbicara.

"Aku sedang mengandung. Sudah 6 minggu" ujarnya penuh keceriaan berbeda dengan ekspresi keluarga lain yang menatapnya terkejut meski mereka sudah tahu alasan Jiwoo dan Taehyung menikah yang sebenarnya tetap saja mereka terkejut mendapati Jiwoo yang kini tengah mengandung satu setengah bulan.

Jangan tanya bagaimana ekspresi Taehyung saat ini. Dia nyaris kehilangan detak jantungnya sangking menggilanya debaran yang dirasakannya. Ditatapnya Chaekyung yang berada diseberangnya dan matanya menangkap ekspresi seseorang yang begitu terluka.

TBC

VOMENTTTT JANGAN LUPA. YANG PANJANG BUAT BAHAN RENUNGAN DAN PENYEMANGAT YOOOOOO!!! 😘

ObsessionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang