Suasana Seoul yang cerah siang hari ini nyatanya tak membuat hati seorang anak laki- laki berusia sepuluh tahun itu membaik. Sejak ditinggal sang ibu empat tahun lalu yang menurut sang kakek tengah belajar diluar negeri tak sekalipun dia pernah mendapat kabar langsung dari wanita yang telah melahirkannya itu selain dari ucapan sang ayah dan sang kakek serta sang nenek yang mengatakan jika ibunya baik- baik saja saat ini.
Dia baru saja pulang sekolah dan berniat pulang ke rumah namun sang jemputan tak kunjung datang membuatnya memilih duduk didepan sekolah sambil menikmati cemilan rumah buatan sang nenek yang begitu menyayanginya.
Matanya menjelajah melihat ke sekitar dan nyaris dirinya memekik saat melihat seorang wanita yang sedang memberikan bingkisan yang terlihat seperti pesanan makanan berada diseberang jalan didepan sekolahnya. Wanita itu mirip sekali dengan sang ibu.
Dengan langkah cepat dia berusaha menyebrangi jalan yang cukup ramai itu.
"EOMMA..." teriaknya sambil terus berlari dikerumaian jalan.
"EOMMA..." lagi teriaknya namun sosok itu mendadak hilang dari pandangannya karena tertutup orang- orang yang berlalu lalang.
Terus menyusur, kembali Jun menemukan sosok itu sedikit jauh darinya.
"EOMMA... AKH..." Jun memekik kesakitan saat sikutnya membentur tembok jalan akibat dirinya terjatuh karena tersandung batu jalan.
Namun Jun tak mau kehilangan sosok yang dia yakini adalah sang ibu. Dia yakin itu adalah ibunya hanya saja terlihat lebih kurus dan tak terurus. Apa yang sebenarnya terjadi dia tak tahu.
Kembali Jun bangkit namun sayang sosok itu sudah tak ada lagi. Dia terus melihat sekeliling dan nihil. Sampai sebuah tangan halus menyentuh bahunya membuatnya mendongak dan kecewa saat melihat bibinyalah yang berdiri dibelakangnya.
"Jun ah kau sedang apa disini? Astaga lihat sikutmu berdarah" panik Chaekyung yang segera mengeluarkan tisue dari dalam clutchnya dan membersihkan sikut Jun yang kemudian mengambil alih tisue itu karena tak ingin banyak bersentuhan dengan sang bibi. Menurutnya bibinya adalah wanita jahat. Dia akan sangat sok perhatian didepan ayahnya tapi akan kasar saat dirinya bersama Jun saja.
"Kenapa Imo yang menjemputku? Mana Yoon Ahjussi?" tanya Jun menanyakan keberadaan sang supir yang biasa menjemputnya sekolah sejak masuk SD.
"Sopir Yoon sedang mengantar Halmeoni dan Harabeoji ke luar kota" jawab Chaekyung seadanya dan mendapat anggukan dari Jun yang segera naik ke dalam mobil sang bibi.
---
Ditempat lain Jiwoo yang baru saja memarkirkan motornya mulai memasuki sebuah kedai mie dan tersenyum hangat pada sang pemilik kedai yang tengah melayani salah satu pelanggan dimeja kedainya."Ahjuma aku pulang" sapa Jiwoo memebuat wanita paruh baya itu mendongak dan tersenyum padanya.
"Oh Jiwoo ya... masuklah langsung ke dapur dan makan siang dulu. Ahjuma sebentar lagi menyusul" titah wanita yang biasa dipanggil Han Ahjuma oleh para pelanggan kedainya itu.
"Baiklah Ahjuma. Aku duluan"
"Eum"
Jiwoo melangkah menuju dapur dibelakang dan lagi senyumnya mengembang saat menyaksikan seorang anak perempuan berusia tiga tahunan tengah asyik memainkan sisa sayuran didalam wadah yang ada didapur tersebut.
"Minji ya..." panggilnya lembut membuat gadis kecil yang tadi sibuk dengan dunianya itu menoleh dan seketika memekik girang.
"Eomma sudah pulang" ujarnya kesenangan dan melompat ke pelukan Jiwoo yang langsung menciumi wajahnya dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessions
General Fiction[COMPLETED] Kesakitan karena merasa kehilangan kasih sayang sang ayah yang dianggapnya telah mengkhianati sang ibu yang telah tiada membuat seorang Jeon Jiwoo terobsesi untuk membalaskan rasa sakit hatinya pada ibu dan kakak tirinya. Menjebak seora...