Usai dirawat selama tiga hari dan dinyatakan sembuh, Jun diizinkan pulang dan saat ini sedang bersiap ditemani sang ibu yang menggantikan pakaiannya dan sang adik yang sedang meminum susu formula dari botol susunya. Sangat sulit membujuk Minji agar terbiasa minum susu botol, bahkan hari pertama dia sempat mengambek tak mau makan. Untung Minji memang manja pada Taehyung hingga saat sang ayah membelikan botol baru berbentuk lucu untuknya dia mau juga minum susu sampai hari ini terhitung hanya tiga kali dia menyusu pada sang ibu.
"Hari ini kau sudah sehat. Kau bisa pulang Sayang" ujar Jiwoo dengan senyuman cerah.
"Apa Eomma akan tinggal bersama kami lagi?" tanya Jun membuat Jiwoo terdiam seketika dan Jun tahu jika diamnya sang ibu adalah berarti dia tidak akan ikut dirinya dan sang ayah pulang ke rumah kakeknya.
"Kalau begitu kenapa tidak membiarkan sakitku bertambah parah atau bahkan mati saja?"
"JUN ah" mata Jiwoo membeliak dan deraian air mata sang putra mulai terlihat bahkan seketika bocah sebelas tahun itu terguguk diatas tempat tidurnya.
Jiwoo bersimpuh lalu memegang kedua tangan Jun agar masuk ke dalam lingkup kedua tangannya.
"Dengar Sayang. Jangan sekalipun bicara seperti itu lagi! Eomma tak rela" ujar Jiwoo yang juga mulai terisak dan melihat hal itu Minji yang tadinya duduk tenang diatas ranjang bersama sang kakak juga akhirnya ikut menangis membuat Jiwoo panik dan mengalihkan sebelah tangannya untuk mengelus balitanya itu.
"Loh ada apa ini? Kenapa menangis?"
Taehyung yang baru saja datang usai mengurus administrasi mendekati ketiganya dengan panik.
"Jiwoo ya?"
"Appa... apa Eomma tidak pulang dengan kita?" tanya Jun disela tangisannya membuat Taehyung menghela napas panjang dan mengelus rambut Jun sayang.
"Eomma akan pulang dengan kita. Minji juga. Appa akan bicara pada Halabeoji jika kita akan tinggal bersama lagi" jawab Taehyung berusaha memenangkan anaknya.
"Appa tidak bohong kan?"
Taehyung menatap Jiwoo yang masih terisak lalu menarik bahu wanita itu agar menatapnya.
"Berhenti menangis! Kasihan Jun" bisiknya seraya menghapus airmata Jiwoo yang menantapnya pilu.
"Maafkan aku Oppa" ujar Jiwoo meminta maaf entah untuk apa.
"Aku sudah bereskan administrasi Jun. Kita pulang ke rumah Bibi Han. Nanti kita bicara dirumah" ajak Taehyung menarik Jiwoo untuk bangkit lalu mengangkat Jun ke atas kursi roda yang sudah disediakan pihak rumah sakit selanjutnya mendorong kursi roda itu sambil menenteng tas pakaian Jun lalu Jiwoo mengekor dengan menggendong Minji dan membawa perlengkapan bekas mereka kemarin selama tiga hari di rumah sakit.
***
Bibi Han menyambut kedatangan Taehyung dan keluarga kecilnya dengan ramah. Bahkan dirinya menyediakan beberapa jenis makanan untuk makan siang mereka."Ahjuma maaf kami malah merepotkan" ujar Taehyung tak enak hati.
"Jangan sungkan. Jiwoo dan anak- anak sudah ku anggap putri dan cucuku sendiri. Jiwoo ya ajak suami dan anak- anakmu istirahat dulu ya. Ahjuma mau ke kedai dulu melayani pelanggan" ujarnya pamit.
"Baik Ahjuma. Terimakasih" balas Jiwoo sebelum Bibi Han benar- benar pergi.
"Oppa kalau mau istirahat dulu Oppa bisa tidur dikamarku" ujar Jiwoo menunjukkan kamar yang berada ditengah diantara kamar lainnya diruangan tersebut.
"Tidak usah. Biar Minji dan Jun saja yang istirahat. Ada yang ingin ku bicarakan denganmu" ujar Taehyung menatap intens pada Jiwoo yang mendadak gugup mendengar ucapan pria yang entah statusnya seperti apa untuknya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessions
General Fiction[COMPLETED] Kesakitan karena merasa kehilangan kasih sayang sang ayah yang dianggapnya telah mengkhianati sang ibu yang telah tiada membuat seorang Jeon Jiwoo terobsesi untuk membalaskan rasa sakit hatinya pada ibu dan kakak tirinya. Menjebak seora...