Usai menenangkan Jiwoo Matthew pamit meninggalkan sepasang suami istri itu. Taehyung menggantikan Matthew menyangga tubuh Jiwoo yang sempat limbung dan nyaris pingsan bahkan sempat ditangani dokter kandungannya yang dihubungi Taehyung tadi.
Dokter bilang Jiwoo kelelahan pikiran dan meminta Taehyung untuk menjaga istrinya.
"Oppa haus" lirih Jiwoo yang bersandar didada Taehyung diatas sofa bed diruangan yang dulu merupakan ruang kerjanya itu.
"Haus?" Taehyung mengambil air putih di gelas yang disiapkan diatas meja lalu menuntun Jiwoo meminumnya lalu mengelap bibir istrinya itu usai selesai meneguk beberapa tegukan air.
"Maaf" gumam Taehyung membuat Jiwoo mendongak lalu mencium pelan bibir Taehyung.
"Janji padaku kau tidak akan kembali padanya dan memikirkannya lagi" ucapnya lirih membuat Taehyung merasakan napasnya yang terasa berat. Tidak kembali pada Chaekyung mungkin bisa dia janjikan, tapi berhenti memikirkannya? Taehyung tak yakin bisa melakukan hal itu, tapi demi kebaikan Jiwoo dan bayi mereka dia harus berbohong.
"Iya aku janji" ucapnya pelan membuat Jiwoo tersenyum samar dan kembali mencium bibir Taehyung yang kali ini mau tak mau membalasnya agar Jiwoo tak lagi mengamuk.
***
Matthew keluar dari mobil mewahnya dan hendak berjalan saat seseorang menubruk punggungnya membuatnya limbung dan nyaris terjerembab."Akh..." pekik suara gadis yang menubruknya dan Matthew bisa melihat gadis itu terjerembab dengan sebuah paper bag yang menghamburkan beberapa barang seperti keperluan dapur disampingnya.
"YA" gadis itu berteriak dan melotot marah pada Matthew yang menatapnya dengan tatapan bingung.
"Apa?" tanya Matthew dengan mengangkat alisnya.
"Kau... bukannya minta maaf malah bertanya apa" marah gadis tomboy itu membuat mulut Matthew menganga tak percaya.
"Apa kau bilang? Aku? minta maaf? Hei... Nona kau sendiri yang menabrakku duluan" tuding Matthew menunjuk wajah si gadis yang memakai masker menutupi hidung dan bibirnya itu.
Gadis itu berusaha bangkit dan berkacak pinggang dihadapan Matthew yang lagi- lagi mengangkat alisnya bingung.
"Heh... Ahjussi dasar tidak tahu sopan santun. Aku ini seorang gadis. Harusnya kau mengalah dan dengan gentle membantuku bukannya menyalahkanku" cecar si gadis balik menunjuk- nunjuk dada Matthew.
Matthew terkekeh geli.
"Untuk apa aku mengalah pada orang yang jelas salah" Matthew yang tidak mau banyak berdebat memilih berbalik hendak berjalan ke arah lain, namun si gadis yang kelewat kesal mengambil sebuah apel dan melemparnya hingga mengenai kepala belakang Matthew membuat Matthew geram dan berbalik sambil melotot pada sang gadis yang mendadak merasa takut dan memilih lari tanpa mengambil barang- barangnya yang berserakan.
"YA... GADIS ANEH AWAS KAU" Matthew yang tak berhasil mengejar sang gadis yang larinya secepat kelinci itu berkacak pinggang sambil mencak- mencak dan matanya tak sengaja menemukan sesuatu dibawah kakinya.
"Apa ini?" tanyanya pada diri sendiri dan bibirnya menyeringai saat menyadari jika lembar kertas kecil ditangannya adalah kartu tanda pengenal milik gadis itu.
"Jeon So Min... I got you" ucapnya seraya menyeringai.
***
"Ish... sial. Dasar Ahjussi kurang ajar" Somin yang baru saja mendapat 'musibah' karena harus berurusan dengan pria aneh dijalan menendang- nendang udara sesampainya di kedai milik orang tuanya."Kau kenapa?" tanya seorang wanita paruh baya yang sangat mirip dengannya menatapnya aneh.
"Eomma..." tiba- tiba Somin menunduk wanita yang tak lain ibu kandungnya itu lalu menangis dipelukan wanita bertubuh subur tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessions
General Fiction[COMPLETED] Kesakitan karena merasa kehilangan kasih sayang sang ayah yang dianggapnya telah mengkhianati sang ibu yang telah tiada membuat seorang Jeon Jiwoo terobsesi untuk membalaskan rasa sakit hatinya pada ibu dan kakak tirinya. Menjebak seora...