Somin memasuki mobil Matthew dengan sedikit lesu. Semalaman dia tidak tidur karena terus menangisi pria bodoh yang beraninya menyakiti dirinya. Siapa lagi kalau bukan Rowoon.
Matthew yang melihat wajah kusut asistennya itu menghela napas.
"Kau sudah sarapan?" tanyanya basa- basi.
"Sudah" jawab Somin lesu.
"Bagus. Kalau begitu kau siap untuk menghadapi hari ini" Matthew tersenyum miring dan segera melajukan mobilnya membelah jalanan Seoul.
***
Lembar demi lembar skrip iklan yang akan dibuat hari ini dibuka Taehyung yang hari ini menyempatkan diri menyambangi lokasi shooting karena jadwalnya yang tak terlalu padat. Mereka akan shooting disebuah bar yang akan disulap menjadi party room untuk para pemeran nanti.Dari kejauhan Matthew dan Somin datang bersama Chaekyung yang kembali dipercaya mendesain iklan ini nantinya. Ketiganya menyapa Taehyung yang mendadak gagu saat berhadapan dengan Chaekyung.
"Jadi kakak ipar karena modelnya sudah datang bisa kita mulai shootingnya kan?" tanya Matthew menepuk pelan bahu Taehyung.
"A... ah boleh. Kenapa kau harus bertanya. Kan kau presdirnya disini" Taehyung mengangkat alisnya menatap pria yang jauh lebih tinggi darinya itu heran.
"Aku kan harus bertanya pada yang lebih tua hahaha" canda Matthew membuat Taehyung mendelik padanya.
"Sialan kau"
"Hahaha" keduanya tertawa membuat Somin dan Chaekyung memandang mereka aneh.
***
Shooting dimulai dan semua kru sibuk melakukan tugas masing- masing untuk menshoot beberapa model dan artis yang menjadi model untuk iklan perusahaan mereka sementara Taehyung dan Matthew serta Somin memperhatikan dari jauh kegiatan mereka."Sayang" Taehyung merasakan elusan dipundaknya membuat dirinya juga Matthew dan Somin mendongak saat mendengar suara yang mereka kenal.
"Hai" sapa Taehyung tersenyum manis saat menemukan Jiwoo dibelakangnya dan menuntun tangan istrinya agar duduk disampingnya.
Cup
Keduanya berciuman tanpa canggung membuat Matthew mencibir.
"Dasar tidak tahu tempat" sindirnya yang dibalas peletan lidah oleh Taehyung sementara Somin menatap mereka dengan senyumannya.
Dari kejauhan terlihat Chaekyung menahan kecemburuannya dan mengepalkan tangannya kala terlihat lagi Taehyung mengelusi pipi Jiwoo yang bersandar di dadanya.
---
Jiwoo memasuki toilet saat ternyata Chaekyung berada didalam sana. Dia tak mau ambil pusing dan memilih mencuci tangannya lalu memasang lipstik disamping saudara tirinya itu.Chaekyung menatap Jiwoo sinis lalu memilih keluar duluan saat tiba- tiba Jiwoo menyeletuk.
"Jangan mencoba mengambil apa yang sudah bukan milikmu Nona Yoon. Jangan serakah!"
Chaekyung berbalik menatap tajam Jiwoo.
"Yang merebut itu dirimu. Kau tahu Taehyung dan aku saling menyukai sejak dulu"
"Tapi dia milikku saat ini dan kau ku harap jangan mengganggu rumah tanggaku!"
Jiwoo yang sudah selesai pun meninggalkan Chaekyung yang kemudian mendengus menatap kepergiannya.
Saat diluar mereka nyaris keluar bersamaan saat seorang pria berpakaian khas bartender menabrak bahu Chaekyung membuatnya mengaduh.
"Akh..." pekik Chaekyung membuat Jiwoo dan sang bartender menatapnya.
"Ah maaf Nona aku tak sengaja" ucap bartender bername tag Daniel Kang itu membungkuk beberapa kali meminta maaf.
"Ah iya tak apa" balas Chaekyung berjalan duluan dan Jiwoo pun hendak melangkah saat pria tersebut menatap Jiwoo.
"Nona?" sapa Daniel memandang Jiwoo yang kemudian balas memandangnya dan menampilkan ekspresi terkejut.
Chaekyung yang mendengar panggilan Daniel membalikkan pandangannya ke arah mereka berdua.
"Nona kau yang menyuruhku mencampurkan serbuk perangsang itu kan?" tanya Daniel dengan polosnya membuat Jiwoo gelagapan.
"Oh maaf mungkin kau salah orang" balas Jiwoo hendak melangkah sementara Chaekyung makin penasaran.
"Tidak Nona. Aku adalah bartender yang waktu itu meracik ramuan untuk pria yang datang bersamamu saat musim panas itu. Apa kalian sudah bersama sekarang? Perjuanganmu boleh juga Nona"
"Maaf aku tidak mengenalmu" Jiwoo segera melangkah pergi meninggalkan Daniel membuat pria itu menggaruk kepalanya bingung. Jelas sekali enam tahun lalu dia diminta memasukkan obat perangsang sesuai pesanan Jiwoo tapi kok wanita itu tak mengakuinya ya? Ah sudahlah masa bodoh saja. Asal dia tak dipecat atasan dia sudah sangat lega.
Sementara Chaekyung yang belum beranjak jauh dari arah yang berlawanan dengan Jiwoo kini menyeringai dan memilih mengikuti Daniel yang mulai memasuki ruang khusus karyawan terlihat dari tulisan yang tertera di pintu ruangan tersebut.
***
Jiwoo yang dilanda kepanikan luar biasa memilih berjalan kembali ke arah sang suami dan duduk disampingnya."Sudah ke toiletnya?" tanya Taehyung yang sedang membuka kotak makanan siap saji yang menjadi makan siang mereka dan kru hari ini.
"Eum... i... iya" jawab Jiwoo gagu.
"Oh... ya sudah. Makan ini!" Taehyung menyodorkan hamburger ke tangan Jiwoo namun bukan menerima wanita itu justru malah menatap wajahnya dengan tatapan sendu.
Melihat keanehan istrinya Taehyung pun bertanya.
"Ada apa? Kau sakit?" tanyanya menatap Jiwoo khawatir sementara sang istri tetap tak menjawab dan malah menatapnya semakin dalam.
TBC
Amat sangat pendek... maafkeun Kak Ling ya. Asli ide kemaren mandeg pisan sekarang diperparah mata yang udah mengantuk karena kemaren malem baru tidur setengah 1 😪. Tapi tetep jangan lupa voment ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessions
General Fiction[COMPLETED] Kesakitan karena merasa kehilangan kasih sayang sang ayah yang dianggapnya telah mengkhianati sang ibu yang telah tiada membuat seorang Jeon Jiwoo terobsesi untuk membalaskan rasa sakit hatinya pada ibu dan kakak tirinya. Menjebak seora...